Friday, June 29, 2018

Bacaan Ringan "SEJARAH BERDIRINYA KAMPUNG CAKUNG - PART 3"

http://massandry.blogspot.com
SETELAH 20 THN KEMUDIAN SEKEMBALINYA LAKSAMANA SAMPO BO.KENEGRINYA.
Datanglah satu kapal besar kepelabuhan muara Sunda (marunda)
rombongan pendatang dari negri campa kamboja yg tediri suku etnis Cina dan etnis makasar. Yg banyaknya sekitar 1000 orang lebih
Dgn menggunakan perahu kecil lalu Mereka mendatangi tempat syeikh Quro di pulo bata atau pulo kelapa

Syeikh Quro, yg telah membuka padepokan atau pondok pengajian alqur'an. Dan memiliki murid yg sangat banyak, Syeikh Quro dan para Santrinya menyambut kedatangan Rombongan Laksamana sampo Lo khoei kian, dgn baik santun dan ramah, disamping itu laksamana sampo Lo Khoei kian adalah kaka iparnya sendiri.. Karena ibu Hayati istri sang laksamana adalah kaka kandungnya sendiri.
TIGA BULAN SUDAH ROMBONGAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN YG BERJUMLAH 1000, ORANG LEBIH TINGGAL DITEMPAT SYEIKH QURO.

Syeikh Quro merasa kewalahan juga merangsumnya, disamping lokasi tempatnya juga sangat sempit dan tdk memadai untuk menampung orang sebanyak itu.

Kemudian syeikh Quro mendatangi seorang raja yg menjadi menantunya, karena telah menikahi anak muridnya yg telah menjadi anak angkatnya syeikh Quro. yg tak lain adalah Nyai Sobang larang. Nyai Sobang larang menjadi Seorang permaisuri dikerajaan Galuh pakuan Pajajaran bersanding bersama SRI BADUGA MAHA RAJA.PRABU SILIWANGI PAMANAH RASA PERMANA DEWA *
PRABU SILIWANGI MENERIMA KEDATANGAN SYEIKH QURO DAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN, SERTA BEBERAPA ORANG LAINNYA, DIANTARANYA ADALAH LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE, ADIK SAMPO LO KHOEI KIAN.
DAN LO BAN CHONG SERTA LO BUN THONG.

Atas saran dari syeikh Quro kemudian Laksamana Sampo Lo khoei kian, oleh Prabu siliwangi, diangkat menjadi RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Bertugas mengawasi jalur pantai utara mulai dari pelabuhan
TANJUNG PAKIS SAMPAI PELABUHAN MUARA SUNDA. Rakeyan jaya laksana atau sampo lo Khoei kian dan rombongan nya ditempatkan di daerah Pulo Aren.

LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE.
Di angkat menjadi wakil laksamana sampo lo khoei kian.
Beliau bertugas menjadi pengawas pelabuhan pelabuhan sungai mulai dari sungai Citarum sampai pada sungai Ciliwung, beliau diberi gelar RAKEYAN JAGA BAYA. Beliau ditempatkan di daerah pesisir marunda, kampung tsb sekarang lebih dikenal Kampung Lobang Buaya.*

LO BAN CHONG.
Diberi tugas menjadi pengawas kehutanan diberi gelar RAKEYAN JAGA WANA. Beliau ditempatkan didaerah Cikarang. Kampung bekas beliau tinggal sekarang disebut kampung BANCONG.

Dan bekas beliau bertugas daerah tsb sampai sekarang masih disebut Jaga wana.
LO BUN TONG. Diangkat menjadi pengawas perkebunan kelapa, dan beliau tinggal bersama syeikh Quro, dihari tuanya beliau menjadi achli tasawuf, dan masyarakat menyebutnya SYEIKH BENTONG.
Di achir hayat jenazah beliau dimakamkan dekat pemakaman syeikh quro.

SINGKAT CERITA.
Setelah diangkat menjadi pengawas kelautan Laksamana sampo lo khoei kian, atau dgn nama gelar yg baru yaitu RAKEYAN JAYA LAKSANA.

Bersama pasukannya Mendirikan pedukuhan atau perkampungan. Perkampungan tsb berada diujung selatan kampung saka pura. Dan Kampung tsb dinamakan KAMPUNG BARU.
Sampai sekarang pun masih bernama kampung Baru.

KEMUDIAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN Atau Rakeyan jaya laksana.
DAN LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE Atau Rakeyan jaga baya.
Beserta segenap pasukannya, MEMBONGKAR HUTAN AREN YG ADA DIPULO AREN.
Kemudian didalam Hutan Aren tsb dibangun bentengan yg terbuat dari kayu kayu aren dan kayu lainnya, bentengan tsb digunakan untuk latihan bala tentara dari kelompok laksamana samapo lo khoei kian, atau Rakeyan jaya laksana.

Dan juga pasukan yg dipimpin oleh laksamana muda sampo lo kian zhe Atau Rakkeyan jaga baya Dan juga para pasukan yg dipimpin oleh KARAENG AHMAD BUDIMAN.
Atau disebut juga. PANGERAN AHMAD atau PANGERAN BUDIMAN.
pasukan beliaupun ikut berlatih didalam bentengan tsb.

Dan Bentengan tempat mereka berlatih dinamakan Bentengan CHA KUNG.
Yg artinya. = CHA = DAYA.
KUNG = UPAYA.
Jadi CHA KUNG. Artinya Daya upaya.
Setelah bentengan Cha kung berdiri laksamana sampo lo khoei kian alias RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Beserta istri dan anak anaknya berpindah tempat tinggal, dari kampung baru pindah ke BENTENGAN CHA KUNG. Hal ini diikuti oleh adiknya yaitu laksamana muda sampo lo kian zhe alias rakeyan jaga baya yg pindah dari muara sunda ke bentengan cha kung..wilayah perbatasan bentengan mulai dari pulo aren sampai ke ujung benteng (sekarang di sebut ujung menteng)

Karena didepan bentengan padepokan tertulis kalimat Cha kung
Banyak orang yg berlalu lalang hilir mudik dgn perahu dan kapal air yg lewat di rawa rawa yg menjadi lalu lintas air yg berada didepan bentengan padepokan Cha kung, setiap melintas mereka melihat dan membaca tulisan tsb disamping itu juga padepokan cha kung sangat terkenal dgn ilmu bela dirinya dan kehebatan goloknya, jadi masyarakat lebih mengenal nama padepokan Cha kung dari pada pulo AREN nya.

DAN SEJAK SAAT ITULAH PULO AREN BERUBAH MENJADI CAKUNG, ATAU KAMPUNG CAKUNG.

KELOMPOK ORANG ORANG MAKASAR YG TERDIRI DARI PARA DAENG DAENG MEREKA DIPIMPIN OLEH PANGERAN AHMAD. ATAU PANGERAN BUDIMAN
mereka membuat per kampungan tersendiri yang terpisah dari bentengan CHA KUNG. Disebelah selatan kali.
Perkampungan mereka disebut KAMPUNG DAENG. Atau PEDAENGAN. Atau PEDENGAN.
Sampai sekarang.
ORANG ORANG DARI MAKASAR INI OLEH LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN ALIAS RAKEYAN JAYA LAKSANA DAN RAKEYAN JAGA BAYA DIDIDIK CARA MEMBUAT SENJATA TAJAM.
Cara membuat pedang, golok, badik, pisau raut , tombak, dan macam macam jenis senjata tajam. Mereka yg dididik menjadi pande besi adalah.
DATUK DAIMIN DUAHU.
Lebih dikenal dgn nama
Panggilan ki Daimin dua hawu.
DAN DATUK NAMBIRAH
Lebih di kenal dgn sebutan ki Bairah.

KI BAIRAH, DIHARI TUANYA MENJADI MPU PEMBUAT GOLOK DIDAERAH BEKASIH, DAN KETIKA WAFAT BELIAU DIMAKAMKAN DIKAMPUNG RAWA BANTENG, DAN MAKAM BELIAU MENJADI MAKAM KERAMAT DIKAMPUNG ITU, DISEBUT KERAMAT RAWA BANTENG
NAMUN SAYANG NASIBNYA SANG PENDIRI KAMPUNG CAKUNG MEREKA SDH TDK DIKENAL OLEH MASYARAKAT DIKARENAKAN PARA KETURUNANNYA TDK ADA YG MAU PEDULI LAGI BAHKAN MAKAM MAKAM MEREKA SDH TDK DIURUS. Semoga saja dgn tulisan saya ini ada orang yg mau peduli untuk mengurus kembali makam beliau beliau yg telah sangat berjasa dalam mendirikan kampung Cakung.
Minimal sebagai situs sejarah kampung Cakung pada masa 500 atau 600.
Tahun yg silam agar dapat di kenal dan dikenang oleh generasi sekarang dan generasi mendatang. *



Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds