Bacaan Perang "SEJARAH PERANG IRAK - IRAN - PART 2"
http://massandry.blogspot.com
Kekuatan Pihak Yang Berperang
1. Kekuatan Irak
Ditinjau dari sudut militernya, Irak jauh lebih canggih dalam hal persenjataan dan juga keuangan untuk mendukung jalannya perang. Mereka juga sangat mudah mendapatkan membeli persenjataan dari Inggris, Jerman Barat, Italia, dan Perancis baik secara terang-terangan atau melalui pihak ketiga yakni Saudi Arabia. Dalam perang Irak-Iran, Irak bekerja sama dengan sebagian Negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia. Mereka telah menyiapkantiga Milyar Dollar Amerika untuk persenjataan Irak. Irak sendiri mempunyai tidak kurangdari 35 Milyar Dollar Amerika dalam bentuk devisa dan ditambah uang dari penghasilan minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa minyak yang melewati Suriah dan Turki jumlahnya kira-kira tak kurang dari 1 juta barel per hari.
2. Kekuatan Iran
Dalam perang Iran-Irak, Iran tidak dibantu oleh Negara lain. Mereka berjuang sendirian melawan Irak yang dibentu oleh Negara-negara barat terutama Amerika Serikat dan sebagian Negara Arab. Awal dari serangan Irak yang secara tiba-tiba, cukup membuat Iran kaget. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena militer mereka cepat bergegas. Angkatan Udara mereka didukung oleh pesawat-pesawat pembom phantom untuk membalas serangan dari Irak. Irak hanya mempunyai cadangan minyak yang hanya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Iran juga diperkirakan kekurangan kerosene. Karena pendapatannya dari minyak dalam devisa asing menurun, maka Iran terpaksa memakai uang simpanannya yang berjumlah kira-kira 6 Milyar Dollar. Dalam masalah persenjataan Iran sulit mendapatkannya karena terhalang masalah embargo.
Dengan keterbatasan peralatan perang, Iran tetap optimis tidak akan kalah melawan Irak. Mereka memakai taktik perang jangka panjang. Tujuannya agar Iran dapat menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein. Kekuatan Iran terletak pada Angkatan Udara yang mempunyai peralatan modern sekali dalam jumlah yang besar. Iran mempunya 57 pesawat pengangkut tempur C 130, 250 buah pesawat pembom phantom, 160 buah F 16, 80 buah F 14, 200 buah F 4, dan 120 buah F 5. Pesawat F 4 dilengkapi dengan peluru kendali Phoenix.
Angkatan darat mereka memiliki 800 tank M60 dan M47 buatan Amerika. Mereka juga mempunyai 760 buah Chieftank, 250 Scorpion, 1500 Iranian Lion, ketiganya merupakan buatan Inggris. Mereka juga mempunyai tank sedikitnya 3000 buah. Angkatan Laut Iran dipersenjatai dengan pesawat pengintai P36, puluhan kapal patrol, 3 buah kapal selam Tank, 4 destroyer Spruance yang baik untuk mengebom pantai tetapi juga bagus untuk menghancurkan kapal selam dan satu seri hydroglisseur yang ditahun 1978 jumlahnya melebihi yang dipunyai Angkatan Laut Inggris sehinnga mereka dapat mendarat di air yang sedangkal apapun di Teluk Persia.
Pertahanan Iran juga di bantu oleh Pasdaran. Pasdaran lahir berbarengan dengan revolusi Iran. Anggota Pasdaran diambil dari sukarelawan yang sudah dewasa baik laki-laki maupun wanita. Sebelum perang kekuatan Pasdaran tidak begitu besar. Perdana Menteri Bazargan mencoba menghapus para tentara itu tetapi tidak berhasil. Kemudian Bani Sadr memegang kendali Pasdaran lalu membubarkan tetapi gagal juga. Perang ini membuat julah Pasdaran empat kali lipat lebih besar.
Senjata yang dipeggang Pasdaran hanya berupa senjata yang ringan seperti senapan mesin, bazooka dan sebagainya. Senjata Pasdaran dibant oleh rakyat yang membentuk sejenis organisasi pertahanan sipil (bassif), dewan-deawan desa dan kota (shoura mahali) yang di bentuk atas prakasa almarhum Ayatola teleghani yang bertugas mengatasi masalah-masalah sosial. Dewan-dewan pabrik, serikat-serikat buruh dan para petani juga ikut membantu dalam perang ini.
Upaya Penghentian Perang
1. Setelah sidang Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 September 1980 di New York telah meminta kepada kedua belah pihak menghentikan peperangan dan permasalahan kedua belah pihak diselesaikan di meja perundingan. Mereka meminta Irak mundur dari tempat-tempat yang diduduki di Iran. pihak ketigapun telah disediakan seperti Presiden Aljazair, Chadli Benjedid, Presiden Pakistan, Jenderal Zia Ul Haq, ketua Organisasi Palestina (PLO) Yasser Arafat, Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Habib Chatti. Tetapi kedua belah pihak menolak tawaran tersebut.
2. Dalam proses penyelesain Perang Irak-Iran, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi No.598 pada tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk dilakukannya genjatan senjata antara Irak dan Iran. Iran menolak usulan tersebut dan hanya mau menerima apabila Irak dinyatan sebagai pihak aggresor. SedaIrak mau menerima resolusi dengan syarat pihak lawan juga harus berbuat yang sama.
3. Pada akhir Juli 1988, Iran menyatakan kesediaanya untuk menerima usul genjatan senjata seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598. Iran mendapat kompensasi dari Irak sebesar 150 juta dolar AS pertahun.