Bacaan Ringan "AKSI AKSI PANGGUNG PARA VOKALIS GROUP CADAS ERA 70-AN - PART 2"
http://massandry.blogspot.com
4. Aksi Mickey Michael Merkelbach & group band Bentoel
Munculnya Bentoel Rock Band di Malang pada tahun 1970-an yang mengorbitkan nama-nama rocker kelas wahid seperti Mickey Michael Merkelbach, Ian Antono, Teddy Sujaya yang mana membuat wadia balad cadas tanah air terbelalak. Mereka berdecak kagum dengan penampilan group band cadas dari kota Malang ini. group band cadas dengan vokalis andalannya Mickey Michael Merkelbach ini sudah terbiasa meneriakan lagu- lagu cadas milik Rolling Stones, Led Zeppelin dan Deep Purple dengan melodi yang lebih garang. Mickey sendiri adalah rocker blasteran Sukabumi dan Jerman.
Group band cadas Bentoel saat itu merupakan salah satu group band yang hebat untuk ukuran Indonesia dan banyak show telah mereka lakukan dan yang lebih mengangkat nama kelompok ini adalah penampilan vokalisnya Mickey Michael Merkelbach yang seringkali berlaku aneh yang berbau horor dan sadis, gaya panggungnya mirip seperti Mick Jagger sangat urakan atau berlaku seperti Ozzy Osbourne bahkan Alice Cooper.
Group band cadas Bentoel adalah group band yang paling populer di kota Malang. Pada 1971-1973 mereka yang sangat aktif melakukan tour ke berbagai kota di Indonesia. Pada akhir Agustus ’73 di Gelora Saparua ,Bandung, Bentoel (malahan saat itu, Ian Antono masih sebagai ‘drummer’ group band cadas asal Malang tersebut sebelum bergabung dengan God Bless pada tahun 1975) mereka sempat tampil bersama God Bless dan The Philosophy Gang of Harry Roesli pada acara pagelaran berlabel ‘Anti Narkotika’ di bandung, saat itu Denny Sabri yang dikenal sangat pelit dalam memberi pujian terhadap musisi cadas Tanah Air namun sempat pula terkagum-kagum dengan gaya Mickey Mikelbach dan memberi pujian pada Mickey sebagai seorang Super Star lokal yang kurang modal dikarenakan belum pernahnya dia tinggal diluar negeri seperti Achmad Albar yang mempunyai reputasi Internasional.
Mickey Mikelbach sang vokalis yang perawakannya tinggi besar merupakan perpaduan antara Mick Jagger dan Steve Tylor dalam aksinya bahkan lebih “uedyan” dari Ucok AKA. Seperti yang diperlihatkannya ketika tampil bersama Arista Birawa, ZB 101, dan penyanyi Filipina Victor Wood di Gelora Pancasila Surabaya tanggal 18 Februari 1973.
Dalam pertunjukan itu, tanpa diketahui panitia Mickey mengeluarkan seekor kelinci dari sebuah tas di sudut panggung. Setelah mulutnya komat-komit seperti membaca mantra, Micky mengelus-elus kelinci itu, dibelai dan dicium, tetapi kemudian secara tiba-tiba kelincinya itu dicekiknya, kemudian dilempar dan ditikam dengan belati yang sudah dipersiapkan ke tubuh binatang malang itu. Darah kelinci pun muncrat dan Mickey pun menghirupnya dan penonton terkejut. Berharap mendapat sambutan, Mickey malah menerima teriak berupa kemarahan dari para penonton agar turun dari panggung.
Ketika itu juga aliran listrik ke peralatan musik di panggung dihentikan oleh panitia dan Mickey group band Bentoel diminta menghentikan penampilannya karena pertunjukan yang menegakkan bulu roma itu merupakan perbuatan yang mengarah kepada aksi sadisme dan dicaci maki serta dikutuk banyak orang sampai akhirnya mereka harus turun panggung.
Mickey yang biasa menampilkan aksi sadistis seperti yang tertulis di atas, maka dalam suatu pertunjukannya bersama band barunya Oegle Eyes di Taman Remaja Surabaya, ia tidak lagi menampilkan adegan menghisap darah binatang sebelumnya yang telah berhasil mengorbitkan namanya, seperti gaya suaranya yang tetap keras, hoby-nya bernyanyi sambil berjongkok-jongkok, main sodok stick mike serta berlengggang-lenggok, ditambah dengan demostrasi main kipas serta mengkibas-kibaskan rambut seperti halnya permainan kuda lumping.
Nama group band cadas Bentoel bertambah terkenal oleh karenanya dan sewaktu Bentoel tampil di “Jakarta Fair 1974″, mereka dilirik God Bless yang sedang ancang-ancang mencari pengganti Nasution Bersaudara (Keenan Nasution (drum), Debby Nasution (keyboard) dan Oding Nasution (gitar).God Bless terkesima melihat permainan dua personel Bentoel Teddy Sujaya (drum) dan Ian Antono (gitar) ini. Tak lama berselang atas ajakanYockie yang saat itu bersama Sammi Zakaria yang tinggal di Malang merekapun bersedia direkrut untuk gabung ke God Bless dan setelah itu otomatis Bentoel-pun sekarat apalagi sponsor utamanya Pabrik rokok Bentoel menarik diri setelah Ian dan Teddy cabut, tanpa adanya sponsor tersebut maka kegiatan group ini pun praktis terhenti dan bubar!.
5. Aksi Soleh Sugiarto & group band Freedom
Kikky, DaveTahuhey,Utte M Taher,J Sarwono dan Soleh Sugiarto Danaatmadja
Lain Mickey lain pula Soleh Sugiarto mascotnya Freedom dimana diantara kesuksesan penampilan panggungnya Soleh dan teman-temannya tidak urung pula kena protes. Pernah pula saat mereka tampil di Semarang pada bulan Mei 1974 dimana Soleh Sugiarto Danaatmadja sang vokalis yang malam itu mengenakan jubah putih sambil berlari-lari membawa obor, yang menyala nyala menyanyikan lagu berjudul La Ilaha Ilallah milik group Osibisa dari Ghana.Tembang ini dianggap membuat sensasi dan dan sontak memicu kehebohan saat itu.
Pasalnya para penonton menjadi marah dan protes dengan keberanian Soleh & Freedom membawakan lagu tersebut, karena dapat dikatakan inilah lagu pop pertama kali yang memakai kalimat ayat suci Alquran, yang seharusnya dipergunakan untuk memuja dan memuji Allah & Rasul-Nya (dalam bahasa Arab) malah dinyanyikan dalam suasana pertunjukan musik cadas yang gegap-gempita penuh dengan jingkrak-jigkrak hal jelas ini membangkitkan amarah para penonton karena saat itu walaupun mereka menyukai musik cadas tetapi mereka masih sangat religious dan tidak suka hal-hal yang bersifat sakral itu dibawa keatas panggung.
Bahkan, para jurnalis dan pengamat musik Semarang saat itu ikut-ikutan berang dan menilai bahwa lirik-lirik lagu yang dibawakan Soleh tersebut tergolong ‘liar’ dan dianggap menghina Tuhan. Akibatnya, pihak berwajib melarang pemutaran lagu itu di seluruh radio-radio swasta di Jawa Tengah.
Begitu juga seperti yang terjadi dalam pertunjukan Pesta Musik Kemarau 75 di Bandung, nasib na’as-pun nyaris pula menimpa group band cadas kebanggaan kota Bandung ini yang mana karena mungkin kelewat lama dalam menyetem alat musik hingga membuat penonton menjadi tidak sabar dan hujan batu,sepatu dan sandal pun terjadi, salah satu sandal yang beterbangan itu ada pula yang nyangsrang di kepala Soleh, sang vokalis group band musik tersebut yang mana membuat anak-anak Freedom terpaksa ngacir cari selamat !.
6. Aksi Panggung Jose Tobing & Freemen
Jose Tobing mascot kugaran Freemen ini memiliki aksi panggung yang sangat prima. Jose misalnya bisa menyanyi sambil berguling atau bernyanyi sambil disalib, melompat dan berlari, dimasukkan dalam peti mati seperti yang dilakukan oleh Ucok Harahap dari AKA.
Vokalis Freemen ini dalam melakukan aksi-aksi teatrikal di atas panggung ditopang pula oleh Ujang sang bassist nyentrik idola anak-anak Medan waktu itu selain the best, tongkrongannya yang tinggi seperti Londo dan berkulit cerah serta aksi panggungnya tidak membosankan dan Ujang-pun sering bertelanjang kaki bahkan kadang bakar-bakaran sapu bila beraksi di atas panggung dan hal ini adalah menjadi salah satu gaya tarik dari group band cadas Medan satu ini disamping itu, Boss Freemen, John Leo, yang lebih dikenal dengan sebutan Ta Long sangat mahir mengutak- atik peralatan listrik dan sound system guna untuk dapat meningkatkan kekuatan sound system group band asuhannya akibatnya ketika Freemen manggung, suara musiknya menggelegar dan membuat ciut nyali group band saingannya.
.Freemen pernah pula tampil sepanggung dengan AKA di Stadion Teladan Medan pada tanggal 3 dan 9 Agustus 1974. Mereka tampil all out untuk mendapat simpati dan perhatian penonton dan anak-anak Freemen memang boleh kita saluti karena walapun menyandang predikat band lokal tapi mereka punya nyali gede meskipun bersanding satu panggung dengan group band super sekelas AKA. Dikurun waktu tahun 1974-1975 Freemen merupakan group band cadas perkasa yang disegani oleh para saingannya.