Wednesday, September 11, 2013

Bacaan Perang "SEJARAH PERANG DUNIA II - BINTANG DAN KEGELAPAN PART 3"

http://massandry.blogspot.com
Perang Yang Sesungguhnya
Pasukan Jerman, dengan taktik blitzkrieg (langkah kilat), melaju dengan cepat menghajar pertahanan Polandia, dan mendekati ibukota Warsawa dalam waktu satu minggu. Dalih Hitler untuk menyerang Polandia saat itu adalah untuk merebut kota Danzig yang banyak ras Arya-nya. Tapi dalih itu hanyalah dalih palsu belaka.

Polandia yang melihat dirinya tidak siap akan serangan Jerman ini, saking putus asanya, Polandia mengerahkan pasukan kavaleri berkudanya untuk melawan tank-tank dan pesawat Jerman, yang kemudian dibantai habis oleh Jerman tak bersisa.

Belum selesai mengurus Jerman, Polandia dikejutkan kembali dengan serangan Uni Soviet dari timur. Pasukan Soviet menyapu bersih dari timur, sementara Jerman dari barat.

Kemudian, akhirnya bertemulah kedua pasukan tersebut di Warsawa dan membuat garis demarkasi. 20 September 1939, seluruh Polandia sudah jatuh ke tangan Jerman dan Uni Soviet, dan para pemimpin negaranya dipaksa untuk menyelamatkan diri ke Rumania.

Setelah Polandia jatuh, tak ada lagi perang untuk sementara waktu. Secara resmi, Jerman telah berada dalam status perang dengan Inggris, Perancis, Australia, dan Selandia Baru, tetapi kenyataannya tidak ada pertempuran sama sekali.

Situasi ini disebut Phoney War (Perang Palsu). Situasi ini dimanfaatkan oleh para seniman untuk menggambarkan era perang. Bahkan, ada beberapa yang mengolok-olok Hitler, seperti komedian pantomim "Charlie Chaplin". Sehingga, Hitler pun sangat benci dengan orang itu.

Di Polandia, orang-orang Yahudi, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia, ditangkapi. Mereka untuk sementara ditampung di Ghetto (tempat terkumuh) Warsawa, sebelum akhirnya dibawa ke kamp tahanan di Auschwitz untuk disiksa. Orang-orang Yahudi yang disiksa dan dibunuh ini disebut korban holocaust, salah satu kejadian paling mengerikan dalam sejarah umat manusia yang akan terus berlanjut, hingga kejatuhan Nazi pada 1945. Phoney War ini lantas oleh para seniman disebut juga sitzkrieg.

Phoney War berakhir pada 9 April 1940, ketika sitzkrieg kembali lagi menjadi blitzkrieg. Jerman mengejutkan Sekutu dengan menyerbu negara-negara Eropa Utara, Denmark dan Norwegia.

Denmark menyerah dengan cepat, sementara Norwegia mencoba bertahan. Inggris dan Perancis segera datang untuk membantu Norwegia yang semakin terdesak. Tujuan utama Hitler menduduki Skandinavia ialah untuk mengambil alih kendali atas Lautan Atlantik, yang bisa memblokir jalur perdagangan Inggris ke Eropa Utara.

Inggris dan Perancis tampak tergesa-gesa dalam menyelamatkan Norwegia, akan tetapi hasilnya sama saja. Norwegia ambruk beberapa bulan kemudian. Ini telah merubah pandangan Perancis terhadap Jerman, karena sebelumnya angkatan perang Perancis cukup percaya diri, mengingat negaranya pernah mengalahkan Jerman pada Perang Dunia I.

Tapi kali ini berbeda, Jerman yang dulu tidak seperti yang Perancis kira. Jerman dalam 3 dasawarsa telah bangkit dengan jumlah rakyat 3 kali lebih besar daripada Perancis, dan memiliki teknologi tempur yang tinggi serta armada perang yang kuat.

Oleh karenanya, Perancis merasa terancam setelah Norwegia dan Denmark ambruk seketika. Ternyata benar, Hitler telah meminta para jenderalnya untuk menyusun taktik mencaplok Eropa Barat. Hitler memandang Perancis sebagai tempat yang "pas" sebagai tempat tinggal ras Arya.

Hitler tak ingin seperti Uni Soviet yang hanya mendapatkan 11% wilayah Finlandia. Dia ingin menaklukkan Perancis secara utuh, dan kemudian daratan Britania Raya, serta selanjutnya Irlandia.

Perancis segera membuat pertahanan. Berdasarkan pengalaman pada Perang Dunia I, Perancis mengira Jerman akan menyerbu wilayahnya melalui Belgia. Karena itulah Perancis mempersiapkan pasukan yang hebat di perbatasan Belgia.

Hanya ada satu jalur lagi yang bisa digunakan Jerman untuk menyerbu Perancis, yaitu melalui sebuah hutan lebat, dataran tak menentu di Ardennes, sebelah selatan Luksemburg. Perancis tak pernah mengira Hitler akan menyerang lewat jalur ini, sebab mereka yakin, bahwa Hitler bukan seorang yang segila itu dan akan mampu berbuat hal semacam itu.

Dan benar, ternyata mereka salah. Hitler memang orang gila yang memiliki strategi gila untuk melewati Ardennes. Dia membabat hutan Ardennes dan memaksa tank, kendaraan lapis baja, dan para tentaranya untuk menyeberangi hutan tersebut.

Sempat terjadi kemacetan saat Hitler menggunakan trik ini. Tetapi hasilnya sama saja, Perancis dikejutkan oleh serangan gila ini. Pada 10 Mei 1940, Perancis dan Inggris dikejutkan oleh serangan mendadak yang tak pernah diperkirakan selama ini. Dengan cepat pasukan Jerman melindas Luksemburg, sebuah negara kecil yang menurutnya hanyalah menjadi penghalang tak berarti bagi dirinya untuk menuju Paris.

Luksemburg yang sudah dilindas dan sekarat, tak bisa berbuat apa-apa selain menyerah hari itu juga, menjadi satu-satunya negara dalam Perang Dunia II yang bisa dilumpuhkan hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, dan membiarkan Jerman memasuki Perancis melalui wilayahnya.

Pada hari yang sama itu pula, pasukan parasut Jerman berhasil mendarat di Belanda dan Belgia. Angkatan perang Belanda menyerah pada 15 Mei, selang beberapa jam setelah pengeboman berat di kota Rotterdam.

Pasukan gabungan Inggris-Perancis sudah berusaha mati-matian, tetapi pasukan Jerman terlalu perkasa dan berhasil mengepung mereka di sebuah tempat bernama Dunkirk, pesisir utara Perancis, pada 26 Mei 1940.

Belgia mencoba bertahan hingga titik darah penghabisan, akan tetapi hasilnya sama saja. Perjuangan mempertahankan tanah air di Belgia akhirnya terhenti. Belgia telah runtuh pada 28 Mei, ketika raja-nya mengumumkan, bahwa angkatan perangnya sudah berada di ambang batas.

Selama dua bulan berikutnya, tentara yang terkepung di Dunkirk mulai dievakuasi ke Inggris. Tak ada lagi serangan terhadap Perancis hingga 6 Juni. Perancis kini dalam kondisi sendirian. Inggris tak mampu membantu lebih lanjut, karena dirinya pun harus mempersiapkan diri akan kemungkinan terburuk yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Austria, Belgia, Belanda, dan Luksemburg yang menjadi tameng pembatasnya, telah tergilas oleh pasukan Jerman. Semenanjung Hispanik, yaitu Spanyol dan Portugal, netral, dan tak mungkin dia menaruh harapan pada negara kecil seperti Andorra, Liechtenstein, atau Monako yang lebih memilih netral daripada digilas seperti Benelux.

Meskipun akhirnya tentara Perancis mampu mematahkan bala bantuan untuk Jerman yang datang dari Italia, tetapi sesungguhnya Jerman tak membutuhkan bantuan sama sekali dari sekutu lemahnya itu untuk menumpas Perancis.

Setelah itu, tentara Perancis tak dapat berbuat banyak, ketika tentara Jerman menyerbu dengan ganasnya ke negara mereka. Hanya perlu waktu sebelas hari saja bagi Jerman untuk menundukkan Perancis.

Pada 17 Juni 1940, pemimpin Perancis, Marsekal Petain, menawarkan perundingan dengan Jerman ketika negara itu berhasil menduduki Paris. Perundingan itu akhirnya ditandatangani pada 22 Juni.

Jerman diberikan hak untuk mengendalikan pesisir utara dan perairan Atlantik. Seluruh Perancis takluk pada kekuasaan Jerman. Pemerintahan Perancis yang baru disebut Perancis Vichy, sementara Charles de Gaulle membangun pemerintahan Perancis darurat di London.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds