Tuesday, June 3, 2014

Bacaan Ringan "PERJALANAN HIDUP UCOK AKA DAN PARA PECINTANYA - PART 4"

http://massandry.blogspot.com
FIRASAT buruk Ucok akhirnya terbukti. Farida Yasmin, istri sirinya, yang diorbitkan menjadi bintang film sukses era 1970-an, tak pernah kembali. Hilang bak ditelan bumi. Ucok makin terpukul karena ayah kandungnya, Ismail Harahap, pemilik Apotek Kaliasin di Surabaya itu, pun meninggal dunia.

Berbagai usaha dilakukan untuk menemukan Farida, tapi hasilnya nol besar. "Aku benar-benar hancur. Tak ada lagi semangat hidup. Tak ada gairah untuk menatap hari esok. Yang ada hanya kedukaan, nestapa, dan entah apa lagi. Hidupku sudah tidak ada artinya apa-apa lagi," aku Ucok AKA seperti dikutip Siti Nasyiah dalam buku biografi Ucok yang akan segera terbit.

Suatu ketika aktor dan sutradara Ratno Timoer memberinya alamat dukun tua di pedalaman Kalimantan. Pemeran utama Si Buta dari Goa Hantu itu menyuruh Ucok menemui dukun tersebut. "Dia itu spesialis mencari orang-orang hilang," ucap Ratno. 

Kemudian ada teman lain, namanya Hendra Cipta, menyarankan Ucok pergi ke daerah Banten. Di sana konon ada kiai yang bisa dimintai tolong berbagai macam keperluan. Ucok akhirnya memilih ke Banten dibanding Kalimantan.

Oleh kiai di Banten, Ucok diminta melakukan ritual jalan kaki dari Banten hingga Banyuwangi. Ini agar bisa bertemu dengan Farida serta dua anaknya. Bayangkan, betapa jauh jarak yang harus ditempuh dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa itu. "Aku juga tidak diperbolehkan naik kendaraan apa pun," kenangnya. 

Sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Grogol, Ucok semakin hancur begitu mendengar kabar Yasmin Yuniarti Farida, istrinya, kawin lagi dengan pengusaha kaya. Karena jalan normal sudah tak efektif, dia menjalankan tirakat menyendiri di makam Sunan Gunung Jati. Di situ dia mengaku didatangi wanita cantik yang mirip Farida. 

Si gadis belia itu memperkenalkan diri sebagai Imlah. "Aku pikir ini hanya mimpi atau khayalan. Eh, nggak tahunya aku benar-benar bertemu dengan gadis itu," ujar Ucok suatu ketika. Perkenalan dengan Imlah berlangsung pada 3 Februari 1984. Gadis itu ternyata anak Kiai Zakaria Satria dari Cirebon. 

Tidak lama setelah perkenalan ajaib itu, Ucok melamar dan menikahi Imlah di depan orang tuanya secara resmi. Waktu itu Ucok berusia 44 tahun, sedangkan Imlah 29 tahun. Kiai Zakaria meminta Ucok bersama istrinya Imlah kembali ke pondok pesantren milik sang kiai. "Aku yang biasa hidup mengembara, jadi terarah di pesantren. Hidupku berada di tengah ratusan santri."

Sayang, masalah baru timbul ketika keduanya tinggal seatap. Pandangan dan gaya hidup mereka bertolak belakang. Imlah tidak suka dengan berbagai atribut rocker yang biasa dikenakan Ucok atau poster-poster musisi rock yang dipajang di kamar. Nah, semua atribut rocker itu diturunkan dan dibuang Imlah yang santri itu. 

"Akhirnya, aku sadar kalau kami memang tidak bisa bersatu. Aku pamit baik-baik dan berpisah. Rumah tanggaku dengan Imlah hanya berjalan enam bulan saja," ujar Ucok.

Lepas dari lingkungan keluarga Kiai Zakaria, Ucok kembali menjadi rocker yang nyentrik. Hanya bedanya, Ucok yang sekarang telah dibekali ilmu agama dan terbiasa tirakatan. Tawaran show kembali datang meskipun AKA sudah bubar. Tiga rekannya di AKA--Sjech Abidin, Soenata Tanjung, dan Arthur Kaunang--sudah membentuk SAS Group yang ternyata sukses besar.

Maka, kali ini Ucok bekerja sama dengan promotor musik asal Bandung, Joe Jauhari. Ucok diperkenalkan dengan Sri Lea, gadis manis yang tak lain adik Joe Jauhari. Kebetulan Sri Lea ini juga pemain gitar. Ucok kemudian membentuk band baru bernama Passport. "Kami mendapat kontrak main di Malaysia," katanya.

Orang tua Sri Lea kelabakan lantaran anak gadisnya dibawa ke sejumlah kota di Malaysia untuk konser rock. Maka, Ucok yang berstatus 'duda' diminta segera menikahi Sri Lea di Bandung. "Yah, aku kemudian menikah resmi dengan Sri Lea tahun 1986," sambungnya.

Lagi-lagi, Ucok gagal membina rumah tangga. Pasangan suami-istri sesama musisi rock ini bertahan dua tahun. Mereka bercerai pada 1988. "Aku dan Sri Lea tidak ada kecocokan lagi," ucapnya enteng.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds