Bacaan Ringan "PERADABAN SEBELUM ISLAM - PERADABAN PERSIA - ROMAWI DAN ARAB PRA ISLAM - PART 2"
http://massandry.blogspot.com
Kelahiran Bangsa Arab
Di antara semua daratan yang luasnya sebanding dengan semenanjung Arab, dan diantara semua bangsa yang kepentingan dan makna historisnya sejajar atau mendekati bangsa yang luput dari perhatian dan kajian serius di masa modern ini.
Sebagai tempat kelahiran rumpun Semit, semenanjung arab sebagai tempat menetap orang- orang dan kemudian berimigrasi ke wilayah bulan sabit subur, yang kelak di kenal sebagai bangsa Babilonia, Assyiria, Phoenisia, dan Ibrani. Sebagai tempat munculnya tradisi semit sejati, wilayah gurun pasir arab merupakan tempat lahirnya tradisi Yahudi, dan Kemudian Kristen, yang secara bersama- sama membentuk karakteristik rumpun Semit yang telah di kenal baik. Pada abad pertengahan, semenanjung arab melahirkan bangsa yang menaklukkan sebagian besar wilayah dunia yang menjadi pusat- pusat peradaban.[18]
Untuk melacak asal-usul orang Arab, merunut jauh ke belakang yaitu pada sosok Ibrahim dan keturunannya yang merupakan keturunan Sam bin Nuh, nenek moyang orang Arab. Secara geneaologis, para sejarahwan membagi orang Arab menjadi Arab Baydah dan Arab Bāqiyah. Arab Baydah adalah orang Arab yang kini tidak ada lagi dan musnah. Di antaranya adalah ‘Ad, Thamud, Ṭasm, Jadis, Aṣhab al-Ras, dan Madyan. Arab Bāqiyah adalah orang Arab yang hingga saat ini masih ada. Mereka adalah Bani Qaḥṭān dan Bani ‘Adnān. Bani Qaḥṭān adalah orang-orang Arab ‘Áribah (orang Arab asli) dan tempat mereka di Jazirah Arab.
Di antara mereka adalah raja-raja Yaman, Munadharah, Ghassan, dan raja-raja Kindah. Di antara mereka juga ada Azad yang darinya muncul Aus dan Khazraj. Sedangkan Bani ‘Adnān, mereka adalah orang-orang Arab Musta’ribah, yakni orang-orang Arab yang mengambil bahasa Arab sebagai bahasa mereka. Mereka adalah orang-orang Arab bagian utara. Sedangkan tempat asli mereka adalah Mekah. Mereka adalah anak keturunan Nabi Isma’il bin Ibrahim. Salah satu anak Nabi Isma’il yang paling menonjol adalah ‘Adnān. Muhammad adalah keturunan‘Adnān. Dengan demikian beliau adalah keturunan Isma’il. Menurut Ibnu Hishām (w. 218 H), semua orang Arab adalah keturunan Isma’il dan Qaḥṭān. Tetapi menurut sebagian orang Yaman, Qaḥṭān adalah keturunan Isma’il dan Isma’il adalah bapak semua orang Arab.[19]
Letak Geografis Arab
Secara geografis, Jazirah Arab dibagi menjadi dua bagian. Pertama, jantung Arab. Ia adalah wilayah yang berada di pedalaman. Tempat paling utama adalah Najd. Kedua, sekitar Jazirah. Penduduknya adalah orang-orang kota. Wilayah yang paling penting adalah Yaman di bagian selatan, Ghassan di sebelah utara, Ihsa` dan Bahrain di sebelah timur, dan Hijaz di sebelah Barat.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya apa yang dimaksud dengan Arab di sini bukanlah daerah di mana penduduknya berbahasa Arab seperti Mesir, Sudan, Maroko, dan lain-lain tetapi hanya mencakup dua bagian daerah di atas. Sebelum Islam, Jazirah Arab dikelilingi oleh dua kekuatan besar dan berpengaruh yang selalu terlibat peperangan dan berebut pengaruh ke daerah sekitarnya, yaitu imperium Bizantium pewaris Rumawi sebagai representasi agama Nasrani dan kekaisaran Persia sebagai representasi agama Majusi.
Sistem Kepercayaan dan Kebudayaan
Paganisme, Yahudi, dan Kristen adalah agama orang Arab pra-Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka. Ratusan berhala dengan bermacam-macam bentuk ada di sekitar Ka’bah. Mereka bahwa berhala-berhala itu dapat mendekatkan mereka pada Tuhan sebagaimana yang tertera dalam al-Quran. Agama pagan sudah ada sejak masa sebelum Ibrahim.
Setidaknya ada empat sebutan bagi berhala-hala itu: ṣanam, wathan, nuṣub, dan ḥubal. Ṣanam berbentuk manusia dibuat dari logam atau kayu. Wathan juga dibuat dari batu. Nuṣub adalah batu karang tanpa suatu bentuk tertentu. Ḥubal berbentuk manusia yang dibuat dari batu akik. Dialah dewa orang Arab yang paling besar dan diletakkan dalam Ka’bah di Mekah. Orang-orang dari semua penjuru jazirah datang berziarah ke tempat itu.
Beberapa kabilah melakukan cara-cara ibadahnya sendiri-sendiri. Ini membuktikan bahwa paganisme sudah berumur ribuan tahun. Sejak berabad-abad penyembahan patung berhala tetap tidak terusik, baik pada masa kehadiran permukiman Yahudi maupun upaya-upaya kristenisasi yang muncul di Syiria dan Mesir.
Salah satu corak beragama yang ada sebelum Islam datang selain tiga agama di atas adalah Ḥanīfīyah, yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu penyembahan berhala-berhalam, juga tidak menganut agama Yahudi ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Ḥanīfīyah, sebagai aktualisasi dari millah Ibrahim.
Gerakan ini menyebar luas ke pelbagai penjuru Jazirah Arab khususnya di tiga wilayah Hijaz, yaitu Yathrib, Ṭaif, dan Mekah. Di antara mereka adalah Rāhib Abū ‘Ámir, Umayah bin Abī al-Ṣalt, Zayd bin ‘Amr bin Nufayl, Waraqah bin Nawfal, ‘Ubaydullah bin Jaḥsh, Ka’ab bin Lu`ay, ‘Abd al-Muṭallib, ‘As’ad Abū Karb al-Ḥamīrī, Zuhayr bin Abū Salma, ‘Uthmān bin al-Ḥuwayrith.[20]
Sistem Politik dan Kemasyarakatan
Silsilah keturunan Arab terbagi kedalam 3 bagian, yaitu:
Arab Ba ’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya tidak bisa dilacak secara rinci dan komplit, seperti ’Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Amlaq, dan lain-lainya.
Arab Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula ArabQaht haniyah.
Arab Musta’ribah, yaitu kaum-kaum arab yang berasal dari keturunan Isma’il, yang disebut pula ArabAdnaniyah. Dari Arab Musta’ribah inilah cikal bakal dari keturunan Nabi Ibrahim a.s, Ismail a.s dan akhirnya kepada Nabi Muhammad Saw.
Penduduk Arab hidup nomaden, berpindah-pindah karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat lain mengikuti tumbuhnya stepa atau padang rumput yang tumbuh secara sporadis di tanah Arab disekitar oasis atau genangan air setelah turun hujan. Padang rumput diperlukan oleh bangsa Arab yang disebut juga bangsa Badawi, badawah, atau badui untuk menggembalakan ternak berupa domba, unta, dan kuda sebagai binatang unggulannya. Adapun penduduk daerah pesisir-meskipun minoritas- mereka hidup menetap dengan mata pencaharian bertani dan berniaga. Oleh karena itu mereka sempat membina berbagai macam budaya, bahkan kerajaan.[21]
Sejarah Hubungan Internasional
Hubungan internasional Bangsa Arab dengan Bangsa- Bangsa lain: seperti Mesir, Yunani, Romawi di dominasi lewat hubungan perdagangan dan politik. Dikarenakan Negara Arab di kenal sebagai penghasil berbagai komoditas yang sangat bernilai di pasaran barat. Mayoritas penduduknya adalah para pedagang perantara di laut- laut selatan. Berikut skema hubungan awal Bangsa Arab pra Islam :