Bacaan Ringan "SEJARAH ASAL USUL BANGSA JERMAN DAN PERKEMBANGAN NYA - PART 2"
http://massandry.blogspot.com
Karl der Groβe
Penguasa yang paling terkenal dari dinasti Karolinger adalah Karl der Groβe (Karl yang Agung). Pada awalnya dia harus berbagi kekuasaan dengan kakaknya, namun kematian dini sang kakak tahun 771 menjadikan Karl der Groβe sebagai penguasa tunggal. Ia mengembangkan wilayah kekuasaannya ke segala penjuru: ke Perancis Selatan dan Spanyol, ke Italia Utara dan Sakson. Karl der Groβe kemudian dinobatkan oleh Paus menjadi kaisar, kemudian ia menobatkan dirinya sendiri sebagai penerus penguasa Imperium Romawi. Suatu perbedaan dari kaisar-kaisar Romawi terdahulu; Karl der Groβe tidak mengendalikan pemerintahannya dari Roma. Baik ia maupun penerus-penerusnya sama-sama tidak menguasai ibukota dalam pengertian klasik. Mereka memerintah dari atas pelana dan berpindah-pindah dari satu puri ke puri lainnya. Tentu saja Karl der Groβe memiliki puri pavorit, yaitu Puri Achen. Tanggal 28 Januari 814 Karl der Groβe meninggal di Achen. Ornamennya masih utuh sampai saat ini; sebuah kapel segi delapan lengkap dengan takhta kekaisaran. Karl der Groβe bukan saja seorang politikus ulung, namun juga sangat menghormati pelestarian budaya dan ilmu pengetahuan.
Ludwig der Weise
Penerus Karl der Groβe adalah putera mahkota Ludwig der Weise. Ia berhasil menjaga keutuhan kerajaan, namun ia tidak berhasil menyamai keberhasilan ayahanda-nya yang banyak melakukan ekspansi kekuasaan. Pada tanggal 20 Juni 840 Ludwig der Weise meninggal dunia. Sepeninggal Ludwig der Weise terjadi perebutan kekuasaan oleh ketiga putranya. Perlu diketahui, dalam tradisi Jerman anak tertua tidak otomatis menjadi penerus. Hak waris harus dibagi rata kepada semua anak laki-laki (kedengarannya memang adil), tapi agak kontraproduktif jika menyangkut masalah kekuasaan yang luas.
Lothar / Karl der Kahle / Ludwig der Deutsche
Ketiga putra Ludwig der Weise, yang haus dengan kekuasaan itu mengadakan perjanjian, yang dikenal dengan perjanjian VERDUN, yang membagi wilayah kerjaan Perancis menjadi tiga wilayah, yaitu: Lothar (mendapatkan kawasan tengah yang membentang dari Italia tengah melalui Lothringen sampai ke pantai laut utara), Karl der Kahle (mendapatkan kawasan Prancis Barat), dan Ludwig der Deutsche (Mendapatkan kawasan Perancis Timur).
Ketiga saudara ini mungkin tidak menyadari bahwa perjanjian yang telah mereka lakukan kelak akan menjadi landasan dalam pembentukan dua negara: Prancis Barat (simpelnya menjadi negara Prancis sekarang), sedangkan negara Prancis Timur (Negara Jerman sekarang). Begitu pula negara-negara, yang berdiri di kawasan tengah, pada dasarnya mengacu pula pada perjanjian ini, demikian halnya batas-batas bahasa di antara masing-masing negara.
Karena yang menjadi tema bahasan kita di sini adalah sejarah Jerman, maka kita tinggalkan saja Prancis Barat dan alihkan perhatian kita selanjutnya terhadap segala kejadian di Perancis Timur (yang sekarang Jerman). Pemimpin terakhir dari dinasti Karolinger yang berkuasa di wilayah ini adalah Ludwig der Sohn (meninggal th. 911). Pemikiran rakyat Jerman pada saat itu adalah; Dari pada kembali bersatu dengan Prancis Barat (yang berarti harus takluk terhadap penguasa dari dinasti Karolinger), keturunan Perancis Timur lebih memilih raja yang bukan keturunan Karolinger. Setelah kematiannya pada bulan Desember 918 rakyat Perancis Timur tidak kembali ke pelukan keluarga Karl der Groβe, melainkan memilih Adipati Sakson “Heinrich” sebagai raja mereka. Hal ini menunjukkan sikap dewasa yang tidak lagi tergantung pada isu primordialisme sebagai keturunan Perancis.
Heinrich I (Murni Orang Jerman)
Pria Sakson ini berhasil mengatasi segala kesulitan, terutama berkat kesediannya bekerja sama dengan pengusa-penguasa negara lain, dengan tidak memperlakukan mereka sebagai taklukan, melainkan sebagai partner. Heinrich dan para pengikutnya membangun kerja sama dengan gereja dan berhasil menjaga stabilitas keamanan politik dan ekonomi negeri Jerman.