Bacaan Perang "SEJARAH PERANG DUNIA II - BINTANG DAN KEGELAPAN PART 2"
http://massandry.blogspot.com
16 Maret di tahun yang sama, wajib militer diterapkan di Jerman. Setahun kemudian, pasukan Jerman menduduki Rhineland. Italia mengalahkan Abessynia dan mendapatkan Addis Ababa pada 1936. Pasukan China dan Jepang bentrok di dekat Beijing, dan insiden itu disebut "Insiden Jembatan Marco Polo" yang terjadi pada 7 Juli 1937. Setahun kemudian, tepatnya 15 Oktober 1938, tentara Jerman memasuki Sudetenland.
Jerman adalah negara yang paling banyak mengambil andil dalam setiap langkah Poros. Pada 1938, ia merebut Wina, menduduki Austria dan kemudian mengambil Cekoslovakia pada 16 Maret 1939. Setelah kedua negara tersebut jatuh, Jerman mengalihkan perhatiannya pada Polandia.
Inggris dan Perancis berjanji akan membantu, jika Polandia akan menjadi korban selanjutnya. Akan tetapi, Hitler tak pernah mengira janji ini akan dipenuhi. Musim panas 1 September 1939, tentara Jerman menyerbu masuk ke dalam Polandia melalui rawa-rawa yang telah kering. Dua hari kemudian Inggris, Perancis, Australia, dan Selandia Baru menyatakan perang terhadap Jerman.
Sebelum menyerang Polandia, Hitler telah menandatangani Pakta Non-Agresi dengan Stalin. Hitler tak pernah berniat untuk memenuhi pakta ini. Dia hanya tak ingin Soviet mengganggu, sementara dia sedang sibuk melumat Polandia dan menggilas Eropa Barat. Swedia, Spanyol, Switzerland, dan Portugal segera menyatakan kenetralannya.
Italia tak mau kalah dengan keberhasilan sekutunya, Jerman. Dengan semangat Italia Irridenta (Italia yang belum dibebaskan), Mussolini memutuskan menyerbu Albania pada 7 April 1939. Setelah berhasil menguasai Kekaisaran Abessynia pada Mei 1936, Italia merasa dirinya cukup kuat untuk terjun lebih jauh lagi ke dalam ranah pertempuran.
Albania dikejutkan dengan serangan Italia melalui Laut Adriatik, laut yang memisahkan Semenanjung balkan dengan Semenanjung Italia. Tentara Italia dengan agresif menyerbu masuk ke dalam Albania yang berhasil dilumpuhkan secara total.
Albania jatuh jauh lebih cepat daripada Abessynia ataupun negara-negara lain yang ditaklukkan Italia. Albania adalah negara paling cepat lengser nomor dua dalam Perang Dunia II (PD II). Italia hanya perlu waktu 5 hari saja untuk merampas Tirana dan menguasai seluruh Albania.
Belum puas dengan Polandia, Uni Soviet mencoba membentangkan sayapnya ke timur, dan menoleh pada Finlandia. Invasi Uni Soviet terhadap Finlandia ini dimulai pada 30 November 1939. Tentara Merah Uni Soviet menyerbu ke dalam Finlandia, dan mencoba menguasainya meski gagal.
Serbuan kedua kalinya kembali dijalankan, tetapi Soviet harus menerima, bahwa pasukan Finlandia, yang dibantu Spanyol, Swedia, Hungaria, dan militan Estonia, mampu memukul mundur pasukan Soviet, hingga ke perbatasan.
Taktik gerilya yang diterapkan tentara Finlandia dalam Winter War tak sanggup menghentikan langkah Tentara Merah
Melihat keadaan seperti ini, Stalin mulai merasa geram. Dia segera melancarkan 3 juta tentara sekaligus, untuk membungkam Finlandia. Alhasil, Stalin dapat duduk kembali dengan tenang di kursinya. Tentara Merah dengan cepat mampu mendorong tentara Finlandia, yang semakin terdesak ke dalam negaranya.
Dibantu dengan bantuan logistik, serta persenjataan yang lebih memadai, kota-kota penting di Finlandia berhasil direbut, dan Stalin serta para jenderalnya, mulai memandang ibukota Helsinki sebagai tambang emas yang menggiurkan.
Melihat keadaannya yang semakin terdesak, pemerintah Finlandia segera menawarkan perundingan dengan Uni Soviet. Tawaran ini diterima, dan perundingan diadakan di Moskow. Ditandatangani pada 12 Maret 1940, Finlandia menyerahkan sebagian Karelia, termasuk tanah genting Karelia, serta lahan besar di utara Danau Ladoga.
Daerah ini termasuk kota Viipuri, kota terbesar kedua di Finlandia yang diserahkan pada Uni Soviet. Viipuri adalah kota industri dan wilayah signifikan di Finlandia yang masih dipegang oleh tentara Finlandia. Penyerahan kota Viipuri mendapat protes keras dari banyak rakyat Finlandia yang merasa pemerintah mereka terlalu 'loyo', tetapi pemerintah Finlandia menganggap Viipuri adalah bayaran murah sebagai pengganti Helsinki dan seluruh Finlandia.