Bacaan Ringan "PEMBUNUH SADIS DARI INDONESIA"
http://massandry.blogspot.com
DUKUN Datuk dari Deli Serdang boleh jadi "unggul" dalam hal jumlah korban yang dibunuhnya. Namun dari segi kesadisannya, jauh sebelumnya sudah acap terdengar pembunuhan beruntun yang mendirikan bulu roma. Simak beberapa kisah di bawah ini.
OESIN, 35 tahun,
tahun 1963-1964 membunuh enam korban dan menanam semua mayatnya di lantai rumahnya di Mojokerto, Jawa Timur. Oesin, yang sudah dieksekusi mati, membunuh dengan motif merampok harta benda korbannya, yang tak lain rekanan bisnis- nya. Kasus menggegerkan itu terungkap tahun 1964, ketika korban terakhir yang dibantainya sempat berteriak minta tolong. Sebelum kasus ini terungkap, pedagang kulit itu cuek tidur ber- sama mayat-mayat tadi.
tahun 1963-1964 membunuh enam korban dan menanam semua mayatnya di lantai rumahnya di Mojokerto, Jawa Timur. Oesin, yang sudah dieksekusi mati, membunuh dengan motif merampok harta benda korbannya, yang tak lain rekanan bisnis- nya. Kasus menggegerkan itu terungkap tahun 1964, ketika korban terakhir yang dibantainya sempat berteriak minta tolong. Sebelum kasus ini terungkap, pedagang kulit itu cuek tidur ber- sama mayat-mayat tadi.
YONAS NASA, 37 tahun,
membunuh sembilan tetangganya, enam di antaranya perempuan, yang dituduhnya sebagai tukang suanggi alias santet. Dalam aksinya yang berlangsung Januari-Februari 1993 itu, penduduk Sidabui, Alor, Nusa Tenggara Timur, ini dibantu lima hansip. Yonas tinggal mengayunkan kapak ke kepala korban, yang dipegangi oleh hansip-hansip itu.
membunuh sembilan tetangganya, enam di antaranya perempuan, yang dituduhnya sebagai tukang suanggi alias santet. Dalam aksinya yang berlangsung Januari-Februari 1993 itu, penduduk Sidabui, Alor, Nusa Tenggara Timur, ini dibantu lima hansip. Yonas tinggal mengayunkan kapak ke kepala korban, yang dipegangi oleh hansip-hansip itu.
AGUS NASER,
seorang guru di Jakarta, pada awal 1989 membunuh istrinya, Diah Holidah, dengan cara dipotong-potong menjadi tujuh bagian. Potongan tubuh itu dibuang tersebar di berbagai tempat. Motifnya, karena Agus diam-diam punya istri simpanan. Agus dihukum seumur hidup.
seorang guru di Jakarta, pada awal 1989 membunuh istrinya, Diah Holidah, dengan cara dipotong-potong menjadi tujuh bagian. Potongan tubuh itu dibuang tersebar di berbagai tempat. Motifnya, karena Agus diam-diam punya istri simpanan. Agus dihukum seumur hidup.
ASTINI, 41 tahun,
menjagal tiga perempuan selama 1992-1997. Warga Surabaya ini memotong-motong korbannya, kemudian membuang potongan itu secara terpisah ke sejumlah selokan. Motifnya, kesal karena utangnya selalu ditagih oleh korban.
menjagal tiga perempuan selama 1992-1997. Warga Surabaya ini memotong-motong korbannya, kemudian membuang potongan itu secara terpisah ke sejumlah selokan. Motifnya, kesal karena utangnya selalu ditagih oleh korban.
ROBOT GEDEK, 33 tahun,
menganal seks dan membunuh delapan bocah jalanan di Jakarta, serta dua bocah lain di Jawa Tengah. Aksi itu berlangsung Juli 1994-Juli 1996. Para korban dijerat, lalu perutnya disayat sampai menganga. Robot dituntut hukuman mati.
menganal seks dan membunuh delapan bocah jalanan di Jakarta, serta dua bocah lain di Jawa Tengah. Aksi itu berlangsung Juli 1994-Juli 1996. Para korban dijerat, lalu perutnya disayat sampai menganga. Robot dituntut hukuman mati.
RYAN JOMBANG, Guru ngaji asal jombang ini membunuh beberapa orang korban dengan cara memutilasi tubuh mayat korbannya dan menguburnya di dekat rumah di kampungnya. Ryan Jombang ternyata seorang gay atau homoseksual dan dianggap mempunyai kelainan jiwa alias gila.