Sunday, January 19, 2014

Bacaan Ringan "BIOGRAPHY LENGKAP "SLANK - PART 6"

http://massandry.blogspot.com
Pada tahun 2004 ini juga Slank terpilih untuk tampil di acara “MTV Asia Aid” sebagai wakili dari Indonesia di Thailand dan Slank membawakan sebuah lagu yang diambil dari album “Satu-Satu” yaitu “Karikatur”. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event bertaraf internasional tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou, dan Hoobastank. Masih di tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru yang diberi judul "PLUR" yang merupakan singkatan dari kata “Peace, Love, Unity, Respect”, sebuah semboyan baru Slank. Di album ke – 13 ini Slank mengandalkan lagu ”Ku Tak Bisa”, “Biru”, dan lagu “Juwita Malam” yang merupakan lagu lawas ciptaan "Ismail Marzuki" yang telah diaransemen ulang oleh Slank dan dibuatkan dua versi yakni Blues dan Punk. Bersama salah satu lagu di album yang sama yakni lagu “Biru”, Juwita Malam juga masuk sebagai lagu pengiring film ”Banyu Biru”. Slank juga memberikan sebuah stiker dan poster kalender sebagai bonus pembelian album ini, dan selain itu album “PLUR” masuk sebagai album gitar rock terbaik bersama grup band Gigi, Edane, dan Netral versi majalah ”GitarPlus” pada tahun 2005. Alasannya adalah karena permainan gitar Abdee dan Ridho cenderung blues dan rock ‘n roll yang menyaru ke permainan gitar rock modern.

Desember 2004 Indonesia menangis karena terjadi bencana Tsunami di Aceh. Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album PLUR. Maka di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak “Deteksi Production” untuk menggelar konser di 27 Kota di Indonesia dengan tajuk “Bersatu Dalam Damai”. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.2,9 Milyar yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam Tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp. 3 Milyar sehingga total dana yang terkumpul sebelumnya, dibulatkan menjadi Rp. 3 Milyar dan disumbangkan ke Aceh.

Tak lama setelah itu,Slank didaulat oleh MTV Indonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan lainya diantaranya grup band Dewa dan Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir disitu membawakan lagu Slank di depan para personil Slank. Ketika di tahun 2005 ini pula Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan tepatnya tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju lewat undangan ”The May 18 Memorial Foundation” untuk tampil dalam acara yang diberi judul ”Echo of Music Concert”. Slank membawakan dua buah lagu yaitu ”Bang Bang Tut” dan ”Virus (English Version)”. Dalam acara ini pula Slank juga bertemu kembali dengan ”Yoon Band”, musisi Korea yang pernah berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.

Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke – 14 nya yang diberi titel ”Slankissme”. Slankissme sendiri merupakan sebuah ambigu kalimat dari ”Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme”. Dalam album ini terdapat ”Manifesto Slank, 13 Ajaran Nggak Sempurna” yang harus diketahui oleh para Slanker dan Slank mengharap Slanker mengerti dan menjalani nya. Dikatakan Nggak Sempurna, karena Bimbim yang menciptakannya mengatakan kalau Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Single dari album ini adalah SBY, singkatan dari ”Sosial Betawi Yoi” yang berirama Betawi dan Slank juga membuatkan video klip untuk jadi single berikutnya, yakni lagu "Gak Ada 2 Nya" dan “Yang Manis”. Dalam klip lagu Gak Ada 2 Nya, lagi lagi para personil Slank tidak muncul. Yang ditampilkan hanya video kartun animasi yang menggambarkan kesetiaan seorang pasangan. Bonus dari album bercover ilustrasi lagu Slankissme ini adalah gantungan hp Slank.

Awal tahun 2006, Slank berkesempatan berangkat ke Jepang untuk konser di negeri matahari terbit itu. Konser pada tanggal 2 Januari itu bertujuan untuk acara ”Charity for Sumatra”. Tahun 2006 ini bisa dibilang tahun tersibuk Slank dimana pada tahun tersebut, Slank melakukan promo untuk album Slankissme sekaligus menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser ”Ngedjinggo Bareng Slank” dan melakukan kegiatan bhakti sosial. Bukan hanya itu, pada tahun ini pula Slank merilis ”Album Slank Since 1983” di Malaysia dan promo di negri Jiran tersebut. Masih di tahun yang sama, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di Amerika berkat undangan para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah ditranslate ke bahasa Inggris, agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan 'Go International'. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka, yang satu dari Amerika dan satu lagi dari Kanada. Yang pertama adalah ”Blues Saraceno” mantan gitaris group band ”Poison”, yang juga guru gitarnya Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute Hollywood. Dan yang satunya lagi adalah seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalis dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali. Mereka berdua tertarik dengan Slank, namun pada akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno.

Begitu terbang ke Amerika Slank kembali menjadi band underground atau band yang belum dikenal oleh siapapun, karena ini adalah kali pertama Slank tampil di Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim juga sempat membuat sebuah lagu berjudul "Sin City" yang hasilnya ada di album berikutnya. Sepulangnya dari Amerika tahun 2007, Slank kembali mengeluarkan album studio dengan titel ”Slow But Sure”. Inilah album yang bisa dibilang ”jawaban” bagi para pendengar musik terutama Slanker, karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank ermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising dan yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar akustik, dan selingan harmonika. Di album ini terdapat lagu ”My Scooter Love” yang diciptakan oleh Kaka dan di dedikasikan khusus untuk penggemar Skuter asal Italia. Ada juga lagu berjudul ”Lapindo” yang mengkritisisasi pengeboran yang dilakukan PT.Lapindo dan menyebabkan semburan lumpur di kota Sidoarjo Jawa Timur. Selain itu, dalam album ini juga ada sebuah hidden track yaitu lagu berjudul “Lilo”. Lagu ini tidak bisa di dengar di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album dan lagu ini bisa didengar di situs game online Slank pada waktu itu, yaitu LiloCity. Untuk memenuhi permintaan Slanker Malaysia, maka Slank membuatkan video klip untuk semua lagu di album ini dan dikemas dalam bentuk VCD. Single di album ini adalah lagu “Cinta?”, “Slalu Begitu”, dan “Sejak Kau Benci” dimana proses pembuatan klipnya tidak memakan waktu lama, jadi Slank kejar tayang bikin video klip. Bonus untuk pembelian album ini adalah sebuah celana dalam Slow But Sure. Jadi apabila membeli kaset atau CD akan mendapatkan CD juga.

Masih di tahun 2007, Slank mendapat kesempatan untuk mengisi original soundtrack dari film “Get Married”. Album OST.Get Married sendiri berisi 2 lagu baru, “Pandangan Pertama” (lagu lawas milik A. Rafiq) yang diaransemen ulang oleh SLANK dan dinyanyikan bersama “Nirina Zubir”, salah satu pemain film Get Married dan 1 lagu baru lagi berjudul “Kuil Cinta”, yang merupakan lagu Slank yang paling di sukai Ustadz Jefri Al Buchori. Ditambah 8 lagu lama yang diambil dari beberapa album Slank. Di tahun yang sama,Slank meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Akhirnya Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasionalnya. Lantas Slank kembali berangkat ke Negeri Paman Sam itu untuk melakukan proses rekaman di Studio “City Sound’. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho ini memberi banyak sekali masukan dan idenya kepada Slank. Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia dan ketika di rumah, Slank kedatangan tamu dari Jepang yakni grup band “The Big Hip”. Kedatangan grup musik jepang yang hanya menyisakan dua orang personil yaitu Mikio Shirai/Keybord, dan Tetsuya Kajiwara/Drum ini adalah untuk mengajak Slank jamming bareng. Kemudian Slank dan The Big Hip pun sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi.

Proses rekaman segera berlangsung di Parah Studio antara 30 Oktober-2 November 2007 dengan 12 lagu yang bermayoritas nada cinta Slank. Awal tahun 2008 album kolaborasi “Slank-The Big Hip” dilepas di pasar musik Indonesia dengan 3 bahasa di dalamnya, yakni bahasa Indonesia, Jepang, dan bahasa inggris. Lagu “Seperti Para Koruptor” serta “Kilav” menjadi single andalan album yang bercover pinggul wanita ini. Beberapa lagu berbahasa Jepang yang diciptakan bersama dengan The Big Hip adalah “Sora (Halilintar)”, “Yumede Areba II (Semoga Ini Mimpi)”, “Utaga Utaidasu (Lagu Mulai Bernyanyi)” dan “Yuwaku (Godaan)”. Keunikan 2 grup ini adalah, Slank merilis album berjudul The Big Hip di Indonesia. Sementara The Big Hip merilis album berjudul SLANK di Jepang.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds