Bacaan Ringan "KIPRAH HIDUP SEORANG "UCOK HARAHAP" - PART 1"
http://massandry.blogspot.com
Berdiri-berdiri di atas awan
Melayang-melayang setinggi bintang
itulah tujuan cita-citaku
diri ku haruslah menggapai bulan
(Mencarter Roket, Duo Kribo)
Bagi yang mereka yang pernah muda pada dekade 1970-an pasti tidak asing lagi dengan potongan lirik lagu di atas. Sepenggal lirik yang diambil dari Album Duo Kribo (duet Ucok bersama Ahmad Albar) dengan judul Mencarter Roket. Lagu ini merupakan salah satu dari banyak lagu keras yang diciptakan oleh Ucok Harahap selepas ia hengkang dari grup musik rock AKA yang membesarkan namanya. Ia merupakan sesosok roker fenomenal yang sarat dengan sensasi pada masanya.
Kehadirannya menyemarakkan dekade di mana ketika itu gema musik rock terdengar begitu menggelora walaupun terlintas hanya sebatas gejala musiman. Dengan rambut kribo dan dandanan eksentrik yang menjadi trademark-nya, ditambah dengan aksinya yang selalu mengundang kontroversi di dalam maupun di luar panggung pertunjukan, kisah cinta dan kehidupannya, Ucok menderapkan langkah gegap gempita hidupnya sebagai seorang rocker gaek yang tidak pernah mengenal kata usia.
Ucok Harahap lahir di dunia pada tanggal 25 Mei 1944, banyak orang mengira bahwa darah yang mengalir di tubuh Ucok Harahap adalah darah arek Suroboyo murni, tetapi sebenarnya ia merupakan keturunan dari Tapanuli. Perjalanan hidupnya sebagai seorang musisi telah dijalani semenjak kecil. Pada umur 6 tahun ia sudah mendirikan sebuah grup band cilik dengan nama Kancil dan ia pun dididik keluarganya untuk mengenal tuts-tuts piano Ayahnya pak Harahap bukanlah seorang musisi, melainkan seorang pengusaha yang mengharapkan agar anak laki-lakinya ini bisa menggantikan kedudukannya kelak sebagai pemilik dan pengusaha apotik di Jl Kali Asin Surabaya.
Ucok ketika remaja mempunyai hobbi yaitu mendaki gunung dan menyepi sewaktu bersekolah. Hobby ini ia lakukan karena putus cinta gara-gara seorang wanita. Berawal dari cita-citanya yang ingin menjadi musikus yang mempunyai nama dalam blantika musik populer di Indonesia. Keinginan sang ayah untuk menjadikan Ucok sebagai penggantinya sirna sudah karena pembawaan darah Ucok lebih kuat pada bidang seni . Ketika usia beranjak dewasa dia melepaskan sisi kebocahannya dalam sebuah kelompok band dewasa.
Sebelum bergabung dengan AKA, Ucok telah keluar masuk sebanyak sembilan kali dalam band-band yang ada di Surabaya. Band-band yang pernah Ucok singgahi antara lain, band Safari, Varianada, Blue Jeans Box, Black Shadows, Bie Bos, dan lain-lainnya. Diantara banyak band yang pernah ia singgahi, ia kemudian merasa berada pada satu titik jenuh untuk terus ikutan-ikutan dalam sebuah band. Ia pun kemudian berinisiatif untuk membentuk bandnya sendiri, yang kemudisan diberi nama AKA. Nama AKA sendiri merupakan kepanjangan dari nama usaha ayahnya Apotik Kali Asin. AKA ketika terbentuk pada tanggal 23 Mei 1967 mendapat dukungan penuh dari orang tua Ucok, oleh karena itulah usaha keluarga berupa sebuah apotek di Surabaya menjadi sponsor utama dari AKA.
Namun demikian sampai dua tahun grup ini masih mencari-cari warna musiknya dan belum mendapatkan pemain yang tetap serta mutu yang meyakinkan. Baru kemudian setelah tahun 1970 tersaringlah empat orang anggota tetap, Ucok sebagai organis dan vokalis, Arthur Kaunang sebagai bassis, Soneta Tanjung sebagai gitaris, dan Syech Abidin sebagai drummer. Antara tahun 1969-1971, AKA sempat bermain beberapa kali di West Point Garden, Singapura.
Lagu dalam album pertama AKA berhasil menduduki tangga lagu pertama lagu-lagu Barat di radio Australia. Ucok mengakui, AKA banyak berkiblat kepada grup-grup musik dunia seperti Beatles, Led Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, Grand Funk, dan Bee Gees. Tidak jarang AKA dalam pementasan panggungnya sering membawakan lagu-lagu yang digemari ketika itu oleh para pencinta musik rock tanah air, seperti lagu-lagu dari grup musik Blind Faith, Led Zeppelin, Deep Purple, James Brown dan Black Sabbath.
AKA perlu memainkan lagu-lagu dari kelompok musik luar negeri karena grup-grup besar itu sangat digemari di Indonesia. Ucok mendapatkan inspirasi musikal dari grup musik dan vokalis yang ia sukai yaitu, Deep Purple, alice Cooper, dan James Brown. Tetapi terdapat suatu keunikan bagi grup musik ini, karena diantara hingar bingar musik rock yang dinyanyikannya AKA dapat pula membawakan lagu-lagu Indonesia populer, tidak terkecuali lagu-lagu yang berlangggam Jawa.
Mengutip artikel yang berjudul Sejarah Musik Rock Indonesia yang ditulis oleh Wendi Putranto (Editor Majalah Rolling Stones Indonesia) yang menjelaskan bahwa Embrio kelahiran musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 1970-an sebagai pendahulunya. misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka adalah generasi pertama rocker Indonesia.