Sunday, July 1, 2012

Bacaan Photography "KAMUS FOTOGRAPHY - PART 1"

http://massandry.blogspot.com

Photografy adalah suatu seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni Photografy,untuk melakukan suatu pemotretan, satu hal yang mutlak diperlukan adalah cahaya. Baik cahaya yang tampak seperti pemotretan biasa ataupun cahaya yang tidak tampak seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen. Jumlah cahaya yang digunakan untuk membentuk suatu gambar tergantung pada Kepekaan media (ASA/ISO), Kecepatan/Shutter Speed dan Diafragma.

Photografi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.Karena dalam membuat gambar kita mengguanakan alat kamera maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga beberapa teknik dasarnya. 

Di dalam dunia fotografi terdapat istilah-istilah seperti: 
1. Diafragma / Bukaan Lensa 
2. Fokus / Titik Api 
3. Lensa 
4. Kecepatan Rana / Shutter Speed 
5. Pencahayaan / ISO 
6. Komposisi 
7. Ruang Tajam / Deep Of Field 
8. Macro 
9. dll masih banyak lagi... 
yang pertama-tama kita bahas adalah, Kameranya dulu... 

1 Digital Kamera 
Di jaman sekarang ini tehnologi digital kamera sudah semakin maju dan berkembang, dan seiring dengan majunya tehnologi digital kamera tersebut harga-harga kamera pun sudah semakin terjangkau. 

kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis : 
A. Kamera Digital Saku / Pocket 
Kamera ini umumnya berbentuk kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau saku baju, modelnya simple, dan pengoperasiannya juga tergolong mudah, cocok untuk kebutuhan praktis, contohnya : Canon Ixus, Powershoot, Sony T Series, Nikon Coolpix, dll 

B. Kamera Digital Prosummer 
Bentuk kamera ini lebih besar dari pada kamera saku, dan biasanya rentang lensanya lebih panjang di banding kamera saku yang hanya mempunyai rentang lensa 3 X, untuk kelas prosumer, rentang lensa bisa mencapai 12 X bahkan ada yang mencapai 18 X, kamera jenis ini termasuk awal untuk melangkah menuju kamera DSLR, contohnya : Canon SX1, Kodak Z812, Panasonic Lumix FZ 18, dll masih banyak lagi yang lainnya. 

C. Kamera Digital Single Lens Reflex. 
kamera ini lebih di kenal orang dengan sebutan kamera DSLR, bentuk kamera ini tentunya lebih besar dari kamera saku dan prosummer, kelebihan dari kamera jenis ini, kita bisa mengganti lensanya sesuai dengan yang kita mau, kamera DSLR masih di bagi lagi kelas-kelasnya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsinya yaitu sbb : 

- Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai mendalami dunia fotografi ataupun sekedar hobby... contohnya : Canon EOS 400, EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll... mengenai harganya kisaran 4 jutaan sampai 10 jutaan, pengoperasiannya mudah di mengerti bagi pemula.. 
- Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll... harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan, pengoperasiannya lebih banyak variasi dibanding entry level 
- Kelas Profesional, biasanya di gunakan oleh fotografer profesional, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah..., pengoperasiannya lebih rumit bagi pemula.. contohnya : Canon EOS 5D, EOS 1D Mark III, Nikon D3X, Sony A900, dll. 

2. Diafragma 
Diafragma atau sering di sebut bukaan lensa yang berarti lubang bukaan dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan f/2,8-f/4-f/5,6-f/8-f/11-f/16-f/22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda, Angka kecil yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya besar alias cahaya yang masuk banyak, dan kebalikannya kalau angka besar yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya kecil alias cahaya yang masuk kurang . Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). 
Efeknya, makin besar bukaan,maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus. Banyak cara dan tujuan penggunaan/pemilihan diafragma, yg antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yg kita buat. 

Istilah-Istilah Dalam PHOTOGRAFI 
LS: 
Singkatan dari longshot. Dengan lebih mendekatkan objeknya, shot ini tetap masih memberikan sudut pandang lebar tetapi sudah mulai mengarahkan perhatian pada objeknya dengan memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu. 

MACRO: 
Makro. Pengertiannya dalam fotografi adalah sarana untuk pemotretan dari jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman (pada film) yang sama besar dengan benda aslinya (1:1), atau paling kurang separuh dari benda aslinya (1:2), namun demikian pada lensa-lensa jenis zoom yang mempunyai fasilitas untuk menghasilkan rekaman seperempat dari benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro. 

MACRO LENS: 
Lensa makro. Lensa yang digunakan untuk pemotretan dengan objek yang berukuran atau pemotretan berjarak dekat (mendekatkan pemotret ke objek), umumnya dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan distorsi minimal. Misalnya: untuk memotret bunga, serangga, dll. 

MACRO PHOTO: 
Dibuat dari jarak dekat, bisanya tentang benda atau binatang kecil. Perlngkapan kerjanya biasanya menggunakan lensa makro untuk mendekatkan pemotret ke objek fotonya. 

MAGNETIK: 
Berdaya magnet. 

MAGNIFICATION: 
Pembesaran. Dikukur dari gambar film dibandingkan dengan ukuran aslinya. 

MANIPULASI FOTOGRAFI: 
Teknik mengubah hasil cetak yang ditangkap oleh kamera untuk menciptakan suasana tertentu. Foto-foto realitas dikembangkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambar yang tidak biasa lagi. 

MANUAL: 
Dikerjakan dengan menggunakan tangan dengan mengesampingkan tenaga otomatik. 

MEDIUM FILM: 
Film dengan kecepatan sedang (ISO 100, 200). Kelompok film yang paling popular dan banyak diminati pemotret. Ideal untuk pemotretan dalam cuaca yang terang/cerah. 

MEDIUM FORMAT CAMERA: 
Kamera format medium. Adalah jenis kamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkan dengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalam hal pembesaran cetakannya yang optimal sehingga umumnya dipergunakan untuk memotret objek orang (potret) yang berkarakter, yang menampakkan detail kuat seperti misalnya kulit keriput orang tua. 

MEGALIGHT: 
Adalah sebutan untuk sebuah lampu flood yang mempunyai kapasitas atau kemampuan cahaya yang amat besar hingga 7 meteran. 

MESNICUS LENS: 
Adalah lensa tipis yang berbentuk bulan sabit. 

METERING: 
Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori. Centerweight, evaluative/matrix dan spot. 

METERING CENTER WEIGHT: 
Pola pengukuran cahaya yang menggunakan 60 persen daerah tengah gambar.

METERING MATRIX: 
Pola pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan prosentase tertentu. 

METERING SPOT: 
Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat. 

MF: 
Manual Focus, adalah cara kerja menemukan fokus atau penajaman gambar yang dilakukan dengan menggunakan tangan. 

MICRO DIAPRISM: 
Kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman gambar melalui pengamat. 

MCROPRISM: 
Prisma mikro. Sistem penemu jarak optis yang menggunakan prisma halus atau kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman 
gambar melalui pengamat. 

MICROPHOTOGRAPHY: 
Fotografi yang menggunakan film berukuran kecil dengan menggunakan bantuan mikroskop. 

MULTICOATEDlA FILTER: 
Filter anti-flare untuk mencegah refleksi intern dalam lensa oleh pantulan cahaya. Diciptakan untuk lensa yang belum multicoated. 

MULTI EXPOSURE: 
Sering disebut dengan singkatan ME. Memberikan pencahayaan lebih dari satu kali pada satu bingkai film. 

MULTIPOINT READING: 
Suatu pembacaan atau pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan terhadap berbagai titik objek foto. 

MULTIVISION FILTER: 
Filter yang digunakan untuk membuat gambar ganda dalam sekali jepretan. Filter ini dibuat dengan menggunakan kaca yang sengaja diasah menurut tujuannya - berkeping prisma 3,5, disusun melingkar, berjajar atau paralel berulang-ulang. 

MULTILAYER COATING: 
Penyelaputan berlapis-lapis pada lensa. 

MULTIPLE EXPOSURE: 
Fasilitas pemotretan berulang pada satu bingkai (frame) yang sama. 

MULTIPLE EXPOSURE LEVEL: 
Tuas bidikan ganda. Adalah tombol untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik tanpa memajukan film ke bingkai berikutnya. Digunakan untuk melakukan lebih dari satu kali pencahayaan (exposure) pada bingkai yang sama dalam pemotretan. Alat ini dipakainya bersamaan dengan pengokangan film. 

NANOMETER: 
Satuan pengukur panjang gelombang. 1 Nanometer = 1nm adalah sepermiliarmeter. 

NATURAL AND ENVIRONMENT (NE/NES): 
Salah satu kategori yang dilombakan dalam World Press Photo. Foto-foto atau sekumpulan foto bercerita dari subjek berupa lingkungan dan alam:flora, fauna, lanskap, ekologi, dsb. 

NATURE PHOTOGRAPHY: 
Fotografi alam yang berkaitan dengan alam semesta, misalnya darat, laut, sungai, dll. 

ND FILTER: 
Filter ND. Filter ini berfungsi untuk menurunkan kekuatan sinar 2 kali sampai 8 kali. Filter ini bernada abu-abu muda atau sedang dan tidak mengubah warna gambar. 

NEBULA FILTER: 
Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi. 

NEGATIF: 
Kebalikan dari aslinya. Yang menghasilkan gambar negatif. 

NEGATIF FILM: 
Film negatif atau klise, adalah sebutan untuk citra yang terbentuk pada film sesudah dipotretkan dan sesudah dikembangkan, di mana bagian yang terlihat gelap pada gambar, pada objek terlihat terang. Warna yang timbul berlawanan karena bagian terang dari objek memantulkan banyak cahaya ke film dan menghasilkan area gelap. 

NEUTRAL DENSITY: 
Kepadatan netral yang tidak mengandung warna. Sebutan ini biasanya dipakai untuk lensa penyaring yang berfungsi untuk mengurangi kecerahan sinar. 

NEWS FEATURE: 
Sering disebut dengan cerita di balik berita, yaitu suatu foto yang menyajikan sisi lain dari suatu situasi atau aneka peristiwa yang hangat. 

NIKON: 
Salah satu merek peralatan kamera buatan Jepang. 

NIRMANA: 
Adalah susunan gambar dalam bingkai, jalannya garis-garis yang dominan membentuk bidang-bidang utama yang dibatasi oleh suatu format. 

NONREFLEX CAMERA: 
Kamera nonrefleks yang tidak menggunakan cermin putar. Contohnya seperti kamera kompak atau kamera langsung jadi Polaroid. 

NORMAL CONTRAS: 
Kontras yang wajar. Tidak berlebihan dan tidak kurang sebagai hasil pengembangan film atau hasil sebuah cetakan. 

NORMAL LENS: 
Lensa normal, berukuran fokus sepanjang 50 mm atau 55 mm untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan sudut pandang mata manusia. 

OBSCURA: 
Cikal bakal kamera yang digunakan saat ini. Prinsipnya adalah sebuah kamar gelap yang tertutup dengan lubang kecil di depannya. Jika kamera obscura ditempatkan menghadap benda yang diterangi cahaya maka akan terlihat sebuah gambar proyeksi terbalik dari benda tersebut pada dinding yang berhadapan dengan lubang.

CAMERA OBSCURA: 
Kamera pertama dalam dunia fotografi, di mana bentuknya merupakan sebuah kamar gelap yang hanya memiliki lubang kecil (pinhole). 

OBSERVASI: 
Dalam bidang potret memotret adalah pengamatan yang dilakukan untuk mencari tahu tentang subjek foto terutama mengenai gerak-gerik, suasana hati maupun ekspresi. 

OPAQUE: 
Opak, ialah sifat padat atau kedap sinar. Baik pandangan maupun sinar tak dapat menembusnya. Misalnya lempengan besi, kayu, karton, dll. 

OPTIK: 
Berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb). 

ORTHOCHROMATIC FILM: 
Film yang sensitif terhadap warna biru dan hijau tapi tidak pada merah. 

OVER EXPOSURE: 
Pencahayaan lebih. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat paa film maupun foto, di mana gambar yang ada tampak terang atau gelap pada film negatif karena pencahayaan yang berlebihan.

OVERHEAD LIGHTING: 
Sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas. 

OVERRIDE: 
Penyimpangan dari pengatur otomatis supaya dapat diatur dengan menggunakan tangan atau secara manual. 

P HI: 
Adalah fasilitas pencahayaan terprogram bagi pemotretan dengan sasaran yang bergerak cepat, balapan motor, mobil, dll. 

PANCHROMATIC: 
Film hitam-putih, artinya emulsi film tersebut sensitif terhadap macam-macam warna. 

PARALLAX: 
Paralaks, yaitu suatu kesalahan atau perbedaan pandangan yang terjadi karena yang dilihat dan yang terekam dalam film tidak sama. Umum terjadi saat menggunakan kamera refleks lensa kembar atau kamera kompak. 

PASSED: 
Berarti telah diteliti oleh pabrik pembuat. Tanda ini biasanya melekat pada lensa atau kamera yang baru. 

PENTAX: 
Salah satu merek kamera (Asahi Pentax) dan peralatannya buatan Jepang. 

PEOPLE ON THE NEWS: 
Salah satu kategori yang dilombakan dalam World Press Photo. Foto-foto atau sekumpulan foto bercerita/portfolio dari orang atau sekelompok orang yang ikut terlibat dalam sebuah peristiwa atau kejadian. 

PERMAFILM: 
Adalah bahan pengawet dan anti static. Bila permafilm digunakan pada emulsi film, maka akan terjadi ikatan fisik dengan gelatin dan emulsi film. 

PERSPECTIVE: 
Perspektif, pandangan ruang, suatu pandangan gambar yang tampil dalam bentuk dimensi atau ruang tertentu. Dimensi dan perspektif merupakan kesatuan. 

PERSPECTIVE CORRECTION: 
Gunanya untuk memperbaiki penyimpangan bentuk. 

PHOTO JOURNALISM: 
Photo jurnalistik, Photografi dengan spesialisasi khusus untuk menampilkan foto-foto yang mempunyai nilai berita, baik benda, bahan, situasi kehidupan manusia yang menarik perhatian umum karena aktualitasnya (news) sebagai berita yang mampu mengungkap kejadian, menjelaskan dan menimbulkan rasa ingin tahu. 

PHOTOGRAPHY: 
Photografi, teknik dan pengetahuan tentang foto. Atau, proses dan seni pembuatan gambar (melukis dengan sinar/cahaya) pada film atau permukaan yang dipekakan. Gambar yang dihasilkan diharapkan sama persis dengan aslinya, hanya dalam ukuran yang jauh lebih kecil. 

PHOTOGRAPHIC SPECTRUM: 
Bagian kecil dari energi dalam elektromagnetik spektrum yang dapat mencahayai film. 

PHOTOGRAM: 
Fotogram. Photo yang dibuat tanpa menggunakan kamera dan film, dengan meletakkan benda-benda di atas kertas (cetak) foto kemudian disinari. 

PHOTOGRAPH: 
Photo yang dibuat dengan menggunakan kamera dan film. 

PHOTOKINA: 
Nama pameran atau suatu wadah informasi terbesar dan terlengkap serta yang paling kompleks dalam bidang photografi. 

PINCHUSION EFFECT: 
Penyimpangan bentuk kotak menjadi bentuk seperti bantalan penyimpan jarum. 

PINHOLE: 
Lubang kecil pada alat kedap cahaya yang dipasang bersama lensa, menyambung lubang lensa tempat gambar objek direkam dalam lembaran yang peka cahaya. 

PIN-UP PHOTO: 
Photo yang bersifat hiburan/menghibur. Disebut gambar pin-up karena sering ditempelkan di dinding dengan pins atau paku kecil.

PISTOL GRIP: 
Gagang pegangan kamera yang bentuknya mirip gagang pistol. 

POL COLOR FILTER: 
Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.

POL COLOR FILTER: 
Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu. 

POL CONVERSION FILTER: 
Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85B). Biasanya juga digunakan untuk jenis kamera kine, sehingga memungkinkan film tungsten digunakan untuk cerah hari dan mempunyai efek seperti filter polarisasi. 

POL FIDER FILTER: 
Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu. Jumlah filter yang masuk dapat diatur dengan memutar gelang filter. 

POLARIZING CIRCULAR FILTER: 
Filter yang dibuat dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter. Efeknya sama dengan filter polarisasi, biasanya digunakan untuk kamera kine. 

POLARIZING FILTER: 
Filter polarisasi, dipakai untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap. Filter ini terdiri dari dua bagian, bagian yang satu dengan lain dapat diputar-putar untukmendapatkan sudut paling ideal menghilangkan refleksi, menambah saturasi warna dan menembus kabut atmosfer. Juga berguna untuk membirukan langit. 

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds