Saturday, November 17, 2012

Tokoh Terkenal "WU ZETIAN - KAISAR WANITA PALING SADIS DARI CHINA"

http://massandry.blogspot.com
Wu Zetian, Kaisar Wanita Sadis dari Cina I Wu Zetian adalah satu-satunya Kaisar wanita dalam sejarah kekaisaran dan Dinasti Cina. Dia lahir pada tanggal 17 Februari 624 di Lizhou (Guangyuan di provinsi Sichuan), dengan nama Wu Zhao. Ayahnya benama Wu Shihuo, dia termasuk orang berada dengan bisnis kayunya. Dari kecil telah terlihat bahwa Wu Zetian adalah seorang anak yang berhati keras. Dia menolak untuk belajar menjahit seperti halnya yang sering dilakukan oleh sebagian besar anak-anak perempuan pada waktu itu. Sebaliknya, dia malah tertarik untuk membaca, yang membuatnya memahami banyak hal termasuk politik. Selain itu, dia juga sering mengikuti ayahnya dalam menjalani bisnis bahkan sampai ikut keluar daerah, sehingga menambah wawasan budaya yang membangun kepribadiannya.
 
Pada usia 13 tahun, Wu Zetian masuk kedalam lingkungan Dinasti Tang untuk menjadi selir untuk Kaisar Taizong. Setelah kematian Kaisar pada tahun 10 July 649, ia berencana menghabiskan sisa hidupnya di Candi Ganye sebagai seorang biarawati Budha, Sebagaimana halnya kebiasaan selir-selir pada saat itu jika tidak memiliki anak dari Kaisar.
 
Dia beruntung bahwa Permaisuri Wang (istri dari Li Zhi, anak Kaisar Taizong sebagai penerus kekaisaran dengan gelar Kaisar Gaozong) masih memberinya kesempatan untuk tinggal di Istana. Permaisuri Wang ingin Wu Zetian menjadi selir Kaisar Gaozong, agar dapat mengalihkan perhatian Kaisar dari selir Xiao yang banyak mendapatkan perhatian dari Kaisar. Permaisuri Wang khawatir jika nanti anak-anak selir Xiao akan mengganti posisi Kaisar nantinya.
 
 Persepsi; Wu Zetian lah yang menawarkan ide tersebut dengan merayu Permaisuri Wang, yang pada saat itu sendang berkunjung ke Candi Ganye. Dengan kepintaran akal bulusnya, dia menawarkan dirinya untuk menjadi antek Permaisuri. Tetapi, yang terjadi sebenarnya malah sebaliknya. Permaisuri telah masuk dalam perangkapnya untuk rencananya yang lain yang lebih mengerikan. 
 
Tidak butuh waktu lama, Wu Zetian berhasil memikat Kaisar. Perhatian Kaisar pada Wu Zetian melebihi daripada istri maupun selirnya yang lain. Sementara itu, Permaisuri Wang menjadi bertambah rasa khawatirnya akan posisinya terhadap pengaruh Wu Zetian pada Kaisar. Terlebih lagi Wu Zetian diangkat menjadi Permaisuri oleh Kaisar. Hal ini membuat geram Permaisuri Wang, diapun mulai berkoalisi dengan Selir Xiao untuk balik menjatuhkan Permaisuri Wu (Wu Zetian).
 
Persepsi; Wu Zetian adalah wanita yang pintar. Masa kecilnya dia rajin belajar dan membaca. Dan, dia tahu banyak tentang intrik-intrik, yang dipelajari dari ayahnya ketika sering ikut ayahnya berbisnis. Kaisar menjadi kagum dengan analisa dan kepintaran dari Wu Zetian, yang dianggapnya berbeda dari selir-selir yang lain. Kadangkala tidak sedikit masukan dari Wu Zetian yang dibawanya dalam Pemerintahan. Maka para sejarahwan banyak mengatakan bawah Kaisar Gaozong hanyalah bonekanya dalam menjalankan misinya.
 
Pertikaian dengan Istri dan selir-selir semakin menjadi panas di Istana, terutama pertikaian antara Permaisuri Wang dan Wu Zetian. Berikut beberapa fakta pertikaian yang terjadi pada mereka:
 
Pada tahun 654, Permaisuri Wu telah melahirkan anak perempuan, dan setelah lahir, Permaisuri Wang datang menjenguknya. Tak lama kemudian, anak itu ditemukan tewas dan Permaisuri Wang dituduh membunuh anak itu.
 
 Persepsi; Ada beberapa sejarahwan mengatakan bahwa anaknya itu dibunuh olehnya sediri untuk menambah kepercayaan Kaisar padanya, dan menumbuhkan rasa antipati Kaisar untuk Permaisuri Wang.
 
 Pada musim panas 655, Permaisuri Wang menuduh bawah Permainsuri Wu menggunakan ilmu sihirnya. Anggapan tersebut dianggap Kaisar tidak masuk akal, karena dia tahu bahwa Permaisuri Wu adalah seorang wanita yang pintar.

Pada musim gugur 655, dia mengadu kepada para penasehat bahwa sebenarnya Permaisuri Wu adalah selir dari Kaisar sebelumnya, dan dia menganggap bahwa hubungan yang terjadi antara Kaisar Gaozong dan Pemaisuri adalah hubungan "Incest". Kaisar meminta pendapat dari salah seorang pendapat panasehatnya yang bernama Li Ji. Dia menjawab, "Ini adalah masalah keluarga Anda, Yang Mulia mengapa meminta pendapat orang lain?". Kaisar Gaozong akhirnya memutuskan sendiri untuk memberikan hukuman pada Permaisuri Wang. Di musim dingin 655-November 27  baik Permaisuri Wang dan Selir Xiao diusir dari Istana dan turunkan kastanya menjadi rakyat biasa. Ibu mereka dan saudara-saudara mereka yang lain diasingkan ke wilayah Guangdong, sementara penghargaan anumerta ayah Permaisuri Wang, Wang Renyou itu dicopot.
 
Persepsi; Keputusan Kaisar saat itu diperkirakan masih adanya campur tangan Permaisuri Wu didalamnya. Sebenarnya mereka berdua (Permaisuri Wang dan selir Xiao; mantan) tidaklah diasingkan, melainkan dimasukan kedalam penjara yang gelap dan pengap, hanya ada satu lobang untuk memasukan makanan. Kaisar merasa gundah akan hal itu, sering Kaisar menjenguk mereka dipenjara. Ketika hal itu diketahui oleh Permaisuri Wu, dia menjadi marah. Dia memerintahkan pengawalnya untuk menghukum mereka untuk dipukul dengan tebu sebanyak 100 kali. Bahkan dia juga memerintahkan agar tangan dan kaki mereka dipotong. Badan mereka dimasukan kedalam sebuah cawan besar sekali, dan diisi anggur untuk diminum. Selir Xiao yang sudah begitu muak dengan Permaisuri Wu mengutukinya, "Wu adalah sebuah monster yang berbahaya, jika saya bereinkarnasi sebagai seekor kucing dan dia bereinkarnasi sebagai tikus, saya akan menyiksa dan memakannya hingga tersiksa!". Permaisuri Wang dan Selir Xiao menderita selama beberapa hari di dalam guci anggur. Sebelum meninggal, Permaisuri Wu membawa tubuh mereka keluar dari guci dan dipenggal kepalanya. Karena kutukan dari selir Xiao tersebut, Permaisuri Wu melarang setiap orang yang ada di Istana untuk memelihara kucing. Permaisuri Wu juga mendesak Kaisar untuk merubah marga Wang (dari permaisuri) untuk menjadi Mang (berarti Ular Boa) dan marga Xiao(dari selir) menjadi lebih mirip kearti "Burung Hantu".

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds