Friday, June 29, 2018

Bacaan Ringan "BABAD TANAH JAWI - PART 4"

http://massandry.blogspot.com
Salah satu ajaran masyarakat Jawa adalah MOKSA JAWI yaitu ilmu kesaktian yang berasal dari Jin atau Raja Lelembut yang bernama Raja Lautan dan ajaran ini digambarkan dalam bentuk keris (lagi-lagi orang Jawa digambarkan dengan cara seperti ini, ilmu itu asalnya dari Allah, Manusia lebih mulia dari Jin, kalau memang jin lebih mulia kenapa bumi ini yang diperintahkan untuk mengelolanya adalah manusia? Bukanlah dulu Iblis diperintahkan sujud kepada Adam, Iblis jelas terbuat dari api begitu pula Jin, kenapa Orang Jawa digambarkan serba klenik dan tidak cerdas, jelas cerita ini sangat menjatuhkan sosok masyarakat Jawa, sebagai seorang yang juga masih ada keturunan Jawa saya mengatakan bahwa buku ini sangat tidak layak dipercaya).

Ki Ageng Supa dan Sunan Ampel digambarkan bertentangan hanya karena mau membuat senjata (padahal kedua-duanya berasal dari nasab yang sama, dan tidak pernah terjadi pertentangan).

Para Shanghyang maupun bangsa Jin/ lelembut telah mengetahui lewat petunjuk  gaib yang mereka terima, bahwa sebentar lagi pulau Jawa akan dibanjiri para pemimpin makhluk dari berbagai Negara (seolah pulau Jawa ini menggantungkan hidupnya hanya dari Jin atau mahluk halus, Khalifah dimuka bumi ini jelas adalah manusia, dan yang memberikan petunjuk adalah Allah melalui Nabi dan Rasulnya, tidak pernah ada dunia kepemimpinan didunia, mahluk halus bisa memimpin).

Arya Damar diberi hadiah seorang putri china dalam keadaan hamil untuk kemudian disuruh untuk menikahi perempuan tersebut oleh Raja Majapahit (Arya Damar adalah pemimpin dan ulama, pantaskah dia melakukan hal ini, apakah ada dalam Islam ajaran menikahi wanita yang hamil ?)  yang lebih celaka lagi, putri itu adalah istri Brawijaya , sedangkan disisi lain Arya Dillah atau Arya Damar diaggap anak kandung Brawijaya 5, tidak mungkin cerita ini!!!).

Arya Damar atau Arya Dillah berasal dari mahluk raksasa yang suka daging mentah (aneh, mana ada manusia bernasabkan mahluk lain apalagi berasal dari mahluk raksasa, kelihatan sekali cerita mitosnya).

Sunan Kalijaga diceritakan sebagai orang yang gemar judi dan merampok demi untuk membantu rakyat (apakah memang benar kalau Sunan Kalijaga seorang perampok dan tukang judi pada masa mudanya, padahal ayah, kakek, buyutnya adalah Azmatkhan yang alim dan pendakwah sejati, benarkah ayah Sunan Kalijaga seorang yang bakhil seperti yang digambarkan dalam beberapa film?).

Adik Sunan Kalijaga digambarkan gila dan tidak berpakaian dan sudah tidak bisa mengerti bahasa manusia lagi (padahal semua adik Sunan Kalijaga sehat walafiat bahkan adik-adiknya juga merupakan wanita-wanita sholihah).

Sunan Kalijaga tidur disebuah perempatan jalan didaerah Cirebon dengan kondisi auratnya yang berdiri, kemudian tidak lama Sunan Kalijaga digoda oleh istri istri dari Pangeran modang atau Sunan Gunung Jati (Cerita keji dan kejam! Sunan Kalijaga adalah Waliyullah yang nafsunya sudah bisa ditundukkan pada tingkatan tertinggi, Waliyullah itu dalam memandang nafsu sangat hina, mereka tidak mau nafsu membelengu dirinya, sampai-sampai seorang Sunan Bonang lama tidak menikah, hanya untuk berdekatan dengan Allah. Cerita ini sangat keblinger, karena Sosok Sunan Kalijga itu tinggi dimata wali-wali lain. Mana mungkin dia bisa digoda perempuan begitu saja,  cerita ini jelas biadab karena istri-istri Sunan Gunung Jati semua adalah wanita-wanita sholihah dan alim dalam bidang agama, benar-benar keterlaluan menggambarkan istri Waliyullah seperti ini).

Sunan Bonang menyuruh Sunan Kalijaga bertapa dipinggir sungai (apakah mungkin Sunan Bonang memerintahkan Sunan Kalijaga bertapa, sedangkan bertapa tidak ada dalam konsep Islam, sedangkan kedudukan Sunan Bonang adalah Waliyullah).

Sunan Kudus mengajarkan kekerasan kepada muridnya yaitu Arya Penangsang (Sunan kudus adalah ulama yang juga Waliyullah, dan syarat seorang Waliyullah adalah hatinya bersih dan untuk masalah keduniawian nyaris sudah tidak ada lagi, jadi apakah mungkin beliau mengajarkan kekerasan kepada murid yang juga seorang penganut fanatic sebuah tarekat yang diusung oleh Syekh Abdul Qodir Jaelani).

Sunan Prawoto dituduh membunuh Pangeran Bagus Surawiyata saat mau sholat Jumat (benarkah Sunan Prawoto membunuh pamannya yang mau beribadah?, apakah mungkin Sunan Prawoto meninggalkan sholat Jumat hanya karena dia mau membunuh pamannya, padahal dia sendiri adalah santri dan didikan keluarga besar Walisongo, tidak mungkin Sunan Prawoto membunuh pamannya, karena ternyata Pamannya justru mempunyai banyak keturunan, ini membuktikan jika pamannya ini tidak terbunuh, cerita ngawur darimana ini?).

Sunan Prawoto pasrah ketika mau dibunuh (Sunan Prawoto sekalipun dia seorang Sultan yang lemah lembut, jangan dikira dia mudah untuk dibunuh, siapa yang bilang dia lemah, dan lagipula siapa yang mengatakan bahwa ia sakit sakitan dan buta? Padahal syarat seorang Sultan adalah sehat jasmani dan rohani, jelas kisah pembunuhan ini adalah kebohongan besar dalam sejarah demak).

Ratu Kalinyamat digambarkan marah-marah kepada Sunan Kudus karena Sunan Kudus merestui Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto (mana ada santri memarahi kyainya dan mana ada guru menyuruh murid untuk membunuh keluarganya sendiri, perlu diketahui Sultan Hadiri yang katanya dibunuh Arya Penangsang itu justru menantu Sunan Kudus, jadi bagaimana mungkin seorang mertua membunuh menantu, jelas kisah ini adalah sesat menyesatkan, etika dalam keluarga besar Azmatkhan itu sangat tinggi, manalah mungkin seorang santri memarahi kyainya, jangankan marah-marah, mau bertanya saja kadang santri itu sungkan pada kyainya, ini malah marah-marah, memangnya Ratu Kalinyamat segitu rendah etikanya, beliau kan keturunan Sultan yang sudah terbiasa dengan toto kromo).

Ratu Kalinyamat bertelanjang bulat dan sebagai ganti tutup tubuhnya adalah rambut demi untuk balas dendam, (mana ada wanita yang merupakan didikan ulama ulama besar melakukan perbuatan bejat seperti ini, apalagi sampai membuka Aurat hanya untuk pembalasan dendam, Ratu Kalinyamat adalah wanita Sholihah dan juga tangguh, mana mungkin dia merendahkan dirinya seperti itu).

Sunan Kudus digambarkah masih belum puas jika Jaka Tingkir belum mati dan Sunan Kudus juga setuju apabila Jaka Tingkir mati secara misterius (apakah sedemikian bejatnya Sunan Kudus, padahal beliau adalah WALIYUL ILMI dan Ulama yang menjadi anggota Majelis Dakwah Walisongo, seolah Sunan Kudus ini seorang yang haus darah, bener-benar tulisan keblinger).

Ki Ageng Selo yang pernah menangkap petir, kemudian petir itu dilepaskan, kemudian petir ini bisa berumah tangga dan kemudian mempunyai anak dan kemudian anaknya bernama Gundala Putra petir (Nasab manusia itu jelas berasal dari manusia, tidak ada manusia itu berasal dari cacing, bidadari, petir, siluman, jin, dll, manusia bernasabkan kepada manusia, manusia tidak bernasabkan kepada makhluk lain).

Panembahan Senopati dianggap beristri dengan jin penguasa lautan (panembahan senopati adalah penguasa besar dan beliau juga merupakan seorang yang sangat memahami ajaran Islam, apalagi datuk datuk beliau adalah Azmatkhan, sekalipun beliau ini besar, rasanya sangat aneh jika beliau ini dikaitkan pernikahannya dengan mahluk lain).

Trunojoyo dibunuh, hatinya dicacah dan dibagi bagikan kepada bupati dan dimakan bersama, kemudian kepalanya dijadikan keset (benarkah perlakuan ini terjadi? Benarkah ini betul betul  terjadi ? apalagi yang melakukan adalah orang-orang Islam sendiri, seolah mereka yang melakukan ini orang orang yang senang dengan kanibalisme, barbar dan vandalisme).

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds