Friday, June 29, 2018

Bacaan Ringan "BABAD TANAH JAWI - PART 5"

http://massandry.blogspot.com
Kesalahan Tulisan Nasab Pada Babad Tanah Jawa Misalnya:
1. Adam, beristeri Hawa,
2. Syits (Esis), beristeri Dewi Siti Mulat,
3. Sayid Anwas
4. Sultan Kinan, (istilah Sultan tidak ada dalam penulisan nasab pada masa ini,  
5. Sultan Manail, (istilah Sultan tidak ada pada masa ini,)
6. Sultan Barat (seharusnya Yarid)                
7. Idris (Edris)
8. Sultan Muntawal (seharusnya Matul Syalakh)
9. Sultan Lemah (tidak ada gelar Sultan dalam susunan nasab pada nama ini, seharusnya nama yang benar adalah Lamik)
10. Nuh,
11. Sem (maksudnya Sam bin Nuh)
12. Prabu Irparsat  (maksudnya Arsfakhsyad)
13. Baginda Saleh  (Sholih)
14. Sayidin ‘Anbar (Abir)
15. Sultan Rangu, (seharusnya nama Ra’u)
16. Prabu Susuruh, antara lain berputra (seharusnya Sarukh)
17. Sayidina Kur, antara lain berputra (Seharusnya Narukh)
18. Patih Nadjar, antara lain berputra (seharusnya Azar, Azar sebenarnya bukan ayah Nabi Ibrahim AS, ayah Nabi Ibrahim adalah Tarukh, Azar disebut ayah, namun ayah disini bukanlah ayah kandung tapi ayah panggilan)
19. Ibrahim menikah dengan Siti Hajar,
20. Isma’il

Penulisan diatas mungkin masih bisa kita fahami dan maklumi, karena sumber tulisan yang dipakai adalah masih berdialekan Jawa, namun untuk gelar-gelar yang ada, terkesan sangat aneh dan mengada-ngada, sebab nama-nama gelar yang ditulis seperti gelarPrabu, Baginda, Sultan, Sayyidin. Sayid, dan Patih itu masanya siapa? Bukankah gelar-gelar tersebut  baru ada pada masa abad ke 6 Masehi  dan abad seterusnya, jelas penulisan tersebut patut dipertanyakan.

Untuk Selanjutnya dari Nabi Ismail s/d Nabi Muhammad SAW banyak generasi yang hilang dan ditulis pada nasab dibawah ini, dan kelihatan sekali jika yang menulis Babad Tanah Jawi ini tidak menguasai nasabnya Rasulullah SAW, terutama urutan nasab Rasulullah SAW sampai Nabi Ibrahim AS. Susunan Nasab dari Nabi Ismail AS langsung menuju ‘Ujar (Nizar), padahal disitu masih banyak leluhur Nabi yang tidak ditulis, entah apa maksudnya dari penyusun “kitab” ini yang begitu nekat  memotong nasabnya Rasulullah SAW.Nasabnya Rasulullah SAW langsung masuk pada nama dibawah ini. 

21. Sayidina ‘Ujar (seharusnya Nizar)
22. Sayidina Malar (seharusnya Mudhar)
23. Sayidina Ilyah (Seharusnya Ilyas)
24. Sayidina Malrikah (maksudnya Mudrikah)
25. Sayidina Kangat  (maksudnya Ka’ab)
26. Sayidina Marah (seharusnya Murroh)
27. Prabu Kalap  (seharusnya Qilab)
28. Sayidina Kasa  (seharusnya Qusai)
29. ‘Abdulmanab
30. Baginda Sim, (maksudnya Hasyim tapi salah penulisan, atau memang sengaja?)
31. ‘Abdul Muntalib, antara lain berputra
32. ‘Abdullah, berputra

Dalam urutan Nasab Rasulullah SAW kebawah banyak juga generasi yang hilang, lihat susunan nasab beliau ini:

33. Sayidina Maulana (Gusti Rosul = Muhammad SAW), beristeri Khadijah, antara lain
berputra
34. Fatimah, bersuami Ali bin Abi Thalib, antara lain berputra
35. Sayidina Kusen (harusnya sayyidina Husein, mungkin ini ejaan lama)
36. Sayidina Maulana Zainal ‘Abidin, (seharusnya nama ALI dicantumkan)
37. Sayidina Maulana Zainal ‘Alim, (ini jelas nama yang salah, tidak ada nama ini, seharusnya Muhammad Al Baqir)
38. Syekh Zainal Kabir, (tidak ada nama ini seharusnya nama yang benar Jakfar Shodiq)
39. Syekh Namudinilkabir (seharusnya nama Ali Al Uraidhi, jelas nama Syekh Namudinilkabir salah, apalagi disitu ada gelar Syekh, padahal gelar Syekh populer dipakai pada abad ke 16 Masehi)
40. Syekh Namujuldinil Kubra, (tidak ada nama ini, lagi-lagi kesalahan fatal, yang benar adalah Muhammad An-Naqib)
41. Syekh Sema’un, (tidak ada nama ini, seharusnya Isa Arrumi)
42. Syekh Chasan, (tidak ada nama hasan dalam urutan nasab di generasi ini, seharusnya nama yang benar adalah Imam Ahmad Al Muhajir)
43. Syekh ‘Abdullah, (Abdullah memang benar, tapi yang mahsyur adadalah Ubaidhillah)
44. Syekh ‘Abdulrahman, (tidak ada nama Abdurrahman, seharusnya Alwi Al Mubtakir, jelas ini ada karangan nama)
45. Syekh Maulana Mahmudinilkabir, (tidak ada nama ini, seharusnya yang benar Muhammad Shohibus Ashouma’ah)
46. Syekh Mahmuddinilkobra, (tidak ada nama nasab ini, seharusnya Alwi Atsani)

Pada Generasi selanjutnya nama-nama selanjutnya ini tidak ada  didalam nasab yang disebutkan seperti :

Ali Kholi’ Qosam
Muhammad Shohib Marbat
Alwi Ammul Faqih
Abdul Malik Azmatkhan
Abdullah Azmatkhan
Ahmad Syah Jalaludin Azmatkhan
Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro Azmatkhan
Ibrahim Zaenudin Al Akbar As-Samarkandy Azmatkhan

Ada 8 generasi yang dihilangkan dalam nasab yang disusun dibuku Babad Tanah Jawa ini, justru nasab langsung loncat seperti yang dibawah ini :

47. Maulana Iskak, beristeri Dewi Sekardadu  Dewi Sekardadu merupakan putri Prabu Menak Sembuyu, putra Brawijaya V, putra Bhre  Wirabumi. Maulana Iskak, beristeri Dewi Sekardadu antara lain berputra :
48. Sunan Giri (Prabu Satmata), antara lain berputra
49. Syekh Wali Lanang, antara lain berputra
50. Sunan Giri II, antara lain berputra
51. Pangeran Saba, antara lain berputra
52. Nyi Sabinah, bersuami Ki Ageng Mataram (Pemanahan), antara lain berputra
53. Sutawijaya.

Sumber :  

Babad Tanah Jawi, W.L Olthop, tahun 1941 Alih Bahasa : HR Sumarsono,  Penerbit Narasi Jogyakarta, 2011.
Babad Tanah Jawi Galuh Mataram, Dr. Suwito Santoso,  Delanggu : CV Citra Jaya Murti, 1970.

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds