Tokoh Islami "HABIB ABDURAAHMAN BIN MUHAMMAD AL JUFRY PART 1"
http://massandry.blogspot.com
Habib Abdurrahman Al-Jufri adalah seorang Waliyullah yang termasyhur memiliki beberapa karamah yang luar biasa. Suatu hari, beliau berkunjung ke sebuah lembah yang dihuni oleh penduduk yang kekurangan air. Penduduk disana minta beliau berdo’a agar sumur-sumur mereka terisi air. Maka Habib Abdurrahman pun berdo’a dengan khusyu’. Dan seketika itu juga keluarlah air dari semua sumur. Tak lama kemudian kawasan tersebut menjadi subur.
Ulama ini lebih dikenal dengan nama Habib Abdurrahman Maula Arsyih. Sejak kecil beliau belajar langsung dari ayahandanya dan sejak remaja hafal Al-Qur’an seperti para ulama yang lain. Beliau juga banyak menimba ilmu dari para uilama besar di Hadramaut, kemudian melanjutkan pengembaraannya ke beberapa kota, sampai akhirnya mengaji di dua kota suci, Mekah dan Madinah.
Ketika berada di Inat, Hadramaut, beliau menjadi murid kesayangan Syekh Abu Bakar bin Salim. Bahkan dalam sebuah kesempatan, Syekh Abu Bakar bin Salim membuat pernyataan :
“Abdurrahman adalah anakku. Aku telah memperhatikannya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Kelak, bila ia telah lahir, aku akan memberikan setengah dari maqamku, sementara ucapannya adalah rohku, roh Abdurrahman Al-Jufri.”
Keluarga Syekh Abu Bakar bin Salim juga menghormati dan menyayanginya. Mereka bahkan mengibaratkan habib Abdurrahman sebagai “Singa yang gagah. Giginya kuat, do’anya mustajab dan mustajab dan karamahnya banyak”. Salah satu karamah Habib Abdurrahman ialah cintanya yang begitu besar kepada gurunya. Ibaratnya beliau akan merasa sakit apabila gurunya sakit.
Ketika sedang terbaring di atas tempat tidur karena sakit, Syekh Abu Bakar bin Salim bertanya kepada beberapa muridnya yang duduk di sekitar pembaringan,
“Dimana HabibAbdurrahman berada?”
Saat itu Habib Abdurrahman masuk ke dalam kamarnya, dan Syekh Abu Bakar bin Salim meneteskan air mata. Beliau lalu menyerahkan sebuah mushaf Al-Qur’an, baju gamis dan tongkat kesayangannya, sambil mengusap-usap kepala dan dada Habib Abdurrahman.
Kemudian beliau berdo’a supaya Habib Abdurrahman mendapat berkah dari Allah SWT,
“Semoga Allah SWT mengakhirimu dan keturunanmu dengan sa’adah, kebahagiaan. Wahai Abdurrahman, aku tidak akan melupakanmu, dan telah membagikan kepadamu rahasia ilmu; juga kepada keturunanmu, dengan sepenuh barakah kepada keluarga dan keturunanmu”.
Demikian terungkap dalam dalam kitab Masyarur Rawi fi Manakib Al-Ba’alawi.