Sunday, October 12, 2014

Bacaan Ringan "BUKTI BUKTI REINKARNASI SECARA ILMIAH - PART 3"

http://massandry.blogspot.com
Contoh lainnya dari hasil riset Ian Stevenson ialah seorang anak bernama Ravi Shankar dilahirkan 1951 di kota Kanaiy, India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun, si anak bersikeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar. Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang – Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjuk tanda lahir di lehernya, yang memang bertanda-lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai anak laki-laki bernama Munna yang telah dibunuh, persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar. Yang berwajib sejauh ini memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir.

Karya utama Stevenson termasuk: “Reinkarnasi dan Ilmu Biologi – Perjumpaan disini”, “Bahasa yang bisa sendiri tanpa dipelajari – Penelitian baru terhadap kemampuan bahasa asing supra natural”, “Contoh kasus bentuk Reinkarnasi (4 jilid)”. Meskipun Stevenson bukan orang pertama dari barat yang melakukan penelitian reinkarnasi, tetapi ia dengan sikap yang serius, gaya yang teliti dan status/posisi keilmuan yang menonjol telah memperoleh penghargaan dari seluruh masyarakat yang tidak pernah ada sebelumnya bagi reset reinkarnasi.

Dalam bukunya berjudul Birthmarks, Dr. Stevenson melaporkan ada lebih dari 200 kasus. Digambarkan dengan detail kematian anak-anak pada kehidupan sebelumnya, seperti terbunuh oleh suatu benda tajam. “Tanda lahir sering dihubungkan dengan luka atau tanda-tanda yang lain pada kematian seseorang yang hidup yang diingat oleh anak-anak”. Ia juga dapat menemukan hubungannya dari laporan visum kedokteran dan dapat juga membuktikan ketelitian dari masing-masing ingatan anak.

Regresi Kehidupan Lampau
Tipe penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas “hipnotis”, yaitu setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapi untuk memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Sebenarnya hipnotis tidak menggambarkan proses untuk memanggil kehidupan sebelumnya karena pada kenyataannya menggunakan teknik yang lebih maju yang disebut “Terapi Kilas Balik Kehidupan Masa Lalu (PRL).” Di bawah pengaruh PRL, pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda dari kondisi tidur. Lebih jauh, berkenaan dengan gelombang otak, beberapa psikoterapi dapat menyebabkan pasien berada pada tingkat kesadaran yang berbeda daripada kondisi hipnotis tradisional. Kondisi ini dapat disamakan pada kondisi hening yang dicapai melalui suatu kultivasi. Telah diketahui bahwa dalam kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran yang lebih dalam, kemudian mereka dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran yang sekarang masih aktif.

Memang PRL masih sangat kontroversial dan mendapat kecaman yang keras dari sejumlah ilmuwan. Namun demikian, David Quigley menemukan pada riset ilmiah dan percobaan dengan PRL ada sejumlah besar data yang akan membuktikan kepada ilmuwan bahwa banyak ingatan “kehidupan masa lalu” berdasarkan dari kisah nyata sejarah. Kemudian ia mengutip hasil riset dari Helen Wambach (Reliving Past Lives), Marge Riedes Mison ke Marlboro dan 30 kasus reinkarnasi milik Ian Stevenson. Dia berkata, “Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam ‘ajaran’ yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para “sarjana” gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya.

Dr. BrianWeiss,M.D
Dr. BrianWeiss,M.D, seorang psikoterapi tradisional, lulusan Universitas Columbia, Yale Medical School dan Kepala Psikiatri Emeritus di Mount Sinai Medical Center di Miami, adalah orang yang paling terkenal menggunakan PRL. Setelah lulus dari Yale, dia mengajar di Universitas Pittsburgh dan Universitas Miami. Di umurnya yang ke delapan puluh, saat dia menjadi Kepala Psikiatri Emeritus, ia telah menerbitkan kurang lebih 40-an makalah.

Sebagai seorang yang terpelajar, dia tidak terlalu ambil perhatian terhadap para psikologi. Awalnya dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali dan tidak tertarik dengan reinkarnasi. Belakangan Dr. Weiss mulai tertarik akan masalah tersebut. Buku pertamanya yang membahas masalah reinkarnasi Many Lives, Many Masters terjual sebanyak dua juta kopi dan telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa.

Dalam buku Dr. Weiss yang berjudul: “Only love is Real”, diantaranya dikisahkan seorang lelaki dan seorang wanita yang selamanya belum pernah kenal mencari Dr. Weiss untuk melakukan therapy “Mengenang”. Kedua orang ini masing-masingnya mengingat kehidupan bersama pada masa lampau yakni 2000 tahun yang lalu di Jerusalem, ketika itu mereka adalah sepasang ayah dan anak, si ayah mengalami siksaan pasukan Roma dan mati di pelukan putrinya. Mereka berdua pernah bertemu satu kali di dalam klinik Dr. Weiss, namun karena etika profesi, Dr. Weiss tidak boleh saling membocorkan memori mereka. Akan tetapi setelah therapy mereka dinyatakan selesai, jemari takdir telah mengembangkan pengaturannya dengan gaib, kedua orang tersebut secara “kebetulan” bersamaan menumpang pesawat yang sama, kemudian saling berkenalan dan saling mencinta.

Dr. Helen Wambach
Dr. Helen Wambach dalam bukunya yang berjudul ‘Reliving Past Lives and Life Before Life’ diterbitkan pada tahun 1978 oleh Bantam Paperback Books. Buku ini memuat bukti dari reinkarnasi selama proses hipnosis. Dr. Wambach, dengan pengalaman profesionalnya semula dibingungkan dan cenderung sinis mengenai hal ini namun menjadi tertarik pada fenomena spritual dan mendapatkan satu kesimpulan pasti mengenainya.

Beliau melakukan survei selama sepuluh tahun mengenai kehidupan sebelumnya melalui metode hipnosis kepada 1.088 orang. Ia memilih subjeknya adalah kulit putih kelas menengah dari California. Usia subjek rata-rata adalah 30 tahun, lahir setelah tahun 1945. Dalam Hipnosis, Dr. Wambach menanyakan secara spesifik mengenai waktu kehidupan mereka, status sosial, keseharian mereka, ras, jenis kelamin, pakaian, perabotan, uang, rumah dan yang mereka suka di kehidupan sebelumnya.

Perlu dicatat, bahwa sebelum hipnosis pada umumnya mereka berpikir bahwa di kehidupan dulu mereka adalah seorang terkenal, sukses atau orang terhormat dan bukan sebagai orang biasa seperti petani atau di kehidupan suku primitif.

Hasil analisis dari data yang terkumpul, Dr. Wambach menyimpulkan bahwa informasi melalui metoda hipnosis dengan rekaman sejarah adalah sesuai dengan fakta dengan pengecualian pada 11 subjek, sebagai contoh seorang subjek mengatakan bahwa ia main piano pada abad ke-15, padahal piano ditemuan baru dua abad setelahnya, sembilan subjek memberikan deviasi tipis pada frame waktu sejarah, 1% dari seluruh subjek ternyata tidak memberikan informasi akurat selama hipnosis.

Dari status sosial, Dr Wambach menemukan hasil bahwa mereka 10% dari kelas atas, 20-35% kelas menengah dan 55-70% dari kelas bawah dengan proprosi kelas menengah adalah relatif lebih besar pada tahun kehidupan mereka di 1000 SM, kemudian menurun dan meningkat kembali di taun 1700 M dibandingkan dengan tahun 1000 SM. 60-77% hidup dibawah standar kemiskinan, memakai pakaian buatan sendiri, rumah dari atap jerami. Mayoritas adalah petani yang bekerja tiap hari di ladang, tidak ada dari mereka yang dahulunya adalah orang terkenal dalam sejarah. Mereka yang memiliki status sosial tinggi kelihatannya tidak menyukai kehidupan mereka (petani) mempunyai beban untuk bertahan hidup. Mereka yang dulunya hidup sebagai petani atau hidup di suku yang primitif puas dengan kehidupan mereka.

Mereka pernah hidup di berbagai area geografi mempunyai warna rambut yang berbeda-beda. Dr Wambach membagi kehidupan mereka sebelumnya ke dalam turunan Kaukasus, Asia, Indian, Kulit Hitam dan Timur Tengah. Di sekitar kehidupan 2000 SM, 20% subjek adalah ras Kaukasus, hidup tersebar di Timur Tengah, Mediterania, Eropa dan Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, dsb yang dulu dinamakan daerah padang rumput).

Antara kehidupan tahun 1900 sampai 1945, 1/3 adalah ras Asia. Banyak dari mereka yang meninggal karena penyebab non alami selama tahun 1900-1945, yaitu dua perang dunia dan perang sipil di negara-negara Asia. Mereka segera reinkarnasi setelah meninggal. 69% dari subjek yang meninggal di sekitar tahun 1850-an adalah ras Kaukasus. Yang meninggal tahun 1900-1945, 40%-nya ras Kaukasus.

Jenis kelamin subjek adalah tidak sama di berbagai kehidupan, sebagai contoh seorang pria dulunya adalah wanita dan hidup di China pada tahun 480 SM. Pria lainnya dulunya lahir sebagai seorang wanita Indian yang meninggal akibat sulit melahirkan. Pria itu dapat menggambarkan kesakitan yang ia derita. Dari populasi, rasio pria dan wanita di kehidupan dahulunya adalah sama disetiap usianya.

Mereka yang hidup di tahun 500 SM menyatakan bahwa makanan tidaklah buruk. 20% mengingat bahwa mereka memakan daging unggas dan biri-biri. Namun di sekitar tahun 25 M sampai dengan 1200 M, kebiasaan makan masyarakat menjadi lebih buruk, para subjek mengatakan bahwa makanan kurang ada rasanya.

Satu orang ingat bahwa ia hidup pada tahun 800 M di daerah yang saat ini dinamakan Indonesia, ia mengingat bahwa ia makan sejenis kacang-kacangan yang ia tidak pernah lihat dalam kehidupannya sekarang. Suatu ketika ia melihat jenis kacang itu ada di majalah dan persis dengan yang ia ingat makan selama periode hipnosis. Artikel tersebut mengatakan bahwa kacang-kacangan itu hanya ditemukan di pulau Bali.

Situs Past Life Memory Bank merekam pengakuan orang-orang yang mengklaim bahwa mereka pernah dilahirkan sebagai binatang misalnya Merpati, Srigala, Anjing, Unta, Ikan, dan sebagainya.

Menurut Survey dan polling tahun 1999-2002, populasi orang-orang yang percaya pada reinkarnasi di Negara-negara Nordic adalah 22%, Negara-negara Baltic, termasuk Lithuania 44%. Jerman Timur 12%, Russia 33%, Negara Eropa Barat 22%. Sedangkan menurut Survey Subday Telegraph di London, tahun 1985, 28% dari orang Inggris percaya akan reinkarnasi. Survei George Gallup pada tahun 1982, menyatakan bahwa 67% dari orang Amerika percaya akan kehidupan sesudah mati dan 23% percaya pada reinkarnasi. Tahun 2005, 20% Orang dewasa Amerika percaya reinkarnasi. Menurut survei Barna Group, NGO riset Kristen, 25% Kristen Amerika percaya reinkarnasi. [Dr. Joel L. Whitton Ph.D dan Joe Fisher: Life Between Life, penerbit Gafton, 1987, hal 87.]

Col. Albert de Rochas, Dr. Stevenson, Dr. Brian Weiss dan Dr. Helen Wambach bukanlah Ilmuwan yang beragama Hindu atau Buddha. Pada awalnya mereka skeptic dan tidak netral mendukung reinkarnasi. Namun dari penelitian mereka menyatakan bukti-bukti adanya reinkarnasi yang tidak mampu dijelaskan oleh ajaran Islam dan Kristen!

Penganut ajaran dari India dan agama Timur lainnya tidak akan ragu sedikitpun apabila disuguhi kisah nyata reinkarnasi karena dasar ajaran agamanya memang mengenal konsep reinkarnasi.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds