Bacaan Perang "PERANG DUNIA I - KEKALAHAN SEKUTU OLEH JERMAN"
http://massandry.blogspot.com
Pada tanggal 11 November 1918, para petinggi negara Jerman menandatangani gencatan senjata. Para Jendral dan pasukannya DITARIK dari medan perang. Dan peristiwa ini kelak disebut sebagai “November Criminal” buku Mein Kampf.
Para Jendral pasukan Jerman di medan perang sebenarnya enggan menarik mundur pasukan, dan tidak mengakui kekalahan ini. Menurut mereka, sebenarnya Jerman bukan dikalahkan di medan perang, melainkan oleh penghianatan dari dalam kerajaan. Dan apalagi setelah itu militer Jerman dipreteli habis-habisan dalam perjanjian Versailles. Pada saat Perang Dunia I, Kekaisaran Jerman memiliki angkata perang 13.000.000 dan menjadi kekuatan utama di Eropa. Tapi setelah ditanda tangani perjanjian Versailles, Jerman hanya diizinkan memiliki 100.000 pasukan.
Selain itu, Jerman juga dipaksa menyutui pertanggung jawaban atas kerugian selama Perang Dunia I. Sebagian wilayah Jerman diberikan kepada Prancis dan Polandia. Suatu penghinaan luar biasa yang harus ditanggung pihak Jerman.
Beberapa isu mengatakan, peristiwa dibalik perintah ditarik mundurnya pasukan Jerman adalah pengaruh dari kaum Marxisme dan KONSPIRASI kaum borjuis Yahudi. Isu ini sangat populer di kalangan militer Jerman, termasuk Adolf Hitler. Dan ide ini sangat mempengaruhi Adolf Hitler dalam menyampaikan ide-idenya kepada para petinggi militer Jerman pada saat dia sudah terkenal.
Saat itu Jerman dalam keadaan kacau, dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Kaum marxisme dan pihak militer sering terlibat bentrok fisik yg berujung kerusuhan. Dan akhirnya pemimpin baru Republik Jerman, Friedrich Ebert, dari Partai Sosial Demokrasi Jerman, mengadakan perjanjian kesepakatan dengan para petinggi militer Jerman. Yaitu para pejabat militer Jerman tetap diperhatankan pangkat dan jabatannya, sedangkan kaum Marxisme akan ditindak.
Pada tahun 1919, Adolf Hitler masih berpangkat sebagai Kopral, dan bertugas di Munich. Dia sekarang berperan sebagai agen rahasia dari pihak militer yang menyelidiki serdadu yang berhaluan politik mendukung Marxisme. Banyak yang tertangkap dan dieksekusi. Atasan Hitler sangat senang dengan kerja Hitler yang RAPI dan TELITI.
Suatu hari, Hitler ditugaskan untuk memberikan ceramah di University of Munich. Pidato politiknya mengenai bahaya Marxisme dan Komunisme banyak menarik minat para mahasiswa di sana. Bahkan selanjutnya Hitler ditugaskan untuk menjadi pembicara bagi para tahanan perang Jerman yg baru dipulangkan, dan dengan sekejab dia menarik perhatian banyak orang.
“Hitler dilahirkan sebagai orator”, kata salah seorang atasan Adolf Hitler.
Kemudian Adolf Hitler mulai menyadari bahwa dia berbakat dalam berpidato di depan orang banyak, orang-orang yang tidak dikenal, mampu menarik perhatian mereka, dan membuat para pendengar mengikuti pola pikir Adolf Hitler. Sebenarnya jauh hari sebelumnya, ketika masih di rumah kumuh, Hitler sudah sering berlatih berpidato politik dihadapan banyak orang (baca BAGIAN 3: Masa-masa Suram Adolf Hitler).
Dan pada suatu ketika, Adolf Hitler ditugaskan oleh atasannya untuk menyelidiki sebuah partai kecil di Jerman, yaitu Partai Buruh Jerman. Kata “BURUH” sangat menarik perhatian pihak militer Jerman yg sedang gencar membasmi kaum Marxisme.
Hitler berpakaian sebagai orang biasa, dan menghadiri pertemuan “akbar” partai tersebut yang hanya dihadiri oleh 25-30 orang. Pembicaraan dan pidato dalam pertemuan tersebut sangat membosankan dan tidak ada hubungannya dengan paham Marxisme. Misalnya seorang ahli ekonomi yg diundang sebagai pembicara membawakan tema “Bagaimana Kapitalisme Bisa Dihilangkan?”
Namun ketika Hitler hendak meninggalkan pertemuan tersebut dan kembali melaporkan ke atasan, ada seorang pembicara yang menarik perhatian Hitler. Pembicara itu mengemukakan wacana bahwa “Provinsi Bavaria harus memisahkan diri dengan Jerman, dan begabung dengan Austria membentuk negara Jerman Selatan”
Adolf Hitler BERANG karena mendengar wacana tersebut. Dia berdiri didepan banyak orang dan berbicara melawan ide wacana tersebut. SEMANGAT dan ANTUSIAS dari Hitler membuat semua orang terpukau. Salah satu pendiri Partai Buruh, Anton Drexler, segera mengenali bakat dari Adolf Hitler dan berminat untuk merekrutnya masuk dalam partai.
Setelah berbicara 15 menit tanpa ada yang menyela, Adolf Hitler meninggalkan tempat itu dengan penuh emosi. Tapi dia dihadang oleh Anton Drexler, sambil disodorkan sebuah pamflet politik setebal 50 halaman yang berjudul “Kebangkitan Politik”. Dia meyakinkan Hitler untuk membacanya dan kembali lagi di lain waktu. Hitler tidak menghiraukan Drexler, tapi dia mengambil pamflet itu dan meninggalkannya.
Keesokan harinya, dalam barak infantri tempat Hitler bertugas, dia sedang santai mengamati tikus yang memungut dan memakan remah-remah roti yang jatuh ke lantai. Tiba-tiba dia teringat dengan pamflet yang dia terima kemarin, dan iseng-iseng Hitler mulai membacanya. Memang hobby Hitler adalah suka membaca. Dari pamflet tersebut, Hitler tertarik dengan padangan politik Anton Drexler, menurutnya sangat cocok dengan cara pandang politik dirinya. NASIONALIS, PRO-MILITER, ANTI-SEMIT, dan partai politik yg terdiri dari KALANGAN MENENGAH dan PEKERJA.
Beberapa hari kemudian, Hitler menerima sebuah kartu pos, yang menyatakan bahwa Hitler diterima sebagai anggota Partai Buruh, dan diundang ke pertemuan eksekutif pengurus partai. Meskipun Hitler tidak berkesan terhadap Partai Buruh ini, namun dia sangat TERKESAN dengan politik yang dibawakan oleh Anton Drexler. Dan di partai kecil ini, INSTING Adolf Hitler mengatakan ada kesempatan untuk memperbaiki Jerman.
“Dalam partai kecil yang tidak berarti ini, ada suatu keuntungan besar yang tidak terdapat dalam sebuah organisasi besar. Tiap individu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan visi, misi, dan tujuan partai. Bakat individu sangat dihargai. Semakin kecil pergerakan suatu organisasi, maka semakin siap organisasi itu untuk melangkah kedepan”
Adolf Hitler mempertimbangkan undangan itu selama 2 hari. Dan akhirnya dia mengambil keputusan.
“… Akhirnya saya harus mengambil keputusan ini. Ini adalah suatu pilihan yang paling menentukan dalam hidup saya. Dan tidak ada jalan untuk kembali …”
Adolf Hitler akhirnya bergabung dengan pengurus Partai Buruh Jerman (Deutsche Arbeiter Partei atau DAP). Dan disinilah awal karir Adolf Hitler dibidang politik yang akhirnya mengubah masa depan Jerman dibawah bendera partai NAZI.