Friday, June 29, 2018

Fakta Kriminal "SEJARAH SEPUTAR PEMERKOSAAN DAN PEMBANTAIAN NANKING - PART 2"

http://massandry.blogspot.com
Sudah hampir 76 tahun peristiwa itu berlalu, tetapi warga Nanjing belum  sepenuhnya dapat melupakan kejadian tersebut. Dan memang, Pembantaian Nanjing bukan untuk dilupakan. Anak-anak sekolah di China sejak dini diajak ke monumen Pembantaian Nanjing agar mereka sejak kecil sudah diingatkan akan peristiwa ini. Mengunjungi Memorial Hall of Nanjing Massacre, awal November lalu, museum itu ramai dikunjungi warga China. Di sana, semua data dan  deskripsi peristiwa ini tergambar dengan sangat jelas. Bahkan, ada contoh  bagaimana korban-korban tewas di dalam rumahnya.

Peristiwa ini memberi inspirasi bagi Iris Chang, perempuan Amerika keturunan China, untuk menulis buku berjudul The Rape of Nanking-The Forgotten Holocaust  of World War II. Data-data yang terungkap dalam buku itu, termasuk data tentang neneknya yang menjadi korban, mengejutkan dunia Barat. Namun, Iris Chang setelah itu mendapat ancaman dan teror dari kaum sayap kanan Jepang, yang menolak peristiwa Nanjing. Tidak tahan dengan teror dan ancaman itu, Iris Chang akhirnya ditemukan tewas, diduga akibat mengalami depresi. Namun, bukunya, The Rape of Nanking, mengalami cetak ulang dan menjadi best seller.

Salah satu korban pembantaian Nanjing, Li Xiuling, seperti dikutip Newsweek  (20/7/1998), mengungkapkan kemarahannya kepada Jepang. ?Saya benci Jepang begitu dalam,? kata Liu Xiuling, yang saat peristiwa terjadi sedang hamil tujuh bulan. Tiga serdadu Jepang menikamnya 37 kali saat itu. Bayi yang dikandungnya tewas, tetapi Li selamat. Untuk memperingati hari kemenangan  perang anti -fasis di seluruh dunia dan memperingatkan setiap orang  Tiongkok jangan melupakan sejarah agresi yang berdarah itu, kami membuat  acara khusus untuk menceritakan peristiwa "Pembantaian Besar Nanjing"  waktu agresor Jepang menduduki Kota Nanjing bagian timur Tiongkok. 

Pada tgl 13 Desember tahun 1937, sekitar 200 ribu agresor Jepang menduduki Kota Nanjing ibu kota Tiongkok waktu itu, dan segera setelah itu agresor Jepang menjalankan pembantaian biadab terhadap penduduk damai dan orang militer yang sudah meletakkan senjata di kota itu. Hanya dalam waktu 6 pekan, 300 ribu penduduk Tiongkok telah direnggut nyawanya di bawah todongan senapan serdadu Jepang, di antaranya termasuk 90 ribu orang tahanan. Inilah peristiwa "Pembantaian besar Nanjing"yang terkenal dalam Perang Dunia Kedua.

Nenek Xia Shuqin yang berusia 77 tahun adalah salah satu korban pembantaian Nanjing yang masih hidup. Ketika mengenang hari seram 69 tahun yang lalu itu, Nenek Xia Shuqin dengan air mata berlinang-linang mengatakan, hanya dalam setengah hari saja, serdadu Jepang telah menghancurkan keluarganya beranggota 9 orang yang bahagia.

Nenek itu menceritakan, "Pada hari itu serdadu Jepang menggedor pintu dengan bengis. Ayah saya yang pergi membuka pintu ditembak mati seketika itu. Ibu saya yang menggendong adik prempuanku bersama seorang ibu dan 2 anak tetangga bersembunyi di bawah meja. Ketika itu serdadu Jepang menyeret ibu saya dari bawah meja, dengan sangkur tempur menusuk mati adikku dan menelanjangi ibu saya. Kakak beradik 4 orang kami bersembunyi di ranjang, kemudian dua kakak prempuanku diseret dan diperkosa oleh serdadu Jepang sedangkan saya ditusuk 3 kali

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds