Wednesday, May 16, 2012

Bacaan Ringan "KISAH DOMPET YANG HILANG"

http://massandry.blogspot.com

Dalam artikel kali ini akan diceritakan mengenai kisah-kisah fantastis tentang ditemukannya kembali dompet-dompet yang telah menghilang selama puluhan tahun. Bahkan diantaranya ada yang telah menghilang selama 60 tahun! Yang dikembalikan kepada ahli warisnya si empunya dompet.

Kenneth Couch (Portland, Oregon)
Kenneth Couch dulunya adalah seorang pekerja keras yang bekerja sebagai salesman peralatan dokter gigi dan juga seorang veteran Perang Dunia II. Pada tahun 1982, ia menjalani suatu operasi di rumah sakit Portland Hospital dan sebelumnya meletakkan dompetnya di atas meja dan seseorang telah mencurinya.

Pada tahun 2010, seorang tukang kayu bernama Rudy Kaplan sedang mengerjakan suatu proyek di rumah sakit tersebut. Saat sedang membuka sebuah atap langit-langit, ia menemukan sebuah dompet tua. Saat ia membuka dan melihat sebuah foto bergambar seorang lelaki tua berpose bersama anak-anaknya, dia memutuskan untuk mencari pemilik dompet tersebut dan mengembalikannya. Akhirnya dia dapat menemukan ahli waris Kenneth Couch yaitu kedua anak lelaki dan perempuannya, dan dikembalikannya dompet tersebut kepada mereka, tentu saja tanpa berisi uang yang telah dicuri. Bagi anak-anaknya dompet itu layaknya sebuah miniatur kisah kehidupan ayahnya karena di sana ditemukan catatan-catatan tentang Perang Dunia II dimana ayahnya pernah terlibat, kartu namanya, foto bersama anak-anaknya sewaktu kecil, dan sebuah kartu keanggotaan sebuah klub bowling.

Benjamin Ferrone (Peekskill, New York)
Pada tahun 1999, Werner Ferrone menerima telepon dari seseorang yang mengatakan bahwa ia telah menemukan dompet ayahnya. Werner tidak memercayainya, dan bahkan ia sempat berkata-kata dengan kasar terhadap si penelepon. Ia memandang berita ini dengan skeptis karena ayahnya telah meninggal 17 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1982. Namun keesokan harinya, salah seorang adiknya pergi ke New York untuk membuktikan kebenaran cerita itu dan ternyata memang dia mendapatkan dompet ayahnya tersebut.

Kisah ini dimulai lebih daripada 60 tahun yang lalu, yaitu saat Benjamin Ferrone (ayah Werner) masih berusia 22 tahun dan tinggal di New York. Suatu hari Benjamin mengunjungi Paramount Theater di Peekskill, New York dimana ia kehilangan dompetnya. Kemungkinan besar seseorang telah mencopetnya di keramaian. Walaupun Paramount Theater telah direnovasi berulang kali, bagian dimana Benjamin kehilangan dompetnya belum pernah tersentuh sama sekali.

Kemudian pada tanggal 13 Februari 1999, Curtis St. John, seorang manager produksi di teater yang telah berganti nama menjadi Paramount Center for the Arts itu, menemukan sebuah dompet saat ini sedang bersih-bersih di bawah sebuah tangga. Dengan memanfaatkan kartu jaminan sosial (Social Security Card) yang ditemukan di dalam dompet tersebut, ia dapat melacak keberadaan anak si empunya dompet yaitu Werner dan meneleponnya.

Seorang produser acara televisi mendengan cerita ini, mengundang Werner dan Curtis untuk tampil di sebuah acara televisi bernama "Today" dan pada acara tersebut diserahkannyalah dompet tersebut. Di dalam dompet tersebut ditemukan antara lain surat ijin mengemudi yang telah usang, dimana tanggal lahir yang tertera adalah salah, suatu bukti bahwa ayahnya dulu telah memalsukan umur untuk dapat membuat surat ijin mengemudi tersebut.

Robert McIntyre (Inggris)
Suatu hari Ian Clapton, seorang pekerja konstruksi menemukan sebuah dompet tersimpan di suatu celah saat bekerja di langit-langit sebuah bangunan. Di dalamnya ia menemukan kartu jatah ransum dari era Perang Dunia II, surat keluarga, tiket teater, dan kartu-kartu keanggotaan yang semuanya berasal dari Amerika Serikat. Clapton bertekad untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya, atau paling tidak ahli warisnya. Untuk itu ia bahkan harus melakukan perjalanan dari Inggris sampai jauh ke sebuah kota kecil di Amerika Serikat bernama Milladore di negara bagian Wisconsin.

60 tahun setelah dompet tersebut hilang, akhirnya misi Clapton berhasil. Ia berhasil mengembalikan dompet milik seorang anggota angkatan laut Amerika Serikat yang ditempatkan di Inggris semasa Perang Dunia II bernama Robert McIntyre, kepada anak perempuannya Cynthia McIntyre Kane. Walaupun sang ayah telah meninggal di tahun 2001, dompet tersebut sangat berarti bagi Cynthia. Ia mengatakan "Saya merasakan bahwa saya terhubung kembali dengan ayah saya.". Clapton mengalami banyak kesulitan dalam usahanya memertemukan kembali dompet tersebut kepada yang berhak.

Katherine Geissler (Eau Claire Wisconsin)
Pada tahun 1968, Katherine Geissler pergi ke sebuah bar di pinggiran kota Chippewa Falls dimana ia kehilangan dompetnya di sana. 40 tahun kemudian Kent Andreas sedang merenovasi bagian basement rumahnya menemukan dompet tersebut. Bagaimana dompet tersebut bisa berada di sana masih merupakan misteri mengingat rumah tersebut telah mengalami banyak hal termasuk terkena banjir, kebakaran, dan pernah dipindahkan sejauh 1 blok dari tempat semulanya. Di dalamnya ditemukan sebuah kupon minum bir senilai 10 sen.

Bill Fulton (Baker City Oregon)
Pada tahun 1946, Bill Fulton menonton sebuah pertandingan basket Baker High School. Ia duduk di bangku atas, tempat dimana sekarang ini menjadi arena gimnastik. Tanpa ia sadari, di tempat itu ia kehilangan dompetnya dan baru ditemukan 63 tahun kemudian! Dompet tersebut ditemukan oleh Nathan Osborne saat ini memindahkan bangku-bangku tua dari arena gimnastik tersebut. Ternyata selama 63 tahun dompet tersebut tergeletak saja di tempat tersebut dan saat dikembalikan kepada Bill, ia bahkan tidak ingat pernah kehilangan dompet tersebut. Padahal ia memiliki anak yang juga bersekolah di Baker High School dan pada tahun 1960-an ia juga pernah kembali ke tempat yang sama untuk menyaksikan pertandingan.

Saat ditemukan dompet kulit tersebut berada dalam keadaan yang sangat baik dan berisi surat jaminan sosial dan surat ijin mengemudinya.

Dewey Bartlett (Tulsa, Oklahoma)
Suatu hari Mike Tidwell menerima panggilan telepon dari seorang kontraktor yang sedang merenovasi rumahnya. Orang tersebut menanyakan apakah Mike mengenal seseorang bernama Dewey Bartlett. Ternyata Mike memang mengenalnya, karena Dewey saat itu adalah sang walikota. Si kontraktor menginformasikan bahwa ia menemukan sebuah dompet atas nama Dewey Bartlett. Dompet tersebut ditemukan saat ia meruntuhkan atap lantai kedua rumah dan dompet tersebut jatuh begitu saja. Di dalamnya terdapat sebuah kartu identitas, kartu keanggotaan Coca-Cola Hi Fi Club, lisensi berburu dan memancing, dan kartu pelajar Tulsa Catholic High School bertahun 1956 - 1960, kesemuanya atas nama Dewey Bartlett. Mike Tidwell menyadari bahwa ini adalah dompet Dewey saat ia masih berusia kanak-kanak.

Saat dikembalikan, Dewey tidak mengalami kesulitan mengenali dompetnya tersebut karena dompet tersebut memiliki cacat bekas gigitan anjing peliharaannya dulu. Ia juga ingat dompet tersebut adalah pemberian dari ayahnya yang seorang gubernur Oklahoma dan juga senator. Ayahnya, Dewey Bartlett Sr. sering memberinya dompet sebagai oleh-oleh saat ia pergi ke luar negeri. Dewey ingat ia kehilangan dompet tersebut saat berusia 13 tahun dan saat itu sedang bermain di rumah temannya bernama Ricky Mahan, rumah yang sama yang saat ini ditinggali Mike Tidwell. Namun ia tidak dapat mengingat bagaimana dompet tersebut bisa berada di atap lantai duarumah tersebut.

Ruth Bendik (New York City)
Pada 24 Oktober 1982 Ruth Bendik sedang berada di Taman Kota New York City sedang menonton perlombaan maraton New York City, saat seseorang mencuri dompetnya. 27 tahun kemudian seorang pekerja dinas taman kota bernama Josh Galiley menemukan dompet tersebut saat ia sedang memotong sebuah pohon besar, dompet kulit berwarna biru tersebut ada ditemukan di salah satu batang pohon tersebut. Dengan bantuan seorang detektif, Frank Irizarry, dompet tersebut berhasil dikembalikan kepada Ruth. Walaupun uang sejumlah 20 dollarnya telah hilang, di dalamnya masih terdapat 2 kartu bank yang bahkan kedua bank tersebut telah berhenti beroperasi.

James Lubeck (Marblehead Harbor Boston)
Pada tahun 1966 seorang pengusaha James Lubeck berusaha mengamankan perahunya karena sebentar lagi akan terjadi badai. Karena terburu-buru ia menjatuhkan dompetnya yang berisi cek senilai 300 dollar ke dalam air laut di pelabuhan Marblehead, Boston, Amerika Seriakt tersebut. Walapun telah menyewa jasa penyelam lokal, ia tdak dapat menemukannya.

Akan tetapi hampir 40 tahun kemudian, seorang nelayan dari Gloucester, Inggris Antonino Randazzo menemukan dompet tersebut di antara hasil tangkapannya saat ia sedang bekerja kurang lebih 25 mil dari tempat dimana Lubeck menjatuhkannya. Walaupun telah sangat bernoda olah lumpur, dompet tersebut mampu melindungi isinya dengan sangat baik di antaranya sejumlah kartu kredit.

James Bryant (Gettysburg Pennsylvania)
James Bryant berasal dari sebuah kota pinggiran kecil Litchfield, Minnesota, Amerika Serikat. Ia pergi untuk ambil bagian dalam perang sipil (Civil War) yang terjadi di Amerika Serikat antara pihak Union dan Confederate. Ia tergabung di resimen infantri sukarelawan Minnesota (First Minnesota Volunteers Infantry Regiment) dan membela pihak Confederate. Ia kehilangan dompetnya saat ia tertembak di bagian pinggul pada pertempuran Battle of Gettysburg bulan Juli 1863. Dompet tersebut ditemukan oleh seorang tentara dari pihak Confederate bernama David Morgon, dan dibawanyalah dompet tersebut pulang.

140 tahun kemudian salah seorang anak cicit David, Sarah McKay, menemukan dompet tersebut di dalam sebuah kotak sepatu di loteng rumahnya. Penemuan tersebut dipublikasikan sedemikian rupa oleh kantor berita Associated Press, hingga melibatkan beberapa sejarawan pula. Hingga akhirnya dapat ditemukan juga keturunan James Bryant, dan dikembalikannya dompet tersebut melalui sebuah upacara tertentu untuk mengenang perang sipil ratusan tahun yang lalu itu. Dompet itu saat ini dipamerkan di sebuah museum sejarah di Litchfield Minnesota.

22 Tentara (Paso Robles, California)
Pada tahun 2003, sepasukan tentara angkatan darat sedang menghancurkan markas militer tua di dekat Paso Robles, California saat mereka menemukan sesuatu yang tidak mereka sangka: dompet, banyak dompet. Terjatuh dari saluran pemanas di atap ke-25 dompet tersebut masih berada pada kondisi yang baik melindungi isinya sehingga tak lekang oleh waktu. Dompet-dompet tersebut berasal dari masa Perang Dunia II dan masa Perang Korea. Di dalam dompet-dompet tersebut diantaranya ditemukan kartu identitas, foto-foto, surat cinta, hingga tips bagaimana cara selamat dari ledakan nuklir.

Seorang staff California Army National Guard berpangkat sersan, Tom Murotake berkeinginan untuk mengembalikan semua dompet-dompet tersebut kepada pemiliknya jika memungkinkan. Fakta bahwa kesemua dompet tersebut tidak lagi berisi uang memberi kesimpulan bahwa dompet-dompet tersebut telah dicuri, dan pencurinya telah membuangnya ke saluran pemanas untuk menghilangkan jejak. Di dalam sana dompet-dompet tersebut menjadi sangat kering walaupun isinya tetap terlindungi dengan baik. Dari 25 dompet, sebanyak 22 dompet berhasil dikenali pemiliknya.

Dompet tersebut berasal dari masa perang dimana banyak pemuda sukarelawan direkrut dan dilatih selama 13 minggu untuk kemudian diterjunkan di barisan depan di wilayah Eropa dan Asia Pasifik. Markas dimana para pemuda sukarelawan itu dilatihlah ditemukan dompet-dompet tersebut. Salah satu pemiliknya dompet-dompet tersebut, seorang prajurit bernama Willard Groth, mengatakan bahwa ia kehilangan dompetnya dari salah satu kantong di celananya pada tahun 1944. Ia juga bersaksi bahwa di dalam dompet tersebut berisi uang sebesar 20 dollar yang akan ia gunakan untuk mengunjungi sepupunya di Bakersfield, California. Setelah kehilangan tersebut dia harus tetap tinggal di markas.

Gulli Wihlborg (Trelleborg Sweden)
Tahun 1963, Gulli Wihlborg berusia 18 tahun kehilangan dompetnya saat ia sedang mengedarai sepeda. Di dalamnya berisi uang yang ia butuhkan untuk membayar uang sewa rumahnya. 40 tahun kemudian seorang tanpa mencantumkan nama mengiriminya dompet tersebut kepada Gulli, lengkap dengan uang sejumlah 45 kronor dan 54 oere. Menariknya walaupun tidak menyertakan nama, si pengirim memberikan catatan yang berbunyi:

Dear Gulli, jangan pernah berhenti berharap. Ini dompetmu yang ditemukan di jalan Oestersjoegatan bertahun-tahun yang lalu. Salam dari Trelleborg!

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds