Wednesday, September 11, 2013

Bacaan Perang "SEJARAH PERANG SEMENANJUNG KOREA - PART 2"

http://massandry.blogspot.com
Kondisi Pasca Perang
Pasca Perang Korea, sebuah zona berjarak 4 km dari perbatasan Korut & Korsel yang tidak boleh dilewati oleh siapapun didirikan di mana zona tersebut dikenal dengan nama Demilitarized Zone (DMZ; zona bebas militer). Tak lama usai pembentukan zona tersebut, sebuah komisi yang anggota berasal dari personil militer negara-negara Eropa yang netral diterjunkan untuk mengawasi situasi militer di dekat DMZ. Tahun 1954, pihak-pihak yang berperang melakukan pertukaran mayat para korban perang agar mayat-mayat tersebut bisa diidentifikasi & dikuburkan secara layak.

Perang Korea yang berlangsung selama 3 tahun mengakibatkan 2,5 juta penduduk sipil Korea tewas. Dari pihak-pihak yang berperang, korban tewas di pihak Korsel & sekutunya dilaporkan mencapai hampir 180.000, sementara di pihak Korut & sekutunya jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 700.000 lebih. Tingginya jumlah korban tewas di pihak Korut & sekutunya tidak lepas dari minimnya persenjataan anti udara yang mereka miliki sehingga pasukan mereka sangat rentan saat mendapat serangan udara dari pasukan PBB.

Wilayah Korut maupun Korsel sama-sama porak poranda akibat Perang Korea di mana wilayah Korut menderita kerusakan yang lebih parah akibat seringnya aktivitas pemboman dari udara oleh pasukan PBB. Untuk membangun kembali infrastruktur negaranya, Korut memperoleh bantuan finansial dari Cina & Uni Soviet serta bantuan tenaga ahli dari negara-negara komunis Eropa Timur. Hasilnya, Korut mengalami pertumbuhan industri yang pesat hingga dekade 60-an. Untuk mengantisipasi perang yang mungkin bakal kembali timbul, Korut juga memperkuat sistem pertahanan anti udaranya & membangun jaringan terowongan militer bawah tanah yang kompleks.

Korsel di lain pihak berhasil membangun kembali wilayah negaranya yang rusak parah berkat bantuan PBB. Dibandingkan dengan tetangganya di utara, Korsel mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih lambat. Kondisi sosial politik negara tersebut juga lebih labil karena seringnya terjadi kudeta & pergantian kekuasaan. Baru setelah memasuki dekade 80-an, Korsel mulai berhasil melampaui tetangganya dalam hal pertumbuhan ekonomi & industri hingga bisa menjadi negara maju seperti sekarang. Korut di lain pihak mengalami kemunduran ekonomi sejak tahun 90-an karena hilangnya sekutu-sekutu komunis mereka sejak periode tersebut.

Bagi Cina, Perang Korea membawa dampak positif yang penting walaupun dalam perang tersebut Cina harus menanggung korban jiwa dalam jumlah yang amat besar. Berkat perang tersebut, kepercayaan diri rakyat Cina akan kekuatan militernya kembali membumbung & dunia internasional kembali menaruh kewaspadaan pada kekuatan militer Cina. Kebetulan sejak abad ke-19, Cina yang saat itu masih berbentuk kekaisaran memang kerap mengalami kekalahan saat harus bertempur melawan militer negara-negara lain. Pasca Perang Korea, pamor dari Mao Zedong selaku pemimpin dari Cina juga meningkat.

Di AS, Perang Korea bukanlah perang yang amat populer jika dibandingkan dengan perang-perang yang diikuti AS lainnya semisal Perang Vietnam karena minimnya perhatian publik AS saat mengikuti perkembangan perang tersebut. Sebagai akibatnya, perang ini pun kerap mendapat sebutan "Perang yang Terlupakan" (The Forgotten War). Pasca Perang Korea, jumlah orang Korea yang menetap di AS juga mengalami peningkatan pesat. Dalam hal politik internasional, Perang Korea juga membuat AS lebih waspada terhadap perkembangan geopolitik di Asia Timur sehingga mereka menyokong habis-habisan Jepang, Taiwan, & Korsel untuk membatasi pengaruh Cina.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds