Monday, February 9, 2015

Bacaan Ringan "SEJARAH AWAL PERSIA SEBELUM MASUKNYA ISLAM - PART 2"

http://massandry.blogspot.com
Peradaban Persia di wilayah-wilayah yang kemudian menjadi wilayah Islam
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota kerajaan Safawi. Kota ini merupakan gabungan dari kota sebelumnya, yaitu Jayy, tempat berdirinya Syahrastan dan Yahudiyyah. Ada beberapa pendapat tentang kapan kota ini ditaklukan oleh tentara Islam. Pendapat pertama mengatakan penaklukan itu terjadi pada tahun 19 H (640 M), dibawah pimpinan Abdullah ibn Atban atas perintah perintah Umar ibn Al-Khathtab untuk menaklukan kota Jayy yang merupakan salah satu ibu kota propinsi Persia waktu itu. Setelah beberapa peristiwa, penguasanya memilih masuk Islam dari pada membayar pajak. Pendapat kedua Al-Thabari, bahwa penaklukan itu terjadi pada tahun 21 H (642 M).

Kota ini berbentuk bundar, pintunya ada empat dengan menara pengontrol sebanyak saratus buah, lebar tembok kota sekitar setengah farsyah (satu farsyah sekitar 8 kilo atau 3,5 mil). Di dalam kota ini terdapat bangunan menyerupai benteng, disekitarnya terdapat tambang yang terbuat dari perak yang tidak berfungsi lagi sejak penaklukan tentara Islam. Ardasyir raja Persia, pernah membangun irigasi untuk pengaturan air dari sungai Zandah, bernama Zirrin Rod, berarti sungai emas. Hingga sekarang, perekonomian negeri ini sangat tergantung kepada pertanian kapas, Candu, dan tembakau.

Kota ini, sebelum berada di bawah kekuasaan kerajaan Safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian penguasa: Dinasti Samani tahun 301 H/913 M, kemudian, direbut oleh Mardawij tahun 316 H/928 M dan memerdekakan diri dari kekuasaan Baghdad. Setelah itu jatuh ketangan Bani Buwaih pada tahun 421 H/1030 M direbut oleh Mahmud Al-Ghoznawi, penguasa dinasti Ghoznawiah. Dari penguasa terakhir ini Isfahan lepas ketangan penguasa Seljuk da dijadikan sebagai tempat tinggal Sultan Maliksyah. Diawal abad ke-6 H/12 M, di kota ini Syiah Ismailliah banyak memperoleh pengikut. Pada tahun 625 H/1228 M, terjadi pertempuran besar, ketika tentara Mongol datang menyerbu negeri-negeri Islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Mongol. Ketika Timur Lenk menyerbu negeri-negeri Islam, kota ini ikut jatuh ketanganya tahun 790H/1388 M dan sekitar 7000 orang penduduknya terbunuh. Setelah itu kota ini dikuasai oleh kerajaan Usmani tahun 955H/1548 M dan pada tahun 1134 H/1721 M, terjadi pertempuran antara Husein Syah, raja Safawi dengan Mahfud Al-Afgani, yang mengakhiri kerajaan Safawi.  Pada tahun 1141 H/1729 M, kota ini berada di bawah kekuasaan Nadir Syah.

Abbas I Raja Safawi menjadikan Isfahan sebagai idu kota kerajaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan ramai dengan penduduk. Kota ini terletak di atas sungai Zandah. Di atas sungau ini terbentang tiga buah jembatan yang megah dan indah, satu diantaranya terletak di tengah kota dan dua lainnya di pinggir kota, kota ini ketika dibawah [10] 

Media transmisi budaya Persia ke Islam
Transmisi peradaban Persia ke dunia Islam ditandai dengan gerakan penerjemahan sumber-sumber asli, Para penerjemah tersebut bertugas menerjemahkan karya-karya para pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang pernah hidup pada masa sebelum datangnya Islam ke dalam bahasa Arab. Karena itu, pilar-pilar peradaban Islam yang berhasil melahirkan filsuf, dokter, astronom, ahli matematika, hingga hukum berkelas dunia tidak bisa dilepaskan begitu saja dari jasa-jasa para tokoh pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang berasal dari kebudayaan pra-Islam, seperti kebudayaan Yunani, Romawi, dan Persia. Proses penerjemahan ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan pengetahuan dalam dunia Islam. Filsafat dalam hal ini menjadi bidang yang cukup digandrungi oleh sebagian intelektual Islam pada masa itu. [11]

Bentuk-bentuk pengaruh Persia dalam Islam
Bidang keilmuan
Dalam sejarah bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang peradaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Maka hal yang wajar jika tradisi keilmuan terus berlanjut hingga kerajaan Safawi dianggap berhasil. Ada beberapa ilmuan yang hidup pada masa ini Baha al-Syaerazi (generalis ilmu pengetahuan), Sadar al-Din al Syaerazi (Filasof).

Bidang Arsitektur
Isfahan merupakan salah satu kota terindah pada pemerintahan Abbas. Ketika Abbas wafat di Isfahan terdapat 162 buah masjid, 48 perguruan tinggi, 1802 buah losmen, dan 273 buah pemandian umum. Salah satu Masjid yang terkenal adalah Masjid Syah. Selain itu Abbas juga membangun sebuah Istana megah di Isfahan yang disebut “Chihil Sutun” atau Istana 40 tiang.

Diwan
Tugas utama seorang menteri, baik menteri pelaksana maupun menteri pengganti, adalah untuk mengelola adminstrasi negara. Namun segera oragnisasi pemerintahan sederhana yang muncul pada permulaan Islam menjadi semakin kompleks dengan munculnya Dinasti Abbasiyah. Sistem pemerintahan Persia pun banyak dipelajari dan diterapkan, disamping sistem byzantium yang banyak diwarisi oleh kawasan-kawasan yang sebelumnya berada dibawah kekuasaan kekaisaran Bzyantium.
Ketika kesatuan politik kaum Muslimin mulai terpecah belah, munculah corak-corak lokal dalam sistem-sistem administrasi. Sehingga antara satu kawasan dengan kawasanyang lain memiliki corak yang berbeda.

Pada umumnya diwan menangani segala urusan administrasi pemerintah pusat dan daerah. Yang pertama meliputi urusan surat-menyurat dan keuangan, sedangkan yang kedua meliputi pemerintahan daerah.[12]

Berdasarkan perubahan itu para sejarawan membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode:
1. Periode pertama (132 H/750 M- 232 H/847 M), disebut pengaruh Persia pertama
2. Periode kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki Pertama
3. Periode ketiga (334 H/945 M- 447 H/1055 M), masa kekuasaan Bani Buwaih dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga pengaruh Persia kedua
4. Periode keempat (447 H/1055M- 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah biasa disebut  masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode kelima (590 H/1194 M- 656 H/1258 M), masa khalifah bebas pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.[13]

Newer Post Older Post Home

Tokoh Islami "HABIB ABDURRAHMAN BIN ZEIN BIN ALI BIN AHMAD AL JUFRY"

http://massandry.blogspot.com Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan tahun 1938 di Semarang. Ayahand...

Blogger Template by Blogcrowds