Friday, June 29, 2018

Fakta Kriminal "SEJARAH SEPUTAR PEMERKOSAAN DAN PEMBANTAIAN NANKING - PART 3"

http://massandry.blogspot.com
Dengan demikian, pagi hari tgl 13 Desember tahun 1937, 7 dari 9 anggota keluarga Xia Shuqin yang tinggal di jalan Xinlukou nomor 5 Kota Nanjing itu dibunuh tak beralasan oleh serdadu Jepang. Di antaranya ibu dan 2 orang kakak prempuannya sebelum dibunuh diperkosa oleh serdadu Jepang. Keluarga Xia hanya tersisa Xia Shuqin berusia 8 tahun dan Xia Shuyun berusia 4 tahun waktu itu. Sahabat anehdidunia.com setelah serdadu Jepang pergi, dalam 14 hari kedua gadis kecil itu mengisi perut dengan sedikit beras goring sangan dan kerak nasi di samping jenazah anggota keluarga sampai akhirnya ditemukan tetangga.

Nenek Xia Shuqin mengatakan, selama ia masih hidup di bumi ini ia akan memberikan kesaksian atas pembantaian besar itu, dan berjuang menentang kekuatan ultrakanan Jepang yang menyangkal " Pembantaian Basar Nanjing" dan mengungkapkan kenyataan sejarah sebenarnya kepada rakyat seluruh dunia. Kenyataan dibunuhnya keluarga Xia juga direkam dengan kamera oleh pendeta Amerika Serikat John Magge. Magge waktu itu sebagai Ketua Dewan Nanjing Palang Merah Internasional ketika diberi tahu perkara pembunuhan keluarga Xia itu, ia segera pergi ke rumah Xia di jalan Xinlukou itu dan memotret kejadian tersebut. Selain itu ia juga memberi-tahu kejadian itu kepada tokoh-tokoh warga asing yang tinggal di Nanjing dan kejadian itu dicatat dalam buku catatan harian warga Jerman John Rabe dan bahan " arsip zone keamanan Nanjing".

Sementara itu terdapat pula foto dalam jumlah besar yang merekam adegan sejarah yang berdarah. Di antaranya sebagian disimpan oleh seorang korban pembantaian yang masih hidup bernama Lu Jing. Waktu agresor Jepang menduduki Kota Nanjing, ia adalah seorang magang di sebuah studio foto. Foto-foto yang merekam adegan kejam pembunuhan terhadap warga Tiongkok itu dibuat oleh serdadu Jepang sendiri. Ia dengan sembunyi-sembunyi mengambil sejumlah dari foto yang diantar serdadu Jepang ke tokonya untuk dicetak. Lu Jing orang tua yang sudah meninggal dunia tahun lalu itu sebelumnya ia dalam wawancara dengan wartawan kami menceritakan:" Ketika itu saya mencuci foto-foto yang diberikan serdadu Jepang, sangatlah menakutkan, di antaranya ada yang pemenggalan kepala orang Tiongkok. Saya memberi tahu kepada majikan saya dan kemudian saya memutuskan untuk menyimpan dengan sembunyi-sembunyi foto-foto tersebut sebagai bukti untuk kemudian hari."

Foto-foto sebagai bukti Pembantaian Besar Nanjing itu disimpan terus sampai saat kemenangan perang melawan Jepang dan diserahkan kepada Pengadilan Militer Nanjing sebagai bukti untuk mengadili penjahat perang Jepang.

Sejarah tidak dapat dilupakan, lebih-lebih tidak dapat diubah. Kalau tidak, tragedi itu akan terjadi berulang kali. Mahasiswa Jepang yang belajar di Universitas Peking Yoshi Kazu Kato mengatakan kepada wartawan, yang penting adalah jangan melupakan sejarah. Ia mengatakan, " Sebagai seorang muda saya berpendapat adalah kenyataan Jepang mengagresi Tiongkok. Kedua negara hendaknya mengadakan pertukaran dan kerja sama di atas dasar dengan tepat memperlakukan sejarah."

Justru seperti yang dikatakan oleh mahasiswa Jepang itu, bahwa tidak hanya rakyat Tiongkok yang memperingati ulang tahun ke-60 kemenangan melawan Jepang, tetapi hari kemenangan itu juga patut diperingati oleh rakyat Jepang dan rakyat seluruh dunia. Karena kemenangan perang melawan Jepang tidak saja mengakhiri malapetaka besar rakyat Tiongkok , Asia dan negara-negara lainnya, tetapi juga mengakhiri penderitaan rakyat Jepang akibat perang tersebut. Memperingati sejarah bertujuan justru untuk membuat rakyat kedua negara mengenal sejarah dan "bercermin pada sejarah dan berorientasi ke masa depan", supaya persahabatan dan hubungan kerja sama bersahabat antara kedua negara Tiongkok dan Jepang dipelihara dengan lebih baik.

Sahabat anehdidunia.com tetaplah berdoa dan tunjukan bahwa cinta kasih kebersamaan adalah senjata paling utama dalam mewujudkan misi perdamaian dunia yang bisa dimulai dari pasangan anda. semoga sejarah kelam seperti ini tidak ada lagi du dunia ini. Peace is beautiful

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds