Bacaan Ringan "SEJARAH KEKAISARAN PRINSIPAT ROMAWI KUNO - PART 4"
http://massandry.blogspot.com
3. Nama-nama Kaisar yang Berkuasa Setelah Marcus Aurelius Sampai Berakhir Kekaisaran Prinsipat.
Lucius Aurelius Verus (Marcus'la beraber)(161-169),
Commodus(180-192)
Pertinad(192-193)
Didius Julianus(193)
Septimus Severus(193-211)
Caracalla (211-217)
Geta (kardeşi Caracalla ile beraber) (211-212)
Macrinus (217-218)
Heliogabalus (218-222)
Severus (222-235)
Maximinus (235-238)
Gordianus-I (238)
Gordianus-II (238)
Pupienus ve Balbinus (238)
Gordianus-III (238-244)
Philippus (244-249)
Decius(249-251)
Gallus(251-253)
Aemilianus(253)
Valerianus(253-259)
Gallienus(259-268)
Claudius-II(268-270)
Aurelianus(270-275)
Tacitus(275-276)
Florianus(276)
Probus(276-282)
Carus(282-283)
Diocletianus(283-305)
Maximianus (İstanbul)(286-305)
Constantius Chlore-I(305-306)
Galerius(306-311)
Severus (Ortak İmp.) (306-307)
Maxentius(311-312)
Licianus(308-324)
Constantinus I(324-337)
Constantinus-II(337-340)
Constantinus-III(340-361)
Constans (Ortak İmp.)(337-350)
Magnentius(350-353)
Julianus(361-363)
Jovainus(363-364)
Valentinianus-I (Roma)(364-375)
Valensius (İstanbul)(364-378)
Gratienus (Roma)(367-383)
Maximus (Fransa'da)(383-388)
Valentinianus-II (Roma)(375-392)
Theodoius(379-395)
Eugenius (Fransa'da)(392-394)
Honorius(395-423)
Valentinianus-III(423-455)
Petronius(455-456)
Avitus(456-457)
Majorianus(457-461)
Severus(461-465)
Anthomius(465-472)
Olybrius(472-473)
Glycerius(473-474)
Nepos(474-475)
Romulus(475-476)
Hasil Peradaban Romawi Masa Kekaisaran Prinsipat
Peradaban bangsa Romawi baik pada masa republik maupun pada masa klekaisaran menonjolkan segi-segi kepraktisan bangsa Romawi. Bangsa Romawi tidak banyak memberikan sumbangan dalam bidang seni drama maupun filsafat, namun dalam bidang kemiliteran Romawi mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari pada kebudayaan manapun. Hasil peradaban Romawi masa kekaisaran dapat digolongkan menjadi:
A. Hukum
Hukum Roma dijalankan dengan cukup fleksibel dan adaptif terhadap terhadap kondisi-kondisi baru. Dibawah kekaisaran negara menempatkan para advokat sebagai pegawai negeri yang disebut dengan Juris Consult artinya mereka yang ahli dalam hukum. Mereka bertugas mengadaptasikan hukum pada kebutuhan-kebutuhan khusus atau kasus-kasus khusus dan menegakan keadilan serta memberikan keputusan-keputusan atas jiwa hukum. Pelaksanaan hukum Roma mempunyai kelemahan-kelemahan diantaranya di Roma tidak ada juri seperti di Athena, para hakim mempunyai pendidikan legal yang sama. Disamping itu hukum roma dapat dipakai untuk dapat menyalahgunakan kekuasaan negara. Akan tetapi meskipun hukum Roma menekankan pada kekuasaan negara tetap menekankan pada hak-hak terdakwa.
B. Ilmu Pengetahuan dan teknik
Seperti halnya dalam bidang hukum, dalam ilmu pengetahuan bangsa Romawi juga menganut hal-hal yang praktis. Meskipun sedikit sekali hasil penemuan-penemuan akan tetapi mereka dapat memperlihatkan rasa inigin tahu yang besar, mereka juga mempunyai semangat yang tinggi dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan penemuan baru sehingga mempunyai makna praktis dan nyata dalam kehidupan. Sebagai contoh penemuan dalam bidang bedah dan kesehatan masyarakat, Roma telah membuat kemajuan yang mendasar. Para ahli bedah telah menciptakan alat-alat bedah seperti gunting tang, dan jepitan (twezeer) serta peralatan lain yang dipakai untuk melaksanakan operasi-operasi khusus. Pada waktu itu juga ditemukan metode untuk menolong kelahiran bayi yang tidak dapat lahir dengan cara normal, metode ini bernama operasi Caesar karena pertama kali digunakan pada waktu kelahiran Julius Caesar.
Bangsa Roma juga mencapai tingkat sanitasi tertinggi, bahkan yang tertinggi di Eropa hingga abad 19M, mereka membuat W.C dengan disertai saluran pembuangan air kotor dan selokan atau parit untuk mengeringkan. Tempat-tempat pemandian umum juga banyak dibangun. Sementara itu, dalam bidang tekhnik bangsa Romawi sudah mencapai tingkatan yang labih tinggi pula, mereka membuat fondasi dengan bahan dari kapur, pasir, silica, batu, dan air. Untuk mencampur bahan-bahan tersebut dibutuhkan tukang batu yang ahli agar campuran dapat seimbang.
C. Arsitektur dan Seni Patung
Arsitektur Romawi merupakan hasil dari tekhnik tinggi, bangsa Romawi telah menggunakan lengkungan sebagai alas bangunan dan mengkhususkan pembangunan pada bangunan-bangunan sekuler. Bangsa Romawi juga senang membangun bangunan yang besar, misalnya dipantai timur Adriatik, kaisar Diocletianus membangun satu istana yang besar sekali sehingga sisanya masih tersebar di sekitar Serbia sekarang.
Dalam seni patung, bangsa Roamwi mengembangkan gaya realisme yang telah mereka warisi dari dunia Helenistik, misalnya dapat dilihat dari patung setengah badan kaisar Vespasianus yang dengan jelas menampilkan kekasaranya, intelegensia yang superior dan kesenanganya akan humor. Pematung sering kali memuja apa yang dipatungkan dengan gaya yang dilebih-lebihkan.
D. Filsafat dan Agama
Pada masa kekaisaran, filsafat Helenistik dan agama misteri oriental, keduanya diimpor dari luar untuk mengisi kekosongan warisan yang ditinggalkan oleh kemerosotan politeisme lama. Para intelektual Roma mulai mempelajari ajaran-ajaran mazhab Epicurea dan Stoa yang berasal dari Alexandria. Mazhab Stoa cukup menarik para pemikir pada abad pertama masa kekaisaran misalnya Epicetus. Sementara kehidupan agama, agama Kristen dalam jangka panjang berhasil memenuhi keinginan orang banyak. Namun sampai Kristianisasi mampu mendominasi Roma selama berabad-abad masa kekaisaran, agama ini menghadapi persaingan dari agama oriental misteri lainya. Di Mesir orang-orang banyak memuja dewa Isis, di Asia Kecil memuja Magna Mater atau Ibu Agung, dan di Persia memuja Dewa Mithra.
E. Kesusastraan
Banyak penulis Romawi, seperti halnya para seniman dan filsufnya ,meniru model-model Yunani. Hanya Essai yang telah dikenal sebelumnya serta bentuk-bentuk karya sastra minor yang terlebih dahulu dikembangkan dalam bahasa Latin. Para pengarang Romawi banyak menampilkan tema-tema popular dan menulis sedemikian jelas dan efektif sehingga dapat secara mudah mendapatkan pengemar. Para pengarang masa kekaisaran tersebut antara lain, Vergil (70-19 SM), ia adalah yang terbesar diantara para penulis Augustan . Pelindung dekatnya bernama Maecenas seorang yang kaya dan sebagai teman dari Augustus. Horace (65-8 SM), ia adalah penyair Augustan terbesar kedua, Hirace banyak menulis tentang tema-tema yang menjadi kegemaran dari Augustus. Ovid (43-17 SM), ia adalah penyair augustan terbesar ketiga, dalam tulisanya ia selalu mencurahkan perhatianya pada kesenangan-kesenangan tetapi cenderung mengabaikan etika. Tacitus (55-117 M), ia merupakan sejarawan terbesar Romawi karya terbesarnya adalah Germania. Dalam karyanya ini, ia kurang menampakan sejarah bangsa Jerman awal dari pada serangan Roma selanjutnya. Ia sangat memuji kebaikan-kebaikan sehingga karya ini mengambarkan pujian yang dilebih-lebihkan kepada bangsa Jerman untuk mengkontraskan dengan kebejatan-kebejatan pada zaman tersebut.
Romawi adalah sebuah negara yang mengalami dua periode yang berbeda yaitu periode republi dengan Julius Caesar sebagai penguasa terakhir dan periode kekaisaran yang dimulai pada masa pemerintahan kaisar Oktavianus Augustus. Setelah berhasil mengakhiri perang saudara di seluruh Romawi, Augustus bersandiwara untuk mengundurkan diri dari pemerintahan. Sandiwara ini menimbulkan kekhawatiran rakyat dan Senat, sehingga untuk memaksa agar Augustus bersedia menjadi pemimpin Romawi, Senat memberikan jabatan-jabatan penting akibatnya segala urusan ketatanegaraan berada dalam satu tangan yaitu kaisar sehingga berubahlah Romawi menjadi kerajaan.
Pada masa kekaisaran Augustus kehidupan mengalami masa damai yang berlangsung dalam jangka waktu lama, pada masa pemerintahanya pun Romawi mencapai masa kejayaan. Ia banyak melakukan perubahan-perubahan dalam pemerintahanya yang lebih berpihak kepada rakyat. Augustus juga banyak melakukan mobilisasi angkatan bersenjata baik darat maupun laut dalam rangka menajaga tiap perbatasan wilayah yang dikuasainya. Semenjak kematian Augustus, pada kekaisaran Romawi tidak terdapat lagi sosok kaisar yang dapat menyamai prestasi dirinya, bahkan hanya menimbulkan kemunduran bagi Romawi.
Pada masa kekaisaran banyak meninggalkan hasil-hasil peradaban di- antaranya dalam bidang hukum, arsitektur dan seni patung, agama dan filsafat, maupun dalam hal kasusastraan yang mempengaruhi kehidupan Eropa maupun dunia selanjutnya.
Daftar Pustaka :
Campbell,J.B, 1984, The Emperor and The Roman Army (31 BC-235 AD), Clarendon Pers : Oxford.
Farmer, Paul, 1951, Europian World A Historian Introduction, Alfred A. Knopf Inc : New York.
Green, Peter, A Concise History of Ancient Grece To The Close of Clasical Era, Thames and Hudson London : London.
Hadas, Moses, 1983, Roma Masa Kekaisaran, Jakarta : Tiara Pustaka.
Hayes, Carlton, 1956, History of Europe, The Mac Milan : New York.
Heichhelheim, Fritz M, dan Cedric A Yeo, 1962, History of The Roman People, Prentice Hall Inc.
H.J. Van Den Berg, 1952, Sejarah Panggung Dunia.
Romein, J.M, 1956, Aera Eropa Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum, Gonaco Pers : Bandung.
Subroto, Sugiharji dan Budiawan, 1989, Sejarah Peradaban Klasik dari Pra Sejarah Hingga Runtuhnya Romawi, Liberty : Yogyakarta.