Bacaan Ringan "SEJARAH PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM - PART 1"
http://massandry.blogspot.com
Oleh: A. Rifqi Amin
Mempelajari sejarah peradaban Islam kurang lengkap jika tidak disertakan mempelajari sejarah kehidupan manusia di Jazirah Arab[1] (semenanjung Arab) sebelum datangnya Islam. Karena Islam pertama muncul di Arab dan kitabnya berbahasa Arab (suku Quraisy). Kendati sangat minim didapatkan informasi tentang sejarah kehidupan manusia di daerah tersebut dalam kurun waktu antara 400-571 an Masehi. Dengan kata lain, penulis bisa katakan dalam sejarah peradaban dunia, sejarah di jazirah arab khususnya sebelum datangnya Islam ‘dianggap’ tidak ada, atau lebih tepatnya dihilangkan dari peta sejarah peradaban dunia.
Sebagian penulis sejarah Islam biasanya membahas Arab Pra-Islam sebelum menulis sejarah Islam pada masa Muhammad (570-632 M) dan sesudahnya. Mereka menggambarkan runtutan sejarah yang saling terkait satu sama lain yang dapat memberikan informasi lebih komprehensif tentang Arab dan Islam tentang geografi, sosial, budaya, agama, ekonomi, dan politik Arab pra-Islam dan relasi serta pengaruhnya terhadap watak orang Arab dan doktrin Islam. Kajian semacam ini memerlukan waktu dan referensi yang tidak sedikit, bahkan hasilnya bisa menjadi sebuah buku tersendiri yang berjilid-jilid seperti al-Mufaṣṣal fī Tārīkh al-‘Arab qabla al-Islām karya Jawād ‘Alī. Oleh karena itu, kita hanya akan mencukupkan diri pada pembahasan data-data sejarah yang lebih familiar dan gampang diakses mengenai hal itu.[2]
Sementara itu, di Tengah Jazirah Arab, di mana terdapat tanah suci Mekkah dan sekitarnya tidak dikuasai oleh Romawi, Persia, maupun Habasyah. Allah telah menjaga kehormatan tanah dan penduduk disana. Bahkan sejak masa imperialisme Barat yang menjajah dunia Islam, tak ada yang bisa menguasai negeri suci ini karena Allah telah menjaga kesuciannya.[3] Sebagai tempat kelahiran bangsa Semit, semenanjung Arab menjadi tempat menetap orang-orang yang kemudian bermigrasi ke wilayah Bulan Sabit Subur, yang kelak dikenal dalam sejarah sebagai bangsa Babilonia, Assyira, Pholenisia, dan Ibrani. Sebagai tempat munculnya tradisi Semit sejati, wilayah gurun pasir Arab merupakan tempat lahirnya tradisi Yahudi, dan kemudian Kristen yang secara bersama-sama membentuk karakteristik rumpun Semit yang telah dikenal baik.[4]
Walaupun sama-sama penting untuk dipelajari namun Kebudayaan Islam dengan kebudayaan arab sangat berbeda. Budaya Arab tidak mesti budaya islam dan budaya islam tidak mesti budaya arab. Umat Kristen di timur tengah juga memakai bahasa dan budaya arab, dan mereka tidaklah beragama islam.[5] Oleh karena itu sungguh penting untuk mempelajari sejarah peradaban pra islam sebelum mempelajari peradaban islam.
Agar pembahasan pada makalah ini fokus dan sistematis maka penulis akan merumuskan masalah. Rumusan Masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi sosio kultur Jazirah Arab Pra Islam?
2. Bagaimana Kehidupan Suku Quraisy di Arab pada masa Pra Islam?
Asal Usul Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab adalah ras Semit yang tinggal di sekitar jazirah Arabia. Bangsa Arab purbakala adalah masyarakat terpencil sehingga sulit dilacak riwayatnya.[6] Sedangkan bangsa arab termasuk dalam keturunan ras bangsa Caucasoid.[7] Bangsa arab terbagi atas dua kelombok besar, yaitu:
1. Arab Baidah
Arab Baidah ialah bangsa Arab yang sudah tidak ada lagi, di antaranya telah tercatat dalam kita agama samawi dan syair-syair arab seperti kaum Tsamud, Ad, Jadis, dan Thasm. Rata-rata kehidupan peradaban mereka maju dalam bidang pertanian, peternakan, dan kerajinan. Hal tersebut karena letaknya yang strategis diantar jalur perniagaan internasional saat itu, maka banyak penduduknya menjadi saudagar ulung.[8]
2. Arab Baqiah (mereka ini masih ada) terbagi pada dua kelompok:
Keturunan Baqiah masih ada sampai sekarang, mereka terbagi dalam dua kelompok diantarnya adalah Arab Aribah yaitu kelompok yang bernenek moyang bangsa Qathan di Yaman. Kedua Arab Musta'ribah yang Kebanyakan dari penduduk Arabia yang mendiami bagian tengah Jazirah Arabia dari Hejaz sampai ke Syam. Kelompok Arab Musta'arabah inilah yang mendiami Mekkah tinggal bersama Nabi Ibrahim hingga terjadi percampuran (Perkawinan) yang kemudian melahirkan suku Arab termasuk suku Quraisy, yang tumbuh dari induk suku Adnan.[9]
Sejarah Arab erat kaitannya dengan Ka’bah. Sejarah Ka’bah di Makkah dimulai dengan kedatangan Ibrahim beserta istri dan anaknya Ismail yang masih bayi. Ismail yang memiliki Mu’jizat dan kemuliaan telah mendapat penghormatan besar, dan segenap orang dipenjuru Jazirah Arab berdatangan ke sana. Oleh karena itu Ibrahim bersama putranya Ismai membangun[10] Ka’bah. Pembangunan ini dilakukan agar Ka’bah bisa dijadikan tempat mngerjakan Syi’ar Agama Ibrahim. Maka setelah itu diserulah umat manusia oleh Ibrahim untuk mengerjakan haji.[11] Semenjak itu berdatanganlah manusia dari segenap penjuru dari berbagai macam negeri ke Makkah[12] untuk mengerjakan ibadah Haji.[13]
Menurut Mukhtar Yahya sejarah kedatangan Khuza’ah ke Makkah secara besar-besaran adalah ketika orang-orang arab Yaman yang berasal dari kota Ma’arib hendak merantau di wilayah lain. Di tengah perjalanan sampailah mereka di pinggiran kota Makkah. Orang Khuza’ah mengadakan negoisasi kepada penguasa Jurhum untuk tinggal beberapa hari di wilayah Makkah guna istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Namum konon orang-orang Jurhum mengusir secara kasar mereka, tentu hal tersebut sangat menyakitkan hati bagi suku Khuza’ah. Akibatnya terjadilah peperangan di antara kedua suku tersebut. Dalam peperangan tersebut Khuza’ah memperoleh kemenangan.[14] Seiringnya waktu maka Khuza’ah memegang dua kekuasaan yang sebelumnya dipegang Jurhum, yaitu kekuasaan kenegaraan dan kekuasaan keagamaan.[15]
Peradaban timur tengah dipengaruhi oleh bangsa yunani dan romawi.[16] Pendapat ini diperkuat oleh Ahmad Amin yang dikutip oleh Badri Yatim, dia memaparkan bahwa apa yang berkembang menjelang kebangkitan Islam merupakan pengaruh dari budaya-budaya bangsa disekitarnya yang jauh lebih maju dari pada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengeruh tersebut masuk ke Jazirah Arab melalu beberapa jalur, diantaranya melalui perdagangan, melalui politik kerajaan, dan masuknya misi Yahudi dan Kristen. Melalui perdangan bangsa arab telah berhubungan dengan bangsa Syiria, Habsyi, Mesir, dan Romawi, yang mana peredaban mereka telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Yunani.[17]