Sunday, January 19, 2014

Bacaan Ringan "BIOGRAPHY LENGKAP "SLANK - PART 5"

http://massandry.blogspot.com
METAMORFOSLANK
Tahun 1997 formasi baru Slank atau formasi ke – 14 akhirnya diresmikan. Dengan susunan anggota Bimbim (Drum), Kaka (Vokal), Ivanka (Bass), Abdee Negara (Gitar), dan Ridho Hafiedz (Gitar) Slank tujuh membuka lembar baru.

Di luar dugaan,formasi ini sedikit banyak mampu menghapus bayang-bayang Bongky, Pay, dan Indra Q. Minimal, Slank dianggap bisa menemukan bentuk baru tanpa kehilangan ciri khas. Album baru bertitel ”Tujuh” pun dilepas pada Januari 1998 dengan mengandalkan single ”Balikin”. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim, Kaka, dan Ivanka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan mereka terhadap narkoba. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar - benar bersih dari narkoba, semakin menguatkan niat mereka untuk sembuh. Album pertama kalinya yang diisi oleh Abdee dan Ridho tersebut berhasil terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Di tahun ini pula Bunda Iffet selaku ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manajer Slank dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri terhadap para personil Slank dan berniat membantu penyembuhan mereka.

Mei 1998, Slank kembali melepas album terbaru yang diberi judul ”Mata Hati Reformasi”, seiring dengan reformasi yang telah terjadi di Indonesia setahun kemudian. Dengan hits single “Ketinggalan Jaman”, kali ini Slank tampil jauh lebih garang dari album sebelumnya. Kegusaran anak muda melihat reformasi yang makin hari makin tidak jelas, menjadi tema sentral. Slank juga menyelipkan lagu "Siapa Yang Salah" di album ini, setelah sebelumnya lagu tersebut mendapat pencekalan. Bukan hanya itu,Slank juga mengaransemen lagu daerah dan memberinya judul "Punk Java".

Bendera Slank semakin gagah berkibar. Tahun 1998 Slank juga menyelenggarakan konser dengan judul ”Konser Piss 30 Kota” yang kemudian direkam secara live dan dijual ke pasaran. Album live kompilasi ini banyak mengambil lagu-lagu Slank yang bertemakan politik yang dibawakan pada konser tersebut dan hampir di setiap lagu, ada sedikit ”ceramah” dari Kaka maupun Bimbim ketika konser berlangsung. Slank juga memberikan bonus dua buah lagu baru untuk album ini, yakni ”Pintu” dan ”Makan Gak Makan”. Selain Album live tersebut, pada tahun yang sama Slank juga menelurkan album VCD Karaoke yang diberi judul “X-1 dan X-2″.

Tahun berikutnya yakni 1999 Slank merilis double album dengan judul ”999+09” yang merupakan sebuah gebrakan dahsyat bagi musik Indonesia. Ada total 27 lagu yang dibuat untuk album yang dibentuk dalam dua versi yaitu versi abu-abu dan versi yang biru ini. Album 999+09 versi yang biru memiliki single ”Bintang Kesiangan” dan ”Anak Mami”, sedangkan versi abu-abu memiliki single ”Orkes Sakit Hati”, ”Ngangkang” serta ”Malam Minggu Lagi”. Dalam album ini pula untuk pertama kalinya Slank membuat lagu berbahasa Inggris dan keunikan di album ini adalah Slank tidak menyertakan lirik lagu di dalam albumnya melainkan meletakkannya di situs resmi Slank di http://www.Slank.com.

Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil (seperti saku celana jeans dengan logo Slank) yang bisa dipakai di ikat pinggang. Keluarnya double album ini juga semakin membuktikan bahwa Slank masih dapat bertahan dan semakin mempertegas komposisi formasi ke – 14 mereka.

For Some Info : Bimbim akhirnya menemukan Bidadari Penyelamatnya yaitu Renny Setiawati dan Setelah merilis album kembar ini, Bimbim menikahi wanita keturunan Aceh tersebut pada 22 Oktober 1999. Saat ini, Bimbim dan Renny telah memilikii dua orang anak yaitu Mezzaluna D'azzuri dan Tallulah Alami.

Memasuki tahun 2000, kaka, Bimbim, dan Ivanka yang terjerat narkoba akhirnya menyatakan diri telah sembuh. Tahun berikutnya yakni 2001, Slank sudah benar-benar sehat dan kemudian merilis album “Virus” dengan cover album sesosok tubuh wanita dengan tato logo Slank di perutnya. Wanita tersebut adalah mantan isteri H.Rhoma Irama yaitu Angel lelga atau yang kini lebih dikenal dengan nama Angelique. Lagu andalan di album ini adalah “Virus”, “Jakarta Pagi Ini”, dan “#1” serta tak lupa Slank menghadirkan lagu bertema sosial di album yang covernya terdapat foto personil Slank bertelanjang dada ini.
Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan juga bisa ditangkap lewat lagu “Lembah Baliem”, bahkan Slank memasukan lagu daerah asal tanah Papua “Yamko Rambe Yamko” di akhir lagu tersebut. Pada lagu “#1” dan “Symphaty Blues”, Slank untuk pertama kalinya memasukkan unsur orkestra di lagunya. Erwin Gutawa digaet untuk membantu mengisi unsur orkestra terebut. Lagu #1 itu sendiri sengaja dipersembahkan untuk Bunda Iffet yang mampu membantu Slank. Terbebas dari jeratan narkoba. Bonus untuk pembelian album adalah sebuah tato logo Slank dan sebuah kalender mini.

Sukses album “Virus”, Slank langsung mengadakan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil livenya sendiri bisa dilihat dan didengar di album yang diberi judul “A Mild Live Slank Virus Road Show” dengan tambahan satu buah lagu baru yang berjudul “I Miss You But I Hate You”. Dalam versi kaset album ini, terdapat rekaman permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Dalam versi VCD, terdapat rekaman terjadinya kericuhan ketika konser yang berhasil diredakan oleh Slank. Slank juga mneyelipkan bonus untuk album ini, yakni sebuah “Koran Koranan Slank” yang akhirnya ditetapkan sebagai media penyampaian informasi terhadap Slankers yang bisa didapatkan secara berkala setiap satu bulan sekali. Pada akhirnya, tabloid yang awalnya "Koran koranan" tersebut bermetamorfosis menjadi Koran Slank atau Kans. Sebelum Koran Slank, ketika formasi ke - 13 Slank juga membuat sebuah tabloid yakni "Buletin Slank". Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para Slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan Slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.

For Some Info : Untuk saat ini, Koran Slank atau Kans masih dalam masa vakum, jadi untuk menyampaikan informasi terbaru tentang Slank, Slankers dapat melihatnya di website resmi Slank di http://www.Slank.com

Seperti tidak mengenal lelah, Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel “Satu-Satu” pada tahun 2003. Lagu bertajuk “Bulan dan Bintang”, ”Gara-gara Kamu”, dan ”Jembatan Gantung” menjadi hits untuk album yang covernya berlatar belakang lautan ini. Uniknya, dalam video klip Jembatan Gantung personil Slank sama sekali tidak muncul. Video klip itu hanya menampilkan artis – artis muda yang saat itu sedang naik daun, seperti Marshanda dan Angel Karamoy saja. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film ”Novel Tanpa Huruf R” dan bonus yang diselipkan di album ini adalah sebuah kondom, sebagai simbol keikutsertaan Slank dalam mendukung kampanye anti HIV/AIDS. Kesuksesan album ke sebelas ini juga diikuti dengan penghargaan AMI Award lewat kategori Album Rock Terbaik.

Setelah meluncurkan album “Satu-Satu”, Slank kemudian menyelenggarakan konser keliling bertema ”Satu-Satu Live Tour” di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu dalam konser tersebut kemudian dimasukkan ke dalam album live ketiga Slank yang diberi judul ”Bajakan”. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album yang bercover "Slank masuk penjara" ini. Lagu berjudul ”That’s All” yang direkam pada konser ”Satu-Satu Live Tour” menjadi single, disusul ”Bendera 1/2 Tiang” yang direkam di studio ”Parah” dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan berjudul ”South Asia”. Lagu South Asia ini direkam secara live bersama “Yoon Band” grup musik asal Korea dan lagu ini juga pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea dan Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu “I Miss You But I Hate You” milik Slank yang direkam pada acara “Impresario”. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut ”Rhoma Irama” di lagu “Balikin” dan hasil konser slank “Tiga Dimensi” pun dimasukkan kesini. Pada ending album Bajakan terdapat “Sumpah Anti Pembajak” yang dideklarasikan Slank dan Slankers se-Indonesia. Slank juga menghadiahkan sebuah pick gitar untuk pembelian album Bajakan yang Orisinil ini.

Setelah membajak karya sendiri, memasuki tahun 2004 Slank menggelar konser bersama grup band NAIF dengan tajuk “Road to Peace” 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, Slank membawakan lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album Slank berikutnya.
Lagu yang dibuatkan untuk para Slankers yakni “Mars Slankers”, dan lagu “Salah” menjadi jagoan di album ini. Dalam klip lagu ini hanya terdapat beberapa Slankers yang sedang mengendarai mobil sambil mendengarkan album terbaru Slank ini, jadi personil Slank lagi - lagi tidak dimunculkan sama sekali. Selain itu,sebuah karya dari “Mochtar Embut” berjudul “Mars Pemilu” dengan aransemen rock versi Slank, juga dimasukkan di album yang terdapat sebuah lagu untuk seorang teroris yakni Amrozi ini.

Album ini juga disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti “Greateful Dead” dan “Blues Traveler", namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep, Slank pun tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show untuk konser Road To Peace tersebut. Bonus yang diselipkan di album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di desain oleh salah seorang Slankers.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds