Bacaan Ringan "AKTRIS FILM PANAS - NURNANINGSIH - PART 1"
http://massandry.blogspot.com
Berakting panas dan nyaris bugil ternyata sudah ada di Indonesia sejak tahun 1950-an. Meski sebenarnya bukan film yang mengarah ke porno, namun akting dari aktris ini cukup liar.
Tanpa disadari, dari sinilah menjadi pemicu di generasi aktris lainnya. Mengingat di era tersebut yang masing menganggap tabu, namun produser dan khususnya aktris berani menampilkan tubuhnya yang sensual.
Siapa saja para pionir yang berani bugil pertama kali di Indonesia?
1. Nurnaningsih
Mungkin kita asing mendengar namanya. Namun di tahun 1950-1970-an nama Nurnanigsih sangat populer di perfilman Indonesia. Dia memiliki banyak penggemar setelah membintangi film Harimau Tjampa besutan sutardara legendaris H Umar Ismail. Ketenarannya karena berani beradegan bugil di film tersebut dan menimbulkan kontroversi di masyarakat yang masih memandang tabu.
Tak hanya di film, artis yang biasa dipanggil Nur ini juga berani berpose seronok di berbagai majalah. Dia juga membuat kontroversi dengan pendapatnya yang liberal dan belum terpikirkan oleh artis lain.
Dari film Krisis (1953) Nurnaningsih mulai terjun ke dunia film. Dirinya yang sebagai aktris juga sempat menjadi penjahit dan membuka kursus.
Pada 1954 Nurnaningsih menimbulkan kehebohan di masyarakat umum karena berani tampil berani dalam beberapa filmnya yang antara lain disutradarai oleh Usmar Ismail (Krisis) dan Djadug Djayakusuma (Harimau Tjampa). Di beberapa majalah dimuat fotonya yang seronok. Bahkan kemudian foto bugilnya tersebar luas di masyarakat.
Belakangan baru diketahui bahwa foto-foto itu adalah hasil teknik montage, sementara Nurnaningsih sendiri tidak pernah tahu-menahu tentang pembuatannya.Aktris tenar lainnya yang pernah menjadi korban serupa adalah Titien Sumarni dan Netty Herawati.
Pada 1955, adegan ciuman antara Frieda dan S. Bono dalam film Antara Bumi dengan Langit disensor karena reaksi berat dari masyarakat.
Muncul pertama kali dan langsung sukses dalam film Krisis (1953) yang laris. Menyusul kemudian film-film Harimau Tjampa (1953), dan Kelenting Kuning (1954). Sekitar tahun-tahun itu Nurnaningsih pernah dihebohkan sebagai bintang sex Indonesia, yang berani berpose polos diluar film. Setelah menyelesaikan Kebun Binatang (1955) namanya tidak pernah terdengar lagi di dunia film sampai tahun 1967.
Pada 1968 ia muncul kembali sebagai figuran dalam "Djakarta - Hongkong - Macao", kemudian meningkat menjadi Pemain Pembantu dalam film-film Orang Orang Liar (1969), Bernafas Dalam Lumpur (1970), Derita Tiada Akhir (1971), Samtidar (1972).
Sedangkan Seribu Janji Kumenanti (1972) merupakan film pertama yang diperan utamainya sejak pemunculan kembali ke dunia film. Juga muncul dalam Kembang Kembang Plastik (1977), Donat Pahlawan Pandir (1978) dan Bayang-Bayang Kelabu (1979).
Selama menghilang dari dunia film (1955-1967) Nurnaningsih mengembara dari satu kota ke kota lainnya di Indonesia dengan bermain sandiwara dan menyanyi. Juga bermain sepakbola sebagai kiper selama 6 tahun. Di samping itu dia gemar melukis. Selain film, kegiatannya selama tahun-tahun terakhir ini adalah menjadi penjahit serta memberi macam-macam kursus, dari bahasa Inggris sampai memberi pelajaran berhitung kepada anak-anak.