Bacaan Ringan "FAKTA MENGENAI REINKARNASI - PART 1"
http://massandry.blogspot.com
Reinkarnasi atau kelahiran kembali atau tumimbal lahir atau Re-birth pertama kali dalam sejarah dunia tercantum dalam kitab Rig Weda, salah satu kitab agama Hindu. Namun, ternyata di dalam sejarah mesir kuno istilah “perpindahan jiwa” yang tertulis dalam “Egyptian Book of Dead” telah menyiratkan kemungkinan adanya suatu “kelahiran kedua”. Orang Mesir Kuno percaya pada jiwa jiwa yang abadi, yang memisahkan dari tubuh jasmani.
Keyakinan akan realitas reinkarnasi begitu kental dianut oleh agama agama timur, yaitu Hindu, Buddha dan agama agama dari China. Mereka mengatakan bahwa seharusnya reinkarnasi bersifat universal dan berlaku bagi semua makhluk hidup. Agama yang memiliki keyakinan tentang reinkarnasi adalah Hindu, Buddha, Jain, Sikh, Tao, Kong hu Chu, Druze di libanon, Kabbalah di israel, Sekte Syiah alawite diIrak, Siria dan Turki
Dalam Yudaisme kepercayaan mendasar tentang reinkarnasi atau gilgul, telah ada selama ribuan tahun. Kepercayaan ini telah menjadi landasan kepercayaan Yahudi sampai sekitar tahun 1800-1850, ketika desakan modernisasi dan desakan untuk diterima oleh dunia Barat yang lebih ilmiah mentransformasi komunitas Yahudi Eropa Timur. Dalam komunitas ortodok dan Chasidic, kepercayaan akan reinkarnasi tetap tidak berkurang hingga saat ini. Kabbalah, literatur mistik Yahudi dari ribuan tahun yang lalu dipenuhi oleh referensi tentang reinkarnasi.
Dalam sejarah kebudayaan barat sangat dipengaruhi secara mendalam oleh filsafat Yunani kuno pada awalnya sebelum agama Kristen hadir. Gagasan reninkarnasi dari bangsa Mesir Kuno telah mengilhami para filosof Yunani. Phytagoraslah yang pertama berpendapat bahwa jiwa berinkarnasi secara berturutan dengan materi yang berbeda, melalui persyaratan ketat dalam konsepsi, hingga pada akhirnya memperoleh pemurnian, dan terlepas dari reinkarnasi. Ini seperti mencapai Moksa dalam agama Hindu. Kemudian Socrates yang meyakini akan adanya kelahiran kembali, segala sesuatu yang hidup berasal dari yang mati. Salah satu ajaran Plato yang cukup terkenal adalah keberadaan suatu jiwa abadi yang mengalami kelahiran berulang kali. Jiwa tidak bisa lenyap begitu saja melainkan dikekang oleh badan pada proses reinkarnasi. Akibatnya jiwa itu telah melupakan pengetahuan sejati atas kehidupan masa lampaunya dan hanya melalui kesadaran baru, jiwa bisa membuka memori masa lampaunya yang sesungguhnya.
Dalam sejarah agama Kristen kita menemukan bahwa referensi referensi awal tentang reinkarnasi dalam perjanjian baru telah dihapus pada abad ke 4 oleh Kaisar Constantine ketika Kristen menjadi agama resmi kerajaan romawi. Rupanya kaisar tersebut merasa bahwa konsep reinkarnasi dapat mengancam kestabilan kerajaan . Warga negara yang percaya bahwa mereka memiliki kesempatan lain untuk hidup, mungkin menjadi lebih tidak patuh dan melanggar hukum daripada mereka yang percaya pada satu hari kiamat bagi semua.
Selama era yang sama dengan era Kristen awal yang berujung pada Konsili Konstantinopel, pemuka pemuka gereja lain seperti Clement of Alexandria , St jerome dan Origen menerima dan mempercayai reinkarnasi. Origen yang sangat berpengaruh dalam sejarah agama Kristen, adalah aktifis pengkotbah reinkarnasi. Namun sidang majelis gereja dan kaisar pada saat itu mengobarkan hujatan terhadap Origen, mengobarkan api pertentangan reinkarnasi selama hampir 1500 tahun sehingga mencatat lembaran sejarah yang dikemudian hari banyak pengikut kristen tidak lagi mempercayai reinkarnasi. Meskipun sejarah tersebut sampai sekarang masih terjadiperbedaan pendapat.
Begitu pula dengan kaum Gnostik pada abad ke-12, kaum Kristen Cathar dari Italia dan Perancis Selatan disiksa secara brutal karena kepercayaan mereka pada reinkarnasi.
Dalam tradisi Islam kepercayaan adanya reinkarnasi ini banyak dianut terutama oleh kaum sufi. Mereka percaya bahwa banyak ayat ayat dalam kitab Suci yang menyiratkan kebenaran adanya reinkarnasi. Meskipun mereka banyak yang mengutarakannya secara sembunyi atau tersirat dalam syair syair yang ditulisnya seperti syair syair yang ditulis oleh jalaluddin Rumi, Ibnu al arabi, maupun Saadi dari Shiraz. Di Indonesia para wali awal penyebar agama Islam seperti Syekh Siti Jenar dan Sunan Kalijaga adalah mereka yang percaya bahwa reinkarnasi dalam Islam sesunggunya memang ada. Hal itu ditulis dalam buku karangan Achmad Chojim berjudul “Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga” dan “Syekh Siti Jenar: Rahasia Kematian”
Setelah abad ke 20, seiring dengan kemunduran dogmatisme agama barat, dan semakin majemuknya kebudayaan masyarakat dunia, orang barat mulai mengkaji ulang reinkarnasi. Penelitian ilmiah dan laporan yang berkaitan terus bermunculan setelah tahun 60an. Orang barat modern yang mempercayai realita reinkarnasi jumlahnya terus meningkat didukung oleh banyaknya riset dan pembuktian yang dilakukan. Reinkarnasi saat ini telah menjadi pembahasan ilmiah kalangan intelektual barat. Dan beberapa perguruan tinggi di dunia barat mencantumkan permasalahan paranormal, termasuk didalamnya tentang reinkarnasi sebagai mata kuliah pada fakultas kedokteran dan psikologi.
Adalah Dr. Ian Stevenson, seorang profesor dari Virginia University USA yang mengadakan penelitian seksama mengenai reinkarnasi. Ia telah melakukan perjalanan keliling dunia lebih dari tigapuluh tujuh tahun mulai tahun 60an untuk meneliti, menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji dan mencocokan orang orang terutama anak anak yang bisa mengingat masa lalunya dan memiliki tanda lahir yang dihubungkan dengan luka pada kehidupan sebelumnya. Selama masa hidupnya ia telah mengumpulkan ribuan rekaman tentang kasus reinkarnasi.
Penelitian yang logis, objektif dan tentu saja netral telah mampu menepis secara perlahan tentang kemustahilan adanya reinkarnasi. Para peneliti telah menemukan bukti bahwa reinkarnasi bukanlah merupakan sesuatu yang takhayul, dan benar benar ada dalam kehidupan manusia. Reinkarnasi berlaku untuk semua makhluk hidup. Hal ini didukung adanya fakta bahwa seluruh responden yang diterapi dengan metode Past Life Regression (Terapi kehidupan lampau) menunjukan reaksi yang mencegangkan, yaitu secara sadar, walau dalam kondisi terhipnosis, menceritakan fragmen fragmen kehidupan mereka pada kehidupan sebelum saat ini.
Sejarah penggunaan methode hipnosis ini dalam membuka kehidupan lampau seseorang dimulai sekitar tahun 50 an, yaitu seorang hypnoterapi amatir di Colorado USA bernama Morey Bernstein menghipnotis seorang ibu rumah tangga bernama Virginia Tighe yang secara mengejutkan membawa ia ke kehidupan lampau sebagai Bridey Murphy yang tinggal di Irlandia yg lahir tahun 1789. Kisah ini dibukukan dalam buku “Mencari Bridey Murphy” Meskipun pembuktiannya belum tuntas tetapi gambaran yang diberikan selama hypnosis mengenai keadaan kota di irlandia tersebut sangat tepat, meskipun dia belum pernah kesana sebelumnya.
Pada tahun 70an dan 80an metode Past life Regression ini mulai banyak dilakukan secara profesional dan beberapa pelopor dalam bidang ini adalah Dr. Bruce Golberg dan Dr. Brian Weiss. Mereka pada awalnya juga skeptis tentang adanya reinkarnasi tetapi secara mengejutkan pasien mereka membawa ingatan kehidupan lampaunya pada saat hipnosis. Dan akhirnya mereka melakukan penelitian secara mendalam dan mencari bukti ilmiah dan ternyata terbukti. Seperti yang ditulis dalam buku “Reinkarnasi: The Search for Grace” oleh Bruce Golberg,bisa mengungkapkan pembunuhan yang belum terungkap 60 tahun yang lalu. Salah satu pasien bernama Ivy ternyata adalah reinkarnasi dari Grace Doze yang terbunuh tahun 1927 dan beritanya ditulis dalam surat kabar lokal di Chicago tahun tersebut.
Penelitian ini berlangsung dan berkembang terus menerus sehingga di negara barat kepercayaan orang mengenai adanya reinkarnasi meningkat pesat. Saat ini di Amerika diperkirakan sekitar 70% orang percaya tentang adanya kelahiran kembali. Dan telah banyak badan2 yang telah melakukan past life investigasi dan mendokumentasikannya sehingga sulit untuk menolak adanya realitas ini.
Saat ini isu tentang reinkarnasi telah menjadi pembahasan yang menarik di luar negeri juga di Indonesia. Tidak terbatas pada eklusivitas penganut agama atau kepercayaan tertentu. Bahkan beberapa tokoh agama, yang mana agamanya tersebut secara kolektif dengan tegas menolak adanya reinkarnasi, saat ini mulai bemunculan mengomentari adanya realita tersebut. Mereka menyatakan bahwa bila ditafsir ulang, konsep reinkarnasi tenyata tercantum secara ekplisit maupun implisit pada kitab suci mereka. Dan apabila realita kehidupan yang misterius ini kita hubungkan dengan keyakinan adanya reinkarnasi, maka berbagai permasalahan yang memunculkan banyak pertanyaan pertanyaan tentang kehidupan bisa terjawab.
Kalangan dunia barat yang banyak meneliti mengenai reinkarnasi berharap teori reinkarnasi ini bisa menjadi pembahasan publik secara universal dan terbuka. Mengajak dunia untuk membuka pintu kesepahaman antara umat beragama agar bisa saling lebih menghargai dan menghormati dengan mewujudkan toleransi yang tidak hanya sebagai kedok formalitas belaka, tetapi karena reinkarnasi berlaku bagi siapa saja tanpa memandang ras. Dengan memahami itu kita bisa memandang dunia dengan cara berbeda tidak saling menghakimi, menghargai satu sama lainnya, memaafkan dan tidak saling mengklaim kebenaran masing masing.
Memang kita tidak bisa memaksakan paham reinkarnasi agar diyakini oleh semua orang. Kita harus menyadari adanya skenario alam semesta yang berproses secara terus menerus, dan setiap orang memiliki jalannya masing masing dan berproses sendiri sendiri untuk tujuan perkembangannya masing masing. Banyak kesadaran kesadaran yang masih memerlukan waktu untuk berkembang seiring evolusi jiwa yang menjadi tujuan hidupnya masing masing. Kita telah berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun sampai pada kondisi saat ini dan akan terus berkembang untuk pada akhirnya mengetahui siapa diri kita sesungguhnya sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Keyakinan akan realitas reinkarnasi begitu kental dianut oleh agama agama timur, yaitu Hindu, Buddha dan agama agama dari China. Mereka mengatakan bahwa seharusnya reinkarnasi bersifat universal dan berlaku bagi semua makhluk hidup. Agama yang memiliki keyakinan tentang reinkarnasi adalah Hindu, Buddha, Jain, Sikh, Tao, Kong hu Chu, Druze di libanon, Kabbalah di israel, Sekte Syiah alawite diIrak, Siria dan Turki
Dalam Yudaisme kepercayaan mendasar tentang reinkarnasi atau gilgul, telah ada selama ribuan tahun. Kepercayaan ini telah menjadi landasan kepercayaan Yahudi sampai sekitar tahun 1800-1850, ketika desakan modernisasi dan desakan untuk diterima oleh dunia Barat yang lebih ilmiah mentransformasi komunitas Yahudi Eropa Timur. Dalam komunitas ortodok dan Chasidic, kepercayaan akan reinkarnasi tetap tidak berkurang hingga saat ini. Kabbalah, literatur mistik Yahudi dari ribuan tahun yang lalu dipenuhi oleh referensi tentang reinkarnasi.
Dalam sejarah kebudayaan barat sangat dipengaruhi secara mendalam oleh filsafat Yunani kuno pada awalnya sebelum agama Kristen hadir. Gagasan reninkarnasi dari bangsa Mesir Kuno telah mengilhami para filosof Yunani. Phytagoraslah yang pertama berpendapat bahwa jiwa berinkarnasi secara berturutan dengan materi yang berbeda, melalui persyaratan ketat dalam konsepsi, hingga pada akhirnya memperoleh pemurnian, dan terlepas dari reinkarnasi. Ini seperti mencapai Moksa dalam agama Hindu. Kemudian Socrates yang meyakini akan adanya kelahiran kembali, segala sesuatu yang hidup berasal dari yang mati. Salah satu ajaran Plato yang cukup terkenal adalah keberadaan suatu jiwa abadi yang mengalami kelahiran berulang kali. Jiwa tidak bisa lenyap begitu saja melainkan dikekang oleh badan pada proses reinkarnasi. Akibatnya jiwa itu telah melupakan pengetahuan sejati atas kehidupan masa lampaunya dan hanya melalui kesadaran baru, jiwa bisa membuka memori masa lampaunya yang sesungguhnya.
Dalam sejarah agama Kristen kita menemukan bahwa referensi referensi awal tentang reinkarnasi dalam perjanjian baru telah dihapus pada abad ke 4 oleh Kaisar Constantine ketika Kristen menjadi agama resmi kerajaan romawi. Rupanya kaisar tersebut merasa bahwa konsep reinkarnasi dapat mengancam kestabilan kerajaan . Warga negara yang percaya bahwa mereka memiliki kesempatan lain untuk hidup, mungkin menjadi lebih tidak patuh dan melanggar hukum daripada mereka yang percaya pada satu hari kiamat bagi semua.
Selama era yang sama dengan era Kristen awal yang berujung pada Konsili Konstantinopel, pemuka pemuka gereja lain seperti Clement of Alexandria , St jerome dan Origen menerima dan mempercayai reinkarnasi. Origen yang sangat berpengaruh dalam sejarah agama Kristen, adalah aktifis pengkotbah reinkarnasi. Namun sidang majelis gereja dan kaisar pada saat itu mengobarkan hujatan terhadap Origen, mengobarkan api pertentangan reinkarnasi selama hampir 1500 tahun sehingga mencatat lembaran sejarah yang dikemudian hari banyak pengikut kristen tidak lagi mempercayai reinkarnasi. Meskipun sejarah tersebut sampai sekarang masih terjadiperbedaan pendapat.
Begitu pula dengan kaum Gnostik pada abad ke-12, kaum Kristen Cathar dari Italia dan Perancis Selatan disiksa secara brutal karena kepercayaan mereka pada reinkarnasi.
Dalam tradisi Islam kepercayaan adanya reinkarnasi ini banyak dianut terutama oleh kaum sufi. Mereka percaya bahwa banyak ayat ayat dalam kitab Suci yang menyiratkan kebenaran adanya reinkarnasi. Meskipun mereka banyak yang mengutarakannya secara sembunyi atau tersirat dalam syair syair yang ditulisnya seperti syair syair yang ditulis oleh jalaluddin Rumi, Ibnu al arabi, maupun Saadi dari Shiraz. Di Indonesia para wali awal penyebar agama Islam seperti Syekh Siti Jenar dan Sunan Kalijaga adalah mereka yang percaya bahwa reinkarnasi dalam Islam sesunggunya memang ada. Hal itu ditulis dalam buku karangan Achmad Chojim berjudul “Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga” dan “Syekh Siti Jenar: Rahasia Kematian”
Setelah abad ke 20, seiring dengan kemunduran dogmatisme agama barat, dan semakin majemuknya kebudayaan masyarakat dunia, orang barat mulai mengkaji ulang reinkarnasi. Penelitian ilmiah dan laporan yang berkaitan terus bermunculan setelah tahun 60an. Orang barat modern yang mempercayai realita reinkarnasi jumlahnya terus meningkat didukung oleh banyaknya riset dan pembuktian yang dilakukan. Reinkarnasi saat ini telah menjadi pembahasan ilmiah kalangan intelektual barat. Dan beberapa perguruan tinggi di dunia barat mencantumkan permasalahan paranormal, termasuk didalamnya tentang reinkarnasi sebagai mata kuliah pada fakultas kedokteran dan psikologi.
Adalah Dr. Ian Stevenson, seorang profesor dari Virginia University USA yang mengadakan penelitian seksama mengenai reinkarnasi. Ia telah melakukan perjalanan keliling dunia lebih dari tigapuluh tujuh tahun mulai tahun 60an untuk meneliti, menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji dan mencocokan orang orang terutama anak anak yang bisa mengingat masa lalunya dan memiliki tanda lahir yang dihubungkan dengan luka pada kehidupan sebelumnya. Selama masa hidupnya ia telah mengumpulkan ribuan rekaman tentang kasus reinkarnasi.
Penelitian yang logis, objektif dan tentu saja netral telah mampu menepis secara perlahan tentang kemustahilan adanya reinkarnasi. Para peneliti telah menemukan bukti bahwa reinkarnasi bukanlah merupakan sesuatu yang takhayul, dan benar benar ada dalam kehidupan manusia. Reinkarnasi berlaku untuk semua makhluk hidup. Hal ini didukung adanya fakta bahwa seluruh responden yang diterapi dengan metode Past Life Regression (Terapi kehidupan lampau) menunjukan reaksi yang mencegangkan, yaitu secara sadar, walau dalam kondisi terhipnosis, menceritakan fragmen fragmen kehidupan mereka pada kehidupan sebelum saat ini.
Sejarah penggunaan methode hipnosis ini dalam membuka kehidupan lampau seseorang dimulai sekitar tahun 50 an, yaitu seorang hypnoterapi amatir di Colorado USA bernama Morey Bernstein menghipnotis seorang ibu rumah tangga bernama Virginia Tighe yang secara mengejutkan membawa ia ke kehidupan lampau sebagai Bridey Murphy yang tinggal di Irlandia yg lahir tahun 1789. Kisah ini dibukukan dalam buku “Mencari Bridey Murphy” Meskipun pembuktiannya belum tuntas tetapi gambaran yang diberikan selama hypnosis mengenai keadaan kota di irlandia tersebut sangat tepat, meskipun dia belum pernah kesana sebelumnya.
Pada tahun 70an dan 80an metode Past life Regression ini mulai banyak dilakukan secara profesional dan beberapa pelopor dalam bidang ini adalah Dr. Bruce Golberg dan Dr. Brian Weiss. Mereka pada awalnya juga skeptis tentang adanya reinkarnasi tetapi secara mengejutkan pasien mereka membawa ingatan kehidupan lampaunya pada saat hipnosis. Dan akhirnya mereka melakukan penelitian secara mendalam dan mencari bukti ilmiah dan ternyata terbukti. Seperti yang ditulis dalam buku “Reinkarnasi: The Search for Grace” oleh Bruce Golberg,bisa mengungkapkan pembunuhan yang belum terungkap 60 tahun yang lalu. Salah satu pasien bernama Ivy ternyata adalah reinkarnasi dari Grace Doze yang terbunuh tahun 1927 dan beritanya ditulis dalam surat kabar lokal di Chicago tahun tersebut.
Penelitian ini berlangsung dan berkembang terus menerus sehingga di negara barat kepercayaan orang mengenai adanya reinkarnasi meningkat pesat. Saat ini di Amerika diperkirakan sekitar 70% orang percaya tentang adanya kelahiran kembali. Dan telah banyak badan2 yang telah melakukan past life investigasi dan mendokumentasikannya sehingga sulit untuk menolak adanya realitas ini.
Saat ini isu tentang reinkarnasi telah menjadi pembahasan yang menarik di luar negeri juga di Indonesia. Tidak terbatas pada eklusivitas penganut agama atau kepercayaan tertentu. Bahkan beberapa tokoh agama, yang mana agamanya tersebut secara kolektif dengan tegas menolak adanya reinkarnasi, saat ini mulai bemunculan mengomentari adanya realita tersebut. Mereka menyatakan bahwa bila ditafsir ulang, konsep reinkarnasi tenyata tercantum secara ekplisit maupun implisit pada kitab suci mereka. Dan apabila realita kehidupan yang misterius ini kita hubungkan dengan keyakinan adanya reinkarnasi, maka berbagai permasalahan yang memunculkan banyak pertanyaan pertanyaan tentang kehidupan bisa terjawab.
Kalangan dunia barat yang banyak meneliti mengenai reinkarnasi berharap teori reinkarnasi ini bisa menjadi pembahasan publik secara universal dan terbuka. Mengajak dunia untuk membuka pintu kesepahaman antara umat beragama agar bisa saling lebih menghargai dan menghormati dengan mewujudkan toleransi yang tidak hanya sebagai kedok formalitas belaka, tetapi karena reinkarnasi berlaku bagi siapa saja tanpa memandang ras. Dengan memahami itu kita bisa memandang dunia dengan cara berbeda tidak saling menghakimi, menghargai satu sama lainnya, memaafkan dan tidak saling mengklaim kebenaran masing masing.
Memang kita tidak bisa memaksakan paham reinkarnasi agar diyakini oleh semua orang. Kita harus menyadari adanya skenario alam semesta yang berproses secara terus menerus, dan setiap orang memiliki jalannya masing masing dan berproses sendiri sendiri untuk tujuan perkembangannya masing masing. Banyak kesadaran kesadaran yang masih memerlukan waktu untuk berkembang seiring evolusi jiwa yang menjadi tujuan hidupnya masing masing. Kita telah berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun sampai pada kondisi saat ini dan akan terus berkembang untuk pada akhirnya mengetahui siapa diri kita sesungguhnya sesuai dengan tujuan penciptaannya.